Aku Yakin Anakku masih Ada
Haii semuanyaaa.... Ijinkan kami membagikan sepenggal kisah kami kepada teman teman semua. Perkenalkan Aku Mario dan Istriku Monita. Kami menikah November 2018. Setelah setengah tahun berlalu pernikahan kami, Kami mulai menantikan buah hati dapat hadir ditengah tengah kami. Kami mulai mencoba untuk konsultasi ke beberapa dokter namun belum ada hasil yang baik. Beberapa dokter yang kami coba datangi memberikan hadil diagnosa yang sama bahwa Istriku menderita PCOS Syndrom. Pcos Syndrome ini membuat telur telurnya sulit ntuk dibuahi padahal telur telur ini berjumlah banyak. Itulah yang membuat dia sulit untuk hamil dan membuatnya selama ini tidak memiliki siklus haid yang normal. 1,2n3 dokter kami coba. Berganti dokter, berganti rumah sakit sudah kami coba. Obat obatan yang disarankan teman ataupun keluarga pun sudah kami coba. Hingga sampai di 1 titik kami sudah lelah mencoba gunta ganti dokter, dan berkata, Tuhan jika memang Engkau belum mengijinkan kami menjadi orang tua, kami percaya waktuMu adalah waktu yang tepat. ******************************************** Hari berganti hari, dimana ad 1 moment yaitu kami ingin melakukan renovasi rumah. Saat proses renovasi rumah kami berlangsung, mama mertua ku berkata kepada kami, "rumah dulu beres renov, baru persiapan punya anak", saat itu posisinya kami sedang mencoba program ke dokter terakhir pilihan istri saya, dimana saya dan istri sudah sepakat jika tidak ada hasil juga maka kami akan stop untuk mencoba dokter dan membiarkan proses itu mengalir apa adanya hingga Tuhan percayakan buah hati kepada kami. Saat pertama kali istriku menemukan dokter ini, istriku memiliki keyakinan penuh untuk menggunakan dokter ini dan terlihat sangat excited dengan dokter ini. Dia adalah Dokter Tommy Gita Pratama, yang berpraktek di RSCM Kencana. Melewati 3 bulan program dengan dokter Gita, kami cukup excited dengan programnya. Mulai dari diet gula yang diprogramkan, mencoba olah raga, dan tentunya dengan program melalui obat. ******************************************** Sebenarnya yang sedang diprogram oleh dokter adalah membuat siklus haid istriku menjadi normal lagi sehingga telur yg diproduksi bisa matang pada waktunya. Jadi buat kalian yang bertanya tanya apakah program yang kami lakukan adalah inseminasi buatan atau Bayi Tabung. Itu bukan dua duanya. Kami masih dalam tahap mencoba kehamilan secara alami dengan bantuan obat yang membuat siklus haid istri menjadi normal. Jika kami melewati tahap ini dan belum berhasil, kami sudah sepakat untuk mencoba menggunakan program inseminasi buatan. ******************************************** Singkat cerita, Hari itu adalah minggu terakhir dari proses renovasi rumahku (Dimana proses renov ini berlangsung 1,5 bulan lamanya). Dipagi hari dihari sabtu yang cerah, istriku mengejutkan ku dengan tiba tiba menunjukan sebuah tespek yg menunjukan garis 2 dengan sangat sangatttt teballl..... Wawwwwww,,, amazingggg... God Is Good All The Time... Aku tertunduk menangis terharu ketika melihat tespek itu. Pagi itu kami berlutut berdua, berdoa. Mengucapkan syukur dan pujian kepada Tuhan kami Yesus. WaktuNya tidak pernah terlambattttt... Rumah sudah mau selesai Renov dengan biaya yang boleh Tuhan cukupkan. dan Tuhan memberikan berkatNya yang selanjutnya yaitu adanya Garis 2 pada tespek inii.. Hari itu kami langsung menuju ke rumah sakit untuk memeriksakan istri kepada dokter. Ketika diperiksa dan di USG, ternyata sedang terbentuk kantung rahim. Prediksi dokter saat itu usia kehamilan istriku memasuki 5 minggu. 2 minggu lagi kami disuru untuk menemui dokter. ********----------***********--------------******** Singkat cerita tibalah tanggal 12 Oktober 2020. Hari yang tak pernah kami sangka sebelumnya. Malam itu kami baru sampai dirumah setelah bekerja. Aku baru saja selesai masak dan menyiapkan makan malam dan istriku baru saja selesai mandi. Ketika malam itu kami baru saja akan makan, tiba tiba istriku merasakan ada yg mengalir melewati vagina nya seperti menstruasi. Dannnnnnn.... byuaaaarrrrrrr...... Darah segar mengalir dengan sangat banyaknyaaaa. Semakin dia disiram, semakin dia mengalirrrrr.... Disaat itu istriku yg panik dan histeris membuatku sempat terdiam mematung dihadapannya. Membuatku sejenak membeku tak dapat berfikir apa apa.. Sesaat kemudian segera aku mengambil handphone untuk mencari rumah sakit terdekat dari rumah yang memiliki dokter