Diagnosis Blightend Ovum (Hamil Kosong) update 26 April 2019

Hallo, Bunda. Ini postinganku  tanggal, 11 Maret 2019 dengan sedikit tambahan karena pulang kantor suamiku meluk aku sambil nangis. Makasih ya, Bunda-Mommies yang udah komen2 kemarin. Mohon bagi semangat lagi, ya. Aku baru nikah Desember kemarin. Hari pertama mens terakhir 11 Januari lalu. Seneng karena hamil. Ga lama lagi akan jadi orang tua. Tapi, hari ini sedih, Bund. (btw, itu tgl 11 Maret). Perdana cek kandungan di dokter kandungan, di usia 7 minggu 3 hari lewat USG abdomen sama transvaginal. Dokter bilang ga ada janin yang terlihat di kantung rahimku. Kantungnya kosong. Biasanya, usia 7 minggu itu udah ada janin yang keliatan. Ini ga keliatan apa-apa. Gelap semua. Diagnosis pertama katanya BO alias hamil kosong. Nanti aku posting fotonya, Bund. Sedih super duper stres. Padahal, ga ada flek dari awal telat mens. Sempet bilang kram perut dikit. Dokter bilang itu mau kontraksi keguguran. Kalau tiba-tiba pendarahan langsung ke UGD aja.  Tapi, baca-baca, kram pada orang hamil itu biasa. Dokter ga ngasih vitamin atau obat penguat apa pun dan minta aku datang 1 minggu lagi. Karena kebetulan pas aku lagi sakit demam, flu berat dan batuk, aku cuma diresepin obat antibiotik dan pereda batuk, seperti ambroxol, sanmol, dan sejenisnya. Suami syok. Lebih banyak diem meski juga menguatkan. Mertua malah kayak sedih campur kecewa. Malah bilang "yaudahlah ya, Nduk, kalau dokter bilang harus dikuret ya nggak papa. Dikuret aja. Nggak usah maksain buat dipertahanin. Ibu dulu juga pernah BO, pas usia 43 tahun, tapi akhirnya dikuret. Nggak ada flek. Nggak kram juga. Mungkin ini jawaban dari Tuhan karena kalian masih belum siap jadi orang tua. Terbukti, banyak masalah yang belum bisa kalian selesaikan dengan baik meskipun kalian udah dewasa kan." Aku bergejolak. Aku ga mau. Aku ngerasa janin masih ada. Akhirnya, ibu mertua menyuruh aku banyak doa. Biar Tuhan yang ngasih kehendak. Trus, agak membesarkan hati disuruhlah cari second opinion lewat dokter lain. Aku WhatsApp ibuku dan saudara kembarku (fyi, aku beneran kembar cewek-cewek lho) yang udah pernah dikuret. Mereka menguatkan. Dibilang, tunggu dulu. Jangan keburu dikuret. Pasti janinnya masih sembunyi. Mereka minta aku banyak-banyak berdoa. Sedih banget emang. Bahkan, sampai sore ini (btw, ini kemarin tgl 11 Maret) debat di WhatsApp sama suami gara-gara dia malah bikin status "SABAR". Aku yang lagi sensi banget jadi ngerasa gagal sebagai seorang istri. Dan, minder untuk bisa jadi ibu. Aku pulang dari RS sempet mual-mual pun dibilang. "Padahal, kosong lho ya. Ga ada isinya." FYI, Bunda, aku pas kena flu, batuk, panas lidahku pait banget. Jadi, kayak gampang mual juga. Dan, gatau pas telat mens ini aku gampang banget kayak masuk angin. Sharing semangat, ya, Bund. Trims. Aku masih ngerasa ada janin di perutku. Dia kayak masih bilang, "Bunda, Bunda, aku di sini." Tapi entahlah gimana nantinya Allah kasih petunjuk. Update tanggal 26 April 2019 (Jumat) Terima kasih Bunda-Mommies yang sudah komentar di feed ceritaku ini. Respons dan respect kalian luar biasa. Merasa dikuatkan. Merasa tidak sendiri. Sampai-sampai ada beberapa komen yang disertai foto USG usia 7, 8, atau 9 minggu. Keren! Sekali lagi, terima kasih. Semoga Bunda-Mommies di sini sehat semua, ya. Aamiin ❤️ Ada satu pertanyaan yg membuat aku terheran-heran, "Kenapa BO ini sering terjadi pada ibu-ibu muda zaman milenial sekarang ini, ya. Dulu 20 s.d. 30 tahun lalu, para ibu tidak banyak yg mengalami ketidaknormalan kehamilan, seperti BO ini. Tapi, ini belum ada survei juga sih. Cuman liat di kanan-kiri tetangga sana." Mungkin Bunda-Mommies ada yg mau kasih pendapat, ya. Anyway, aku mau cerita kelanjutan nasib calon debay-ku. Pada akhirnya, malam sebelum 1 April, aku