Diagnosis Blightend Ovum (Hamil Kosong) update 26 April 2019

Hallo, Bunda. Ini postinganku  tanggal, 11 Maret 2019 dengan sedikit tambahan karena pulang kantor suamiku meluk aku sambil nangis. Makasih ya, Bunda-Mommies yang udah komen2 kemarin. Mohon bagi semangat lagi, ya. Aku baru nikah Desember kemarin. Hari pertama mens terakhir 11 Januari lalu. Seneng karena hamil. Ga lama lagi akan jadi orang tua. Tapi, hari ini sedih, Bund. (btw, itu tgl 11 Maret). Perdana cek kandungan di dokter kandungan, di usia 7 minggu 3 hari lewat USG abdomen sama transvaginal. Dokter bilang ga ada janin yang terlihat di kantung rahimku. Kantungnya kosong. Biasanya, usia 7 minggu itu udah ada janin yang keliatan. Ini ga keliatan apa-apa. Gelap semua. Diagnosis pertama katanya BO alias hamil kosong. Nanti aku posting fotonya, Bund. Sedih super duper stres. Padahal, ga ada flek dari awal telat mens. Sempet bilang kram perut dikit. Dokter bilang itu mau kontraksi keguguran. Kalau tiba-tiba pendarahan langsung ke UGD aja.  Tapi, baca-baca, kram pada orang hamil itu biasa. Dokter ga ngasih vitamin atau obat penguat apa pun dan minta aku datang 1 minggu lagi. Karena kebetulan pas aku lagi sakit demam, flu berat dan batuk, aku cuma diresepin obat antibiotik dan pereda batuk, seperti ambroxol, sanmol, dan sejenisnya. Suami syok. Lebih banyak diem meski juga menguatkan. Mertua malah kayak sedih campur kecewa. Malah bilang "yaudahlah ya, Nduk, kalau dokter bilang harus dikuret ya nggak papa. Dikuret aja. Nggak usah maksain buat dipertahanin. Ibu dulu juga pernah BO, pas usia 43 tahun, tapi akhirnya dikuret. Nggak ada flek. Nggak kram juga. Mungkin ini jawaban dari Tuhan karena kalian masih belum siap jadi orang tua. Terbukti, banyak masalah yang belum bisa kalian selesaikan dengan baik meskipun kalian udah dewasa kan." Aku bergejolak. Aku ga mau. Aku ngerasa janin masih ada. Akhirnya, ibu mertua menyuruh aku banyak doa. Biar Tuhan yang ngasih kehendak. Trus, agak membesarkan hati disuruhlah cari second opinion lewat dokter lain. Aku WhatsApp ibuku dan saudara kembarku (fyi, aku beneran kembar cewek-cewek lho) yang udah pernah dikuret. Mereka menguatkan. Dibilang, tunggu dulu. Jangan keburu dikuret. Pasti janinnya masih sembunyi. Mereka minta aku banyak-banyak berdoa. Sedih banget emang. Bahkan, sampai sore ini (btw, ini kemarin tgl 11 Maret) debat di WhatsApp sama suami gara-gara dia malah bikin status "SABAR". Aku yang lagi sensi banget jadi ngerasa gagal sebagai seorang istri. Dan, minder untuk bisa jadi ibu. Aku pulang dari RS sempet mual-mual pun dibilang. "Padahal, kosong lho ya. Ga ada isinya." FYI, Bunda, aku pas kena flu, batuk, panas lidahku pait banget. Jadi, kayak gampang mual juga. Dan, gatau pas telat mens ini aku gampang banget kayak masuk angin. Sharing semangat, ya, Bund. Trims. Aku masih ngerasa ada janin di perutku. Dia kayak masih bilang, "Bunda, Bunda, aku di sini." Tapi entahlah gimana nantinya Allah kasih petunjuk. Update tanggal 26 April 2019 (Jumat) Terima kasih Bunda-Mommies yang sudah komentar di feed ceritaku ini. Respons dan respect kalian luar biasa. Merasa dikuatkan. Merasa tidak sendiri. Sampai-sampai ada beberapa komen yang disertai foto USG usia 7, 8, atau 9 minggu. Keren! Sekali lagi, terima kasih. Semoga Bunda-Mommies di sini sehat semua, ya. Aamiin ❤️ Ada satu pertanyaan yg membuat aku terheran-heran, "Kenapa BO ini sering terjadi pada ibu-ibu muda zaman milenial sekarang ini, ya. Dulu 20 s.d. 30 tahun lalu, para ibu tidak banyak yg mengalami ketidaknormalan kehamilan, seperti BO ini. Tapi, ini belum ada survei juga sih. Cuman liat di kanan-kiri tetangga sana." Mungkin Bunda-Mommies ada yg mau kasih pendapat, ya. Anyway, aku mau cerita kelanjutan nasib calon debay-ku. Pada akhirnya, malam sebelum 1 April, aku