kandungan yang standby. Namun karena saat itu jam menunjukan pukul 22.00, maka sudah tidak ada dr obgyn yg standby. Setelah beberapa kali menelpon rumah sakit, akhirnya kami memutuskan untuk menuju ke rumah sakit XXXXXXX yang berlokasi di XXXXXXX karen lokasi itu yg terdekat dari rumah kami yaitu sekitar 40 menit dari parung panjang. Dengan mengucap doa, aku berangkat dengan hanya membawa dompet saja. Disepanjang jalan ke RS hatiku sangat kacau dan kalut, namun beberapa moment diperjalanan itu aku seperti mendengar seseorang berbicara dengan lembutnya padaku. "Marioo... Tenanglahhh. Fokus nyetir. Istri dan anakmu aman bersamaKu. Aku menjaga mereka" Seketika itu juga hatiku tenang dan damai. Berulang kali aku berucap pada istriku, tenang sayang, jangan panik, jangan menangis. Anak itu titipan Tuhan. Kalo Tuhan udah percayakan pada kita, pasti Tuhan jaga anak kita dengan baik. Jika belum waktuNya, berarti ini ujian iman kita biar kita naik tingkat. Ayo doa sama Tuhan, minta ketenangan hati biar gak tegang dan stress. Kalo ternyata "amin" calon anak kita masih ada, kasian dia karena ibunya stress.. *********-----------**********-----------********* Sesampainya di RS, jam sudah menunjukan pukul 23.00. Setelah mengurus administrasi, kami menuju UGD untuk ditindak lanjuti. Saat itu sudah tidak ada dokter obgyn yg jaga, namun akhirnya setelah tektokan dengan dokter kepala UGD, akhirnya ada bidan yang dapat dihubungi di Mess untuk dapat melakukan observasi kepada istri kami. Setelah bidan datang, kami menceritakan kejadian yg terjadi kepada bidan dan dokter kepala UGD. Segera setelah itu, bidan melakukan tindakan untuk melakukan pengecekan terhadap rahim istri saya. Ketika bidan itu memasangkan sebuah alat pada Ms. V istri saya, terlihat banyak sekali darah segar yang mengalir. Bidan itu dengan teliti membersihkan darah tersebut dengan kasa. Mungkin lebih dari 20 helai kasa habis untuk membersihkan darah tersebut. Dan ketika didetik terakhir ketika bidan hampir menyelesaikan tugasnya membersihkan darah,, Taaaaadaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Seonggok gumpalan darah besar megalir keluar dengan mudahnya diikuti seonggok kecil gumpalan berbentuk seperti janin (berbentuk seperti buah jeruk) keluar. Dan seketika itu juga berhentilah sudah pendarahan istri saya. Saya hanya mematung melihat gumpalan itu keluar saat diambil oleh bidan. Dan saya lihat diwajah bidan itu tersirat pesan serius yang akan segera disampaikannya kepada kami. Saya langsung menanyakan kepadanya, apakah gumpalan itu? Namun dia tidak langsung menjawab kemudian dia ijin pergi untuk bertemu dokter kepada UGD terlebih dahulu. Didalam ruang UGD, aku hanya bisa pasrahh. Aku melihat raut kesedihan yang belum pernah aku lihat sebelumnya selama aku mengenal istriku. Tanpa tersadar, air mataku menetes membasahi pipiku. Tidak lama kemudian bidan kembalii.. Dan aku pun menanyakan diagnosa dia sebagai bidan yang sudah berpengalaman menangani orang yang hamil dan melahirkan selama ini. Dengan dimulai dengan perkataaan "Bapak Ibu, mohon maaf mungkin yang saya sampaikan ini tidak sesuai dengan harapan kalian" Berdasarkan pengalaman saya, dan melihat 2 gumpalan ini, diagnosa saya adalah istri bapak telah mengalami Abortus (keguguran) . Bagaikan petir menyambar disiang bolong, hatiku rasanya hancur seketika, dan istriku menangis dalam diamnya namun aku tau hatinyalah yang paling hancur. "Namun ini hanya diagnosa ya pak, bu, karena saya tidak bisa melakukan usg" namun kemungkinan jika di USG hasilnya tetap sama. Hanya perlu dipastikan apakah ini abortus sebagian atau abortus seluruhnya. Jika sebagian maka harus segera dilakukan tindakan kuret agar tidak membahayakan rahim istri bapak. Ketika itu hati kecilku seperti ada yang berkata "tenang mario, Aku ada bersamamu". Seketika itu pula hatiku merasakan damai sejahtera dan ketenangan. Aku berbisik pada istriku, "Yank, anak itu titipan Tuhan" jika memang ini adalah hadiah untuk kita, pasti Tuhan jaga didalam kandunganmu. Ternyata istriku merasakan hal yang sama "batinnya mengatakan janin kami masih ada didalam". Hari itu bidan dan dokter kepala UGD menyarankan kami untuk menginap untuk besok pagi dapat langsung dilakukan observasi dan tindakan oleh dokter Obgyn disana. Namun saat itu juga aku menolak itu dan mengatakan, aku akan membawa istriku keluar dan malam ini juga aku akan bawa istriku ke RSCM untuk besok dapat dicek oleh dokter