HB sama suami. Tapi, pagi aku periksa CD. Aku flek. Panik. Aku pergi ke dokter second opinion, kehamilanku dicek ulang. Usia yang seharusnya 12 minggu mundur menjadi 6-7 minggu. Sedih sekali. Ukuran kandungan juga mengempis dan menciut. Itu menjadi tanda bahwa kandunganku tidak normal. Aku periksa ke dokter kandungan RS Siloam Surabaya. Dokternya ini berbeda dg dokter sebelumnya yg di RS Mitra Keluarga Darmo Satelit, Surabaya. Dokternya lebih talkactive. Biaya periksa, tindakan, tebus resep sama-sama lumayan mahal. Aku sempat stres kehabisan uang sekian juta, padahal masih awal bulan. Tapi, tak apa demi kesehatan. Bagiku bukan uang yang bikin sedih, tapi lebih ke "aku kehilangan kesempatan menjadi seorang ibu pada tepat setelah hampir dua bulan menikah". Aku pikir aku ini subur dan segera isi seperti orang-orang sekelilingku yang ga sampe dua bulan udah isi semua alias hamil. Sedih memang. Tapi, mau bagaimana lagi. Ini takdirku. Ini jalan hidupku. Orang yang lebih besar ujiannya daripada aku juga banyak sekali. Jadi, aku harus move on. Move away. Move up. Strong. Hal positif dari peristiwa ini adalah ketika aku diresepkan obat aborsi oleh dokter (((tidak dikuret, dokternya ga mau ada luka di mulut rahim krn kuret))) utk mengeluarkan kandungan yg tdk berkembang, aku banyak merenung. Apa hikmah semua ini? Ya. Aku belum bisa berdamai dg diri. Dg masa peralihan dari jomblo yang mandiri ke status menikah yang apa-apa harus izin dulu ke suami, aku harus belajar berkompromi. Aku juga harus belajar manajemen hati. Ga boleh iri liat yang kehamilannya baik-baik aja. Ya, mungkin ini waktunya aku berintrospeksi. Aku juga berpikir. Suami dan aku masih sering cek cok. Aku lebih banyak mengalah dan diam. Tidak baik juga kalau saat sedang hamil emosi jiwaku cenderung negatif. Emosi negatif yg sering terpendam akan mempengaruhi jiwa debay juga kan. Aku belum benar-benar siap menyambut kehamilan itu sendiri. Meski demikian, sewaktu tiga bulan (12 minggu) hamil, aku menikmati masa trisemester pertama. Minum susu, makan telur, minum vitamin, banyak baca soal info kehamilan, donlot aplikasi kehamilan di hape, diperhatikan lebih ortu dan teman-teman kantor, dll. Walaupun sering aku harus berkali-kali menangis karena aku semakin manja ke suami sementara suami kadang tidak paham itu. Aku menikmatinya masa itu. Sekarang sudah 26 hari berlalu, aku mencoba mencintai diri sendiri. Oh, ya, saat aku kembali kontrol ke Obgyn RS Siloam tsb. Aku ditimpa kesedihan bertubi-tubi saat diperiksa. Katanya, vaginaku ketika dibuka dg alat cocor bebek, mulut rahimku luka dan lubangnya besar. Entah apa sebabnya? Dokternya sendiri tdk tau, apalagi aku yg awam. Katanya, mungkin karena aku yang hidupnya tidak higienis. Ada jamur. Ada keputihan yang dibiarkan terlalu lama. Hingga keluar darah dan cairan keputihan tidak normal yang gatal sekali. Aku sedih. Separah itukah aku sebagai perempuan? Aku terdiagnosis erosi portio. Aku cek ke google. Baca-baca. Ngeri, tapi katanya itu bs terjadi ke siapa pun. Masih kata dokternya, infeksi jamur adalah penyebab keputihan dan itu yang menyebabkan mulut rahimku luka. Dan, masih kata dokternya, infeksi jamur itu juga yang mungkin menyebabkan janin bisa mati dan tidak berkembang. Aku jadi merasa bersalah atas gugurnya calon bayiku. "Karena bundamu ini, Nak. Akhirnya, kamu harus pergi, ya." Sedih. Lagi-lagi hanya itu yg bisa aku rasakan. Ya, aku berulang-ulang mengusap air mata kala sendiri. Meski aku blm melihat setitik putih di layar USG di dalam kandungan, aku merasa dia (calon debay-ku) ada. Oh, ya, saat aku mengeluarkan kandungan dari vaginaku. Rasanya sakit sekali. Nyeri. Kalau orang Jawa bilang, seperti dilepen pas menstruasi, tapi berkali-kali lipat rasanya. Campur aduk rasanya pengen puppy, pipis, dan nyeri