HB sama suami. Tapi, pagi aku periksa CD. Aku flek. Panik. Aku pergi ke dokter second opinion, kehamilanku dicek ulang. Usia yang seharusnya 12 minggu mundur menjadi 6-7 minggu. Sedih sekali. Ukuran kandungan juga mengempis dan menciut. Itu menjadi tanda bahwa kandunganku tidak normal. Aku periksa ke dokter kandungan RS Siloam Surabaya. Dokternya ini berbeda dg dokter sebelumnya yg di RS Mitra Keluarga Darmo Satelit, Surabaya. Dokternya lebih talkactive. Biaya periksa, tindakan, tebus resep sama-sama lumayan mahal. Aku sempat stres kehabisan uang sekian juta, padahal masih awal bulan. Tapi, tak apa demi kesehatan. Bagiku bukan uang yang bikin sedih, tapi lebih ke "aku kehilangan kesempatan menjadi seorang ibu pada tepat setelah hampir dua bulan menikah". Aku pikir aku ini subur dan segera isi seperti orang-orang sekelilingku yang ga sampe dua bulan udah isi semua alias hamil. Sedih memang. Tapi, mau bagaimana lagi. Ini takdirku. Ini jalan hidupku. Orang yang lebih besar ujiannya daripada aku juga banyak sekali. Jadi, aku harus move on. Move away. Move up. Strong. Hal positif dari peristiwa ini adalah ketika aku diresepkan obat aborsi oleh dokter (((tidak dikuret, dokternya ga mau ada luka di mulut rahim krn kuret))) utk mengeluarkan kandungan yg tdk berkembang, aku banyak merenung. Apa hikmah semua ini? Ya. Aku belum bisa berdamai dg diri. Dg masa peralihan dari jomblo yang mandiri ke status menikah yang apa-apa harus izin dulu ke suami, aku harus belajar berkompromi. Aku juga harus belajar manajemen hati. Ga boleh iri liat yang kehamilannya baik-baik aja. Ya, mungkin ini waktunya aku berintrospeksi. Aku juga berpikir. Suami dan aku masih sering cek cok. Aku lebih banyak mengalah dan diam. Tidak baik juga kalau saat sedang hamil emosi jiwaku cenderung negatif. Emosi negatif yg sering terpendam akan mempengaruhi jiwa debay juga kan. Aku belum benar-benar siap menyambut kehamilan itu sendiri. Meski demikian, sewaktu tiga bulan (12 minggu) hamil, aku menikmati masa trisemester pertama. Minum susu, makan telur, minum vitamin, banyak baca soal info kehamilan, donlot aplikasi kehamilan di hape, diperhatikan lebih ortu dan teman-teman kantor, dll. Walaupun sering aku harus berkali-kali menangis karena aku semakin manja ke suami sementara suami kadang tidak paham itu. Aku menikmatinya masa itu. Sekarang sudah 26 hari berlalu, aku mencoba mencintai diri sendiri. Oh, ya, saat aku kembali kontrol ke Obgyn RS Siloam tsb. Aku ditimpa kesedihan bertubi-tubi saat diperiksa. Katanya, vaginaku ketika dibuka dg alat cocor bebek, mulut rahimku luka dan lubangnya besar. Entah apa sebabnya? Dokternya sendiri tdk tau, apalagi aku yg awam. Katanya, mungkin karena aku yang hidupnya tidak higienis. Ada jamur. Ada keputihan yang dibiarkan terlalu lama. Hingga keluar darah dan cairan keputihan tidak normal yang gatal sekali. Aku sedih. Separah itukah aku sebagai perempuan? Aku terdiagnosis erosi portio. Aku cek ke google. Baca-baca. Ngeri, tapi katanya itu bs terjadi ke siapa pun. Masih kata dokternya, infeksi jamur adalah penyebab keputihan dan itu yang menyebabkan mulut rahimku luka. Dan, masih kata dokternya, infeksi jamur itu juga yang mungkin menyebabkan janin bisa mati dan tidak berkembang. Aku jadi merasa bersalah atas gugurnya calon bayiku. "Karena bundamu ini, Nak. Akhirnya, kamu harus pergi, ya." Sedih. Lagi-lagi hanya itu yg bisa aku rasakan. Ya, aku berulang-ulang mengusap air mata kala sendiri. Meski aku blm melihat setitik putih di layar USG di dalam kandungan, aku merasa dia (calon debay-ku) ada. Oh, ya, saat aku mengeluarkan kandungan dari vaginaku. Rasanya sakit sekali. Nyeri. Kalau orang Jawa bilang, seperti dilepen pas menstruasi, tapi berkali-kali lipat rasanya. Campur aduk rasanya pengen puppy, pipis, dan nyeri perut rasanya. Beginikah orang melahirkan nanti rasa kontraksinya? Ah, apa pun itu aku semalaman tdk bs tidur karena perutku sakit sekali. Suami sampai tidak tidur juga. Menemaniku. Memelukku. Cuddling (peluk dari belakang). Sambil ikut menekan perutku yg aku tekan duluan, tangannya yg lain menggenggam tanganku. Tes. Aku nangis. Aku mengigit bibir menahan kesakitan. Ada sesuatu yg besar keluar dan tertahan di CD-ku. Aku merasa udara panas di sekitar CD-ku. Apakah itu plasenta, tempat calon debay-ku akan bertumbuh kembang? "Dia keluar, Ayah. Tempat adek (calon bayi) keluar." Aku meronta. Ketakutan dan sedih. Gemetar saat membersihkannya di CD-ku di kamar mandi. Suami memelukiku. Menguatkan. Meski aku tau, dia pasti jg sangat terpukul apalagi dia yg berusaha percaya kalo aku hamil meski udah di-diagnosis suspect BO. Berangsur-angsur rasa sakit itu berkurang. Kantung kandungan alias plasenta yg keluar itu aku simpan untuk diperiksa di laboratorium patologi anatomi. Tujuan diperiksa adalah "Apakah ada sel kanker yg tumbuh ganas di situ, dan kelainan-kelainan lainnya?" Alhamdulillah seminggu kemudian hasil lab keluar. Aman. Gumpalan daging kandunganku terbukti sisa kehamilan dan tidak ada apa-apa. Alias normal. Well, aku cerita lagi, ya, Bund. Kalau vaginaku tadi kan dibilang kena erosi portio. Sesudah ditindak oleh dokter seperti itu. Hal menyakitkan lagi yg terdengar dari bibir dokternya adalah rahimku agak turun. Katanya, udah kayak orang yg pernah melahirkan. Prolaps uteri. Bahasa ilmiahnya gitu. Bahasa awamnya, turun rahim, turun beruk, atau peranakan turun. Aku sedih untuk sekian kalinya. Keluar dari ruang periksa aku menangis. Kalimat-kalimat menghakimi diri sendiri muncul satu per satu. Umurku masih 28 tahun. Aku tdk pernah berpacaran. Aku tidak pernah berhubungan seks. Menikah adalah hubungan seks-ku pertama kali. Tapi, kenapa begitu. Oh, apakah aku jarang olahraga? Apakah dulu waktu aku hidup indekos sendiri angkat-angkat galon. Apakah-apakah? Terus begitu. Ngerasa jadi istri yg sakit-sakitan. Ngerasa ga bisa melayani suami dan melaksanakan kewajiban istri dg baik. Ngerasa lebih baik suami itu menikah lagi. Dan, ouh, aku ngerasa sebaiknya aku tidak menikah saja. Benar-benar pikiranku kacau. Sedih sekali. Apalagi, dokter yg sempet bilang. "Ini kalau keputihan ya pembuahan sel telur dan spermanya jadi ga bagus. Mbak jg harus turun berat badan biar ga kecil-kecil sel telurnya. Suami suka yg seksi lho. Jangan gemuk. Orang gemuk itu mahal. Sakit-sakitan, dll. Bukan begitu, Pak? (((Melirik ke suami yg menemaniku saat kali kedua periksa)))" Beberapa kali dokter itu mengatakan kalau aku parah banget gemuknya. Padahal, menurutku sendiri iya emang gemuk tp masih dalam batas wajar. Suami dan ibu mertuaku jg tidak terima aku dibilang gemuk banget. Menurut mereka aku ga gemuk2 banget. Memang iya gemuk, aku naik BB setelah menikah dan hamil. Yg biasanya 55--58 kg jadi 64--65 kg dg tinggi 159--160 cm. Namun, bagaimanapun itu, kata dokternya, aku gemuk. Dan, itu yg bikin BO. Selain, bs juga kualitas sperma suami. Nah, suamiku ini juga disuruh periksa ke lab. Apakah baik atau tidak. Uang lagi, Bunda-Mommies. Bulan April adalah bulan habis-habisan. Gaji hanya mampir saja. FYI, aku bekerja jadi guru bimbel full time. Masuk pagi jam 8.00 pulang jam 22.00. Mungkin ini juga yg bikin aku stres. Seharian di tempat kerja. Jam kerja tidak wajar. Perjalanan rumah ke kantor juga memakan waktu sejam lebih, belum macet dan lainnya. Sekarang aku lagi bikin plan diet plus promil lagi nih, Bund. Doanya, yaa. Eh, saling mendoakan dong. Tapi, ga tau kapan. 10 hari lagi udah Ramadhan. Semoga bs turun BB, ya. Dan, melatih diri untuk positif thinking. Mengontrol diri. Menyembuhkan diri sendiri. Self healing. Dibawah tertera foto janin kosong.