perut rasanya. Beginikah orang melahirkan nanti rasa kontraksinya? Ah, apa pun itu aku semalaman tdk bs tidur karena perutku sakit sekali. Suami sampai tidak tidur juga. Menemaniku. Memelukku. Cuddling (peluk dari belakang). Sambil ikut menekan perutku yg aku tekan duluan, tangannya yg lain menggenggam tanganku. Tes. Aku nangis. Aku mengigit bibir menahan kesakitan. Ada sesuatu yg besar keluar dan tertahan di CD-ku. Aku merasa udara panas di sekitar CD-ku. Apakah itu plasenta, tempat calon debay-ku akan bertumbuh kembang? "Dia keluar, Ayah. Tempat adek (calon bayi) keluar." Aku meronta. Ketakutan dan sedih. Gemetar saat membersihkannya di CD-ku di kamar mandi. Suami memelukiku. Menguatkan. Meski aku tau, dia pasti jg sangat terpukul apalagi dia yg berusaha percaya kalo aku hamil meski udah di-diagnosis suspect BO. Berangsur-angsur rasa sakit itu berkurang. Kantung kandungan alias plasenta yg keluar itu aku simpan untuk diperiksa di laboratorium patologi anatomi. Tujuan diperiksa adalah "Apakah ada sel kanker yg tumbuh ganas di situ, dan kelainan-kelainan lainnya?" Alhamdulillah seminggu kemudian hasil lab keluar. Aman. Gumpalan daging kandunganku terbukti sisa kehamilan dan tidak ada apa-apa. Alias normal. Well, aku cerita lagi, ya, Bund. Kalau vaginaku tadi kan dibilang kena erosi portio. Sesudah ditindak oleh dokter seperti itu. Hal menyakitkan lagi yg terdengar dari bibir dokternya adalah rahimku agak turun. Katanya, udah kayak orang yg pernah melahirkan. Prolaps uteri. Bahasa ilmiahnya gitu. Bahasa awamnya, turun rahim, turun beruk, atau peranakan turun. Aku sedih untuk sekian kalinya. Keluar dari ruang periksa aku menangis. Kalimat-kalimat menghakimi diri sendiri muncul satu per satu. Umurku masih 28 tahun. Aku tdk pernah berpacaran. Aku tidak pernah berhubungan seks. Menikah adalah hubungan seks-ku pertama kali. Tapi, kenapa begitu. Oh, apakah aku jarang olahraga? Apakah dulu waktu aku hidup indekos sendiri angkat-angkat galon. Apakah-apakah? Terus begitu. Ngerasa jadi istri yg sakit-sakitan. Ngerasa ga bisa melayani suami dan melaksanakan kewajiban istri dg baik. Ngerasa lebih baik suami itu menikah lagi. Dan, ouh, aku ngerasa sebaiknya aku tidak menikah saja. Benar-benar pikiranku kacau. Sedih sekali. Apalagi, dokter yg sempet bilang. "Ini kalau keputihan ya pembuahan sel telur dan spermanya jadi ga bagus. Mbak jg harus turun berat badan biar ga kecil-kecil sel telurnya. Suami suka yg seksi lho. Jangan gemuk. Orang gemuk itu mahal. Sakit-sakitan, dll. Bukan begitu, Pak? (((Melirik ke suami yg menemaniku saat kali kedua periksa)))" Beberapa kali dokter itu mengatakan kalau aku parah banget gemuknya. Padahal, menurutku sendiri iya emang gemuk tp masih dalam batas wajar. Suami dan ibu mertuaku jg tidak terima aku dibilang gemuk banget. Menurut mereka aku ga gemuk2 banget. Memang iya gemuk, aku naik BB setelah menikah dan hamil. Yg biasanya 55--58 kg jadi 64--65 kg dg tinggi 159--160 cm. Namun, bagaimanapun itu, kata dokternya, aku gemuk. Dan, itu yg bikin BO. Selain, bs juga kualitas sperma suami. Nah, suamiku ini juga disuruh periksa ke lab. Apakah baik atau tidak. Uang lagi, Bunda-Mommies. Bulan April adalah bulan habis-habisan. Gaji hanya mampir saja. FYI, aku bekerja jadi guru bimbel full time. Masuk pagi jam 8.00 pulang jam 22.00. Mungkin ini juga yg bikin aku stres. Seharian di tempat kerja. Jam kerja tidak wajar. Perjalanan rumah ke kantor juga memakan waktu sejam lebih, belum macet dan lainnya. Sekarang aku lagi bikin plan diet plus promil lagi nih, Bund. Doanya, yaa. Eh, saling mendoakan dong. Tapi, ga tau kapan. 10 hari lagi udah Ramadhan. Semoga bs turun BB, ya. Dan, melatih diri untuk positif thinking. Mengontrol diri. Menyembuhkan diri sendiri. Self healing. Dibawah tertera foto janin kosong.