Diagnosis Blightend Ovum (Hamil Kosong) update 26 April 2019
504 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

jangan sedih bunda, mungkin skrg memang belum waktunya, tapi nantinya juga InsyaAllah pasti diberi rezekinya (debay) saya jg kehamilan pertama awalnya divonis BO. tapi karna ga percaya hasil diagnosa dokter cari alternative ke dokter lain, dan ternyata di dokter lain di vonis hamil mola (anggur) dan harus dikuret. suami menanyakan apakah mau cek ke dokter lain lagi, cuma takut hasilnya sama aja dan pulang dari dokter nangis krna sakit hati dengan penjelasan dokter, akhirnya aku memutuskan untuk percaya. besoknya langsung ke klinik untuk di kuret. menunggu tindakan kuret rasanya pikiran dan hati bergejolak bgt, penantian 5 bulan menikah dan mendapatkan garis 2 ternyata harus direlakan. seperti kebahagian yg baru hadir dan direnggut secara paksa, air mata rasanya kering bun saat itu, saat ingin dikuret. untung suami selalu ada dan selalu menguatkan. setelah kejadian itu, dokter bilang setiap bulan harus cek beta HCG(hormon kehamilan) dan harus negatif, setiap bulan saya testpack agar dapat 1 garis yg artinya udh normal tapi sampai 3 bulan baru di testpack negatif. setelah konsultasi ke dokter setelah negatif disuruh nunggu 6-12 bulan untuk hamil/promil lg. padahal suami udh pengen bgt punya momongan. Hari2 setelah kejadian itu aku cuma biasa tawakal bun, nunggu 6 bulan untuk hamil lg jadi mempersiapkan diri aja mulai dari diet, makan toge, sayur sayuran dan folavit. dan ternyata belum sampai 6 bulan aku positif, waktu balik ke dokter untuk periksa, dokter khawatir klo kejadian hamil mola terulang lagi karena seharusnya belum waktunya untuk isi lagi dan harus di kemoterapi. disuruh balik 2 minggu lagi tapi alhamdulilah janin dan detaknya sdh ada, skrg udh masuk 14 minggu dan calon debaynya sehat. saya sangat bersyukur bgt. Jadi bunda jgn sedih ya, percaya bahwa nanti jika pada saatnya tiba rezeki kita pasti akan diturunkan diwaktu yg tepat. yang penting ikhtiar berusaha dan percaya. ini hasil USG saya saat masuk 13 minggu.

Baca lagi
Post reply image
6y ago

hamil mola itu hamil anggur, jadi selama masa perkembangan yg tumbuh bukan janin, tapi sel abnormal, yg bisa berkembang jadi tumor atau kangker, makanya waktu hamil yg k2 dokter harap2 cemas takut klo sel abnormalmya tumbuh lagi, dan harus kemoterapi... tapi alhamdullilah sdh di cek intensip kehamilan k2 normal...

Bun.. Aku jg gini ceritanya sama persis..hehe.. Aku menikah 18, februari 2018.. Tinggi 159-160 bb 73 kg..(gemukkkk bangetttt) Kehamilan pertama pas 4 bulan, ternyata kandunganny kurang baik ga berkembang di sertai flek smpe usia 10 minggu hrus kuret karna beneran BO..kalo di tanya rasanya gimana ? Beewwhhhhhhhhhh jgn ditanyaaa.. Selang 2 bulan kemudian siklus haid 2 kali.. iseng* buat ditembak didalam..paling cuma 2 kali HB,, Alhamdulilla lgsg isi lagiii..”topcer yah” Kehamilan lancarrrr ga ada flek ga ada keluhan..ehhh pas dy masuk 10 minggu tiba* keluar adeknyaaa..gregeeeeettt banget bunnnn sakitnya kayak mau lepas pinggang..tp balik lagi ihklass.. Psrahin semua sama Allah.. 3 kali haid di lewatin alhamdulillah haid bulan ke 4 pasca keguguran spontan ga keluar lagi.. Udahlah capek terlalu gembira kalo dah telat gini wesss biasyahhhhh ga terlalu berharap banyakkk.. Tak diemminnn ampe bulan berikutny masih belum haid jg.. Alhasil suami paksa coba aja dlu di tespekk..dannn alhamdulillah ternyata hamilll lagiiiii..pas di usg udah ada detak jantungny..semua sehattt.. Ga nyangka banget bunnnn..pdhal selama telat it semua makanan di makan no pantang*..hb dengan suami di hajarrrr terussss.. Smpe sekarang alhamdulillah udah jalan 17minggu.. Karna semuaa harus sabaaarrr.. Harusss ihklassss.. InshaAllah Allah tau kapan waktu yg terbaik.. Ohhh iya bun.. Aku jg keputihan banget.. Keputihan parah malah..smpe skrgpun masih keputihan.. Tp balik lagi..ihklaskannn.. InshaAllah semua indah pada waktunya.. Bahkan aku pernah di bilang tetangga “kok keguguran terus, ga sehat ni kamu rahimnya”..lagi lagi harusss ihklassssss ihklassssss.. Belum lagi suami jg dibilang ga topcerr..parahlah pokokny..:’) Tp yg pasti harus ihklassssss 🥺🥺🥺 Semangatttt bun kalau rahimnya udah pulih segera program lagi bunnnn.. Jgn kasih kendor..heheh

Baca lagi

Sabar ya bund.. Semangat. Jaga pola hidup sehat, banyak banyak browsing soal kesuburan dan konsumsi makanan yg menambah kesuburan. Jangan lupa kencengin doanya, mohon ampunan dan selanjutnya serahkan pada Yang Maha Kuasa. Aku nikah 1.5 tahun baru positif hamil. Sharing juga nih. Setahun nikah sempet promil dan aku divonis pcos (sel telur banyak tapi kecil2) denger itu aja aku lemes. Ditambah lagi aku baca baca katanya pcos tu mandul. Duh lemes banget. Banyak pikiran melayang di otak waktu itu, apa mungkin karena LDR sama suami (Jogja-Palembang) apa mungkin stress dan capek kerja di kantor penuh tekanan, apa mungkin pola hidup yg super gag sehat : sering makan indomie, minum kopi item, begadang, makan gag teratur, gag pernah olahraga, jarang banget mam sayur sama buah, banyak minum minuman instan, dll.. Hiks. Sempet maksain diri buat hidup sehat sampe sampe daftar fitness pake pelatih khusus (karena aku cenderung kurus) tapi susah banget. Pada akhirnya aku memutuskan enjoy aja, bismillah berdoa, empat bulan setelah promil aku putuskan resign karena gag kuat jauh dari suami. Sebulan setelah ajukan resign, suami pulang, hanimun biasa aja, capek ya tidur, main ya main, mudik ya mudik, pokoknya enjoy aja dan aku plong karena paling sebulan lagi udah pindah ikut suami ke Palembang. Ayem. Eee ada kejutan lain mendekati Last day kerja ku, ternyata aku positif hamil dan akhirnya Resign mundur sebulan. Nunggu hamil 3 bulan biar agak aman naik pesawat. Hehe Sekarang udah 7 bulan dan aku pulang ke Jawa, LDR lagi.. Rencana lahiran deket ibuk. Sabar ya bund. Tetep semangat, semoga kisah ku yg menanti 1.5 tahun ini bisa jadi semangat dan motivasi agar bunda jangan nyerah dan jangan putus asa. Pikiran nya yg ayem ya bund, jangan stress 😊

Baca lagi

bunda kalau keputihan n gatal jgn minum obat herbal2 ya.. cukup ganti CD 1hr 4x n untuk bersihkan nya pake air hangat buat d kemaluannya.. agar mengurangi gatal.. jgn mudah terpancing omongan org lain untuk minum obat2n penyubur krn bahaya n bikin peranakan kita kering.. memang dokter itu cocok2an d setiap pasien nya.. aku d Mitra klrg bekasi semua dokter SPOG sudah d coba.. dr yg d HSG d teropong semua normal n baik tak ada penyakit pula.. tp semua itu gak ad hasil nya.. akhirnya d tahun 2018 aku pasrah n berserah aja.. berserah pada Tuhan n berdoa.. krn anak rmh tangga kami selalu bertengkar.. yg d bicarakan suami anak2.. sampai aku berencana untuk pisah.. n rencana itu berubah ketika d awal 2019 bulan 3 aku gk telat mens tp kepala ku pusing seperti org yg penyakitan.. smpai aku mau CT scand kepala takut kangker.. tp belum sempat itu semua kulakukan.. pagi tgl 11 Mei aku coba iseng TP n garis samar2 berkali2 d tes n mutus kan ku dokter n udh ada kantong nya.. sampai saat ini usia 10w kandungan ku.. ini penantian ku selama 1thn 5bulan ku menikah.. jd sabar ya bun.. kalau memang gak bagus dokter itu ganti RS yg lain aja.. smpai kamu ketemu dokter bagus kaya aku.. coba share2 sm ibu2 yg punya problem kaya kita ini.. dokter mn yg baik d kunjungi.. aku jadi hamil ini d hermina bekasi dengan dokter Hariyanto yg d rekomendasi kan sm tmn.. untuk biaya memang cukup mahal krn dy bukan dktr hamil untuk umum melainkan VIP.. krn aku ibu rumah tangga yg gak ada penghasilan n bergantung sm suami.. jadi aku pakai asuransi semua pemeriksaan gratis.. memang perlu pakai asuransi seperti BPJS atau asuransi yg lain buat keamanan keuangan n kesehatan.. ini pengalaman ku

Baca lagi

Sy bulan juni'20 sempat hamil.. Dr minggu ke 5-7 wkt periksa msh kantung malah & sempat ada flek sm dokternya di srh kuret... Pas curhat sm kakak perempuan yg sdh pny anak 3... Sy disarankn ganti dokter ke dokter Kandungannya... Wkt periksa ke dokter Kandungan kakak masuk minggu ke 8 priksa lwt transvagina kt dokter ada koq janinnya di ks Penguat & priksa 2 mgg lagi.. Tp mmg msh kecil janinnya & sempat flek lagi... Pas priksa lg 2 minggu kemudian di cek lwt tranvagina lagi tdk ada janin & info dokter BO... Sempat syok krn sblmnya sdh senang klo info dokter ke 2 ada janinnya... Sy di beri kekuatan sm kluarga & kakak sy... Ktnya gpp lgs kuret sj krn sblmnya kakak sy juga pas hamil anak ke 2 sempat BO & kuret.. Sy nurut kt kakak sy krn klo lama tdk di kuret tkt infeksi & tkt ada mslh dgn kandungan.... Stlh kuret di awal JULI '20 bulan Oktober sempat telat & cek positif tp Tuhan berkehendak lain.. 2 mgg stlh itu sy pendarahan & wkt cek ke dokter lwt tranvagina lagi belum ada kantung & info dokter kemungkinan embrionya jelek... Sy dibuat syok lagi.. Tp sy bersyukur suami tetap mensuport. Lalu kami di infokan teman yg istrinya 7 thn belum hamil trs akhirnya hamil.. Klo yg diberi vitamin bkn hny istri tp suami sy di sarankn utk beli Vitamin E bt suami... Akhirnya kami beli & yg minum bkn hny suami tp saya juga.. Selain vitamin E Natur E sy & suami minum Blackmores i-folic & madu... Puji Tuhan akhir bln Desember tgl 28 sy telat & cek Tespek positif... Tp sy nunggu minggu ke 7 baru cek dokter & hasilnya sdh ada janin.... Buat Bunda jgn lgs down tetap semangat & minum vitamin spy kandungan subur juga suami spermanya bagus minum vitamin...

Baca lagi

Nangis bacanya.. Ingat beberapa minggu kemarin hal ini terjadi dihidupku. Saya diperiksa untuk yng ke dua x nya Dr yang sma ternyata saya dinyatakan hamil kosong bun. Dan hari itu juga saya disarankan untuk kuret. Jam 1 siang dg biaya 2.3 di klinik Dr tsb.. Nangis trus, keluarga besar pun sama pd nangis dan menguatkan. Saya msh blm percaya, saya berdoa trs berdoa sy yakin bayi sehat dan saya pun sehat krn blm pernah ngalami yg namanya keluar flek / darah. Ada sodara saya bidan, dia menyarankan coba kita nanti sore ke Dr kandungan lain untuk diperiksa, yg namanya diperiksa ga harus ada 2 opsi (2 dokter) jgm lgsg percaya.. Alhamdulillah ada harapan, saya berdoa lagi smoga ada keajaiban untuk kami. Dalam batinku Diperiksalah aku jam 8 malam tentu d Dr yg berbeda, dan apa yg dokter itu nyatakan? Dia bilang "janinku baik baik saja dan usianya baru 7 minggu, usia kandungan dan ukuran janin sesuai" Alhamdulillah dlam batinku, seketika aku menangis bersama sodara dan suamiku. Tuhan menunjukkan kuasanya kepada kami.. Dari sana saya mengambil hikmahnya, bhw dokter sekalipun yg kita percaya stlah tuhan dia hanya manusia biasa dia bisa sj salah. Contohnya ini. Aku bersyukur, tuhan untung sj aku tdk lgsg di kuret. Mgkin kalo aku lgsg balik ke klinik dr pertama, aku sudah kehilangan bayiku. Dr itu akan membunuh bayiku.. Kalo ingat hari itu, rasanya sedih luar biasa.. Buat bunda yg sedang menunggu sang buah hati. Saya doakan semoga secepatnya dikasih momongan kmbali. Amin Dan yg lagi sm sm mengandung, smg saya dan bunda bunda selalu sehat . Amin Semangat bun.. Tuhan tidak pernah memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambanya.

Baca lagi
5y ago

Assalamualaikum ka.. Maaf sebelumnya saya mau tanya.. Sebenernya kasusnya hampir sama dengan yang saya alami. USG pertama usia 4w masih kantung hamil, usg berikutnya usia 10w tapi hanya terlihat yolk sac padhal ini usg transvaginal, kata dokter suruh datang lagi 2mgg karena ada indikasi BO.. saya takut sekali dan saya tidak mau itu terjadi 😭😭.. dan beberapa orang menyarankan untuk ke dokter lain. Pertanyaan saya dulu kaka di vonis BO oleh dokter yang pertama waktu usia berapa week ka ? dan USG nya abdomen atau transvaginal ka ? Saya sangat berharap.. ada keajaiban seperti kakak 😭😭

Sabar ya bun, crt ku aku 3 minggu setelah menikah positif hamil seneng bun. Karna aku 1 minggu setelah nikah langsung pisah sm suami krna beda kota kerja. Tp alhamdulillah Tuhan kasih rejeki anak cepet. Akhirnya diusia kandungan 5 bulan aku putuskan resign dan ikut suami. Tp tuhan berkehendak lain diusia kandungan 6 bulan aku pecah ketuban dan melahirlan, bayi perempuanku hanya bertahan 5 hari & meninggal. Itu puncak penyesalanku bun, kacau pikiran ku,nyalahin diri sendiri,stres berat. Sampe aku kesana kemari dokter tanya ada apa dengan aku ini. Sampai suami ngomong " kamu klu kyk gini terus kamu kagak kasihan kah sm aku, liat kamu gini aku kgk fokus kerja, ikhlaskan anak kita sdh di surga". Akhirnya aku belajar ikhlas bun, aku berfikir byk org yg diuji lebih besar dr aku, kenapa aku seterpuruk ini. Akihirnya bismilah bun, setelah ikhlas dan tidak stress aku mulai kedokter lagi sana sini,pijit,makam sehat,olahraga, karna beratku 68 kg. Alhamdulillah ntah ini jawaban Tuhan, terakhir aku ke dokter di RS vertilitas di RS.soetomo surabaya, klu bunda di surabaya jg bs coba disana. Aku ditawarin dokter untuk program insenminasi buatan, tekniknya kita cek telur ,minum obat penyubur,suntik hormon,cek sperma, terakhir insent sperma ke dlm rahim. Aku sama suami mikir kita rasanya sehat2 sj,buktinya kita pernah punya anak meski bertahan di 6 bulan. Akhirnya aku & suami mutusin cm sampai cek telur sm minum obat penyubur sj,trus hubungan 1 kali dlm 2-3 hr dimasa subur,alhamdulillah setelah nunggu 1,5 thn aku positif hamil bun, sekrg usia kandungan ku 6 bulan. Bismillah sj bun aku percaya rencana Tuhan baik, usaha sj, pasti diberi di waktu yg tepat.

Baca lagi

bunda, aku juga prnh BO UK 9week d kuret. awalnya aku flek di UK 6week. aku USG baru berupa kantong aja, dokter bilang gpp, cek lagi minggu depan. dan aku disuruh bedrest total sama dikasih obat penguat kandungan utrogrestan obat habis aku USG lagi UK 7week lebih. masih kosong juga. dokter kasih lagi obat penguat. sampe 3x aku cek ke dokter. terus dksh obat penguat. hari kamis tanggal 5 juli 2018, aku pendarahan. aku USG ulang, kantong kehamilan udah hancur.aku dikasih obat buat bersihin rahim. dan maasyaaAllah, sakit luar biasa setiap akan keluar gumpalan darah besar, atau kantong kehamilan. aku udah nangis dari hari kamis itu. dokter tetap kasih semangat, suami, keluarga juga ksh smngat, selama dikasih obat buat bersihin rahim, perut kram parah, sampe2 ibukku terus kompres pinggang dan perut. hari selasa tanggal 10 juli, aku USG ulang utk cek kondisi rahim. rahim sudah bersih, tapi masih ada gumpalan darah dimulut rahim. akhirnya hari itu aku di kuret. dan hanya pakai bius dosis kecil. nahan sakit, sedih, kecewa, tapi ini smua udah takdir Allah. sehabis kuret, aku rutin minum air kelapa muda. untuk bersihin rahim. itu saran dokterku. 10 juli 2018 aku kuret, 27hari kmudian haid. dan Alhamdulillah november 2018 aku hamil lagi. alhamdulillah sehat. skrg udah berjalan 5.5bulan. masih sprti tak percaya, waktu pertama USG 14week aku lihat sosok mungil yg menari2 ddlm rahim. aku, dan suami nangis. terharu. bahagia. bunda, yg sabar, yg kuat. yakin Allah itu sayang sama bunda, Allah kasih ujian biar bunda jadi manusia kuat. bunda sehat selalu, semoga segera dikasih babby lg yaa. aamiin aamiin

Baca lagi
6y ago

inspiratif banget ceritanya. next time harus positif lagi dan sehat kayak bunda

Yang sabar ya bun.. kejadian di aku jg. Tahun ini keguguran 2x. Yang pertama Januari kmrn UK 24 minggu, bayi meninggal di dalam krn kelilit tali pusernya. Sy ga langsung percaya krn sy merasa sehat2 sj, sy cari second opinion jg dan diagnosanya sama. Akhirnya dengan sedih sy di induksi dan lahiran normal. Cm krn plasenta masih banyak menempel di rahim, setelah lahiran dibersihkan dengan kuret. Yang kedua, 3 bulan setelahnya, sy test pack positif. Seneng banget bun sy. Waktu ke dokter untuk USG, kata dokter UK 6 minggu dan sdh ada eggsacknya tp belum terdengar detak jantung jd disuruh kontrol lg sebulan kemudian. Kontrol kedua, sebulan kemudian, setelah usg dokter bilang sy BO. Sy percaya ga percaya, sy lihat hasil USGnya memang kantung rahim sy kosong. Padahal sy yakin bln lalu sy lihat ada titik kecil yg dokter blg egg sack itu. Seperti biasa sy selalu cari second opinion. Sama seperti bunda kasusnya, dokter blg tentang keajaiban dan janin belum terlihat. Sy diresepin obat penguat dan disuruh kontrol lg 2 minggu kemudian. Cuma kalau sy pendarahan, berarti dy memang mau keluar. Sehari setelah dari dokter kedua, sy keluar darah banyak sekali. Badan sakit sekali. Malamnya keluar gumpalan darah seperti jeli2 sebesar kepalan tangan. Singkat cerita sy keguguran dan di kuret lg. Sekedar info, sy ada endometriosis jg. Akhirnya sy dan suami sepakat untuk program hamilnya dimulai tahun depan sj. Tahun ini fokus untuk bahagia dulu dan menjalani bbrp tes2 lab. Jadi kalau ada yg perlu diperbaiki, tahun ini mau fokus kesitu dulu. Stay positif dan selalu berdoa. Krn menurut sy doa itu menguatkan. Semangat ya Bun.

Baca lagi
5y ago

24 minggu kgguran bun? msih rawan kah bun usia segitu. .. udh brupa janin kn ya itu

Yg sabar mb...kebetulan sy jg prnah ngalamin BO.akhir januari 2019 di kuret.saran dokter selama 3 bulan kedepan sy N suami harus pake pengaman ketika berhubungan mksdnya spy sisa luka bekas kuret bisa tuntas sembuhnya.pertengahan april akhirnya sy N suami bisa berhub sprti biasanya.25 april sy mens tp sdikit ngrerasa aneh krn mens kala itu tdk spt mens2 sebelumya dmn 2 hr pertama hanya flek tipis sy kira udah selesai,tau2 selang 2 hari kemudian sy kmbali mens sampai 30 april baru selesai. Habis bulan mei sy gak mens,sy pikir mngkin aja telat atau siklusnya blm teratur pasca kuret tapi kok perasaan payudara kerasa kenceng,tapi sy abaikan sampai akhirnya tgl 25 juni gak kunjung mens akhirny sy coba test ternyata hasilnya +.antara seneng,gak percaya,terharu campur aduk.sampai sy ulang 3x testpack hasilnya sama(strip 2)tapi masih aja gak mau percaya gitu aja,karrna strip yg k'2 kok agak samar,gak sejelas strip yg prtama.mau cek dokter masih trauma takut kecewa.setelah berpikir kesekian kali akhirnya sy beranikan diri dan putusin bahwa saya harus cek ke dokter.persoalan hasil apapun nanti mau gak mau harus di terima.Alhamdulillah ternyata dinyatakan hamil 8 minggu oleh dokter dan yang mengejutkan bahwa di layar USG nampak 2 kantong rahim artinya kemungkinan hamil kembar.Sungguh Tuhan Maha Baik.....bukan hanya kabar gembira melainkan ditambahkan Bonus untuk saya.... Pun demikian buat mbk N suami....semoga kedepan mendapatkan kabar gembira.Intinya qt harus bs berdamai dg hati N diri sendiri,menerima dg legowo insyaallah dilancarkan segala jalan akan yg qt lalui

Baca lagi