Diagnosis Blightend Ovum (Hamil Kosong) update 26 April 2019
504 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Sabar ya Bun, dan tetap berusaha. Saya aja baru hamil anak pertama pas udah hampir mau 2 tahun pernikahan Bun. Sebelumnya jujur pengen promil tapi suami belum mau, katanya jalanin aja dulu, ntar kalo dah lewat 2 tahun baru dah. Jadi saya cuma jaga kesehatan aja, minum madu/herbal, minum vitamin, HB, dan yg pasti berdoa terus Bun, ya gitu2x aja. Dibikin happy aja, aku Ama suami kalo liburan suka memanfaatkan buat jalan2x biar kita gak stres terlalu mikirin harus segera punya anak, dll..walaupun emang pengen sih 😁. Tapi dinikmati aja dulu sambil kita berusaha saling memahami karakter pasangan kita. Dan persis di bulan di mana bulan tersebut saya ultah & ada tanggal ultah pernikahan kita juga. Ternyata saya hamil, alhamdulillaaH.. InsyaAllaaH bunda ntar juga akan segera merasakannya deh.. aamiin. Tetap Semangat Bun. Jangan terlalu capek & stres Bun, dan jangan lupa doanya juga kudu yg kenceng. Sukses ya Bun.. 😊

Baca lagi

yeah bun cari second opinion.. Karena menurut bbrapa referensi yg sy baca klo BO c ibunya emng punya feeling.. sy jg prnh BO (karena flek) dan emng feeling sy mengatakan ini gakan brlanjut, saat di usg harusnya uk 8w terbaca 4w. Bbrapa bunda jg ada yg blum trdeteksi janin'y di uk 7w.. Tubuh kita itu mekanisme yg sgat sempurna, saat ada yg kekeliruan di dlm tubuh pasti ngasih signal.. apalgi BO biasanya trjdi karena kelainan kromosom, tubuh kita akan mengenalinya dan akan menghentikan semua hormon kehamilan saat itulah akan muncul flek/pendarahan.. Hati" bun sama dokter jg, saya prnh baca di bbrapa forum kehamilan kebnyakan divonis BO dan hrus kuret begitu cek ke dokter lain trnyata baik" aja. Dan biasanya dokter akan menentukan BO atau engga setelah menunggu 2 minggu kemudian, jika 2 minggu kemudian usia kehamilan tidak berubah maka baru jatuh vonis BO.. Semangat bun, konsumsi asam folat, tetap positif thinking.

Baca lagi

mau sharing aja ya bund, saya juga gemuk. tb 150 cm dan bb saat nikah 71 kg. setelah nikah bb naik perlahan hingga nyaris 80 kg. sempet berfikir jg apa karna saya gemuk makanya saya ga kunjung hamil? saya menunggu 10 bln akhirnya hamil. bismillah ikhtiar gak ikgin kurus hanya ubah pola makan kurangin gorengan, jus sayur buah segar dan olahraga setiap hari. pernah sekali pijat perut kata tukang pijatnya rahim saya geser ke kanan lalu di betulkan karna sering naik motor dan angkat/dorong benda berat. keputihan saya juga ada keputihan sebelumnya. saya mulai promil detox rahim resep dr zaidul akbar dan ikhtiar menggunakan rumput kebar. alhamdulillab puji syukur bulan depan saya sudah ga mens. bismillah ya bund sehatkan badan pikiran dan hati bunda, jangan stres jangan capek. tiap malem sambil dielus perutnya dibacain sholawat. lillahitaala tulus minta sama Allah. semoga Allah segera mengabulkan. aamiin

Baca lagi
4y ago

engga juga ah bun ga semua org gemuk susah hamil ,saya cuma kosong sebulan langsung hamil, bb saya pas ketahuan hamil 86kg pas TM3 jadi 100 sampe ngelahirin 101 skrang turun jadi 80 udh ngelahirin, saya ga suka sayur ataupun buah, olahraga jarang,makan asal , es jalan terus alhamdulillah promil prenagent dan tanggal kesuburan , kosong sebulan langsung hamil ,skrang ddnya udh lahir

VIP Member

semangat ya bunda.. ambil semua hikmah & sisi baiknya.. anak itu titipan, kapan kita diberi titipan tergantung yang menitipkan.. apakah kita sudah dirasa cukup pantas & mampu atau belum.. kalau perihal berat badan, ambil baiknya bun.. kelebihan berat badan memang kurang baik bagi kesehatan.. tapi tak melulu jadi alasan kita belum punya momongan.. buktinya banyak kok yang plus size tapi tetap bisa hamil, which is mean semua itu menunggu takdir.. kapan waktu terbaik utk kita menerima titipan.. sedikit cerita & mohon doanya juga.. saya obes bun, Alhamdulillah sekarang usia kandungan saya 18 minggu.. mohon doanya agar saya & calon baby sehat sampai persalinan nanti.. saya doakan semoga bunda juga segera hamil kembali, hamil dengan sehat dan lancar, aamiin.. tetap semangat ya bun.. ketika kita ingin hamil, maka kita harus berbahagia bun.. jaga kesehatan, istirahat cukup, makan sehat & terus berbahagia..

Baca lagi

Aq sharing aja y bun. Satu tahun lalu tepat 16-4-18, udh sneng banget krn udah hampir 2bln tp Allah berkehendak lain. Mungkin juga aqnya yg kecapekan karna suka maen" naek motor. Ps pendarahan mulai banyak, aq tlfon ibuq kata ibuq suruh istrahat aja tp aq dah filling ini gk bisa bertahan lama lg. Akhirnya tlfn suami dy baru aja nympe tempat kerja aq suruh plg. Trs qt ke doktr umum awalnya tp karna qt blg ada pendarahan akhirny disuruh langsung ke RS. Dijln aq dh blg sama suami kalo si dedek udh g bisa brtahan lg tp suami tetep nguatin aq n blg g akn knp" tp bnr kataq ps diUSG janinnya udh hancur kata doktrnya n harus kiret segera. Ya udh mo gmn lg. Stlh 1thn lbh nunggu alhamdulillah semoga ini bener" pertanda kalo isi lg. Sabar bun, insya' Allah nanti disurga Allah si dedek bakalan ketemu sama qt. Aamiin Semangat y bun, mungkin Allah pgn tbungn amal qt makin bnyak😊😊😊

Baca lagi

Yg sabar ya Bun.. aku juga nikah di bulan Desember. Dan haid terakhir bulan Januari.. Trus aku di diagnosis janin ga berkembang pas di USG usia 8w baru keliatan janinnya kecil. Emang sebelumnya aku ngflek parah smpe keluar gumpalan aku langsung ke dokter dan dokter bilang harus di kuret. Sebelumnya aku masih ngejar tesis dan guru Bun jadi aktifitas ku Padat bgt, saat hamil pertama pola makan ku ga banget suka makan instant.. trus juga ga minum vitamin dari dokter. Setelah keguguran bulan Maret. Bulan April saya udh mens persis tanggal dimana kegugurannya keluar dan alhamdulilah bulan mei (saat bulan ramadhan) Allah memberikan amanah lagi dan skrg saya cuma fokus kehamilan, tesis dan resign kerja krna suami juga takut knp2 lagi. Semangat bunda. Jangan patah semangat.. yakin Allah sudah memberikan rencana yang lebih indah dari apa yang sudah kita pikirkan..

Baca lagi

Semangat y bun, sprti kjdian sya 2016 lalu.. Sya keguguran dan gk kuret, mngeluarkan pecahan sprti hati dan rasa sakitny emang 10xlipatny mau haid bhkan lbih smpai" bdan pun lemah, pdahal jga sudah diberikan obat dr dkter... Smp dthun 2018 bulan oktober saya merasa tkut knpa blm jga hamil, smp saya dtang k dkter kndungan buat mngecek kandungan, sya blang smua k dkter kl saya prnh keguguran tp tdk kuret. Dan hasil Alhmdulillah bagus rahimq sehat, dkter blg mgkn metabolisme ibu gak seimbang jd sring gagal, stlh itu dokter memberikan vitamin buat q dan dberikan jdwal HB, Dan Alhmdulillah doa q djawab desember 2018 Positif. Dan smp skrg Alhmdulillah kndungan sehat, walau awal kehamilan pnya perasaan trauma gra" kjdian dl, tp smua itu hilang stlah melihat dy sehat saat usg smp skrg... Smg ibu cpet dberikan momongan y.. Ammiinnn

Baca lagi

Aku juga pernah keguguran bund di UK 8-9 week. Nikah januari 2018, dinyatakan hamil 6 week pas pertengahan maret, keguguran april. Sedih emang bund, tp aku juga sempet berfikir mungkin Allah blm percaya sama aku dan suami. Setelah itu banyak omongan org katanya kalau keguguran susah dapet anak lg. Tp aku berdoa aja terus walau banyak omongan yg bikin aku sakit hati, tp aku coba jawab dg senyum sambil minta doa org tersebut. Tapi di bulan feb 2019 aku ternyata hamil lg udh 5 week. Menurut aku itu ga terlalu lama, krn omongan org2 tuh lebih serem ada yg bilang bisa 2-3 thn hamil lg setelah keguguran. Tp berkat doa dan usaha sekarang kehamilanku udh 6 bulan. Dan kehamilan ini alhamdulillah bayiku lebih sehat, ga ngeflek juga. Jd untuk bunda sabar ya, nanti pasti di ganti sama yg lebih sehat lagi kandungannya..

Baca lagi

Mbak yg sabar, aku juga dulu hamil pertama kena hamil mola, dulu saya nangis terussss kek dunia mau berakhir mana sodara2 sdh byk yg tahu saya hamil, saya jadi malu bgd krn gak jadi, saya org jakarta yg dokter aja kaget kok ada yg kena penyakit ini di kota besar, biasanya org2 di daerah yg krg gizi mungkin yg kena, dikuret sakit bgd, terus lebih parah dr mbak krn saya harus dikemo, rambut botak, dan harus menderita semua efek samping dr kemo. Ditambah 1 tahun gak boleh hamil, tau kan perasaan wanita ditanyaain kanan kiri terus kpn isi??? Tp saya bersyukur itu proses utk mendewasakan iman saya utk selalu berserah pada Tuhan dan percaya Dia pasti kasih yg terbaik di waktu yg terbaik. Puji Tuhan, sekarang saya hamil kembar. Percayalah Tuhan akan ganti apa yg pernah hilang. Semoga menguatkan ya..

Baca lagi
5y ago

Mbak bs konsultasi ke spog nya, kpn bs program lagi, sptnya sekitar 3 bulan, menurut saya sambil menunggu minum vit asam folat 3 bulan sebelum program itu sangat baik. Tidak usah terburu2, jgn terlalu lama menyalahkan diri sendiri, harus bangkit, banyak berdoa minta Tuhan buka jalan..

VIP Member

Sabar ya, bunda. menurut penelitian kasus BO itu sebenarnya cukup banyak dialami terutama kehamilan pertama. kalaupun qodarullah benar bunda BO, keep happy dan optimis ya, bun. Percayalah Allah itu sedang mempersiapkan hadiah yang terindah. karena hamil BO itu bukan salah bunda bukan salah ayahnya tapi karena memang kualitas sperma/sel telur pada saat pembuahan kurang bagus jadi sama tubuh di tolak. Alhamdulillah lho bun berarti Allah menyelamatkan bayi bunda dari lahir cacat. dan setelah di kuret biasanya rahim bunda akan jadi lebih sehat dan fit buat menerima kehamilan selanjutnya. jadi jangan heran banyak bunda yang setelah dikuret bisa cepet hamil lagi dan kehamilannya sehat sampai melahirkan. Keep happy, bunda. Itungannya bunda kan masih pengantin baru nih, dinikmati pacarannya sambil menanti buah hati.

Baca lagi
6y ago

makasih, Bunda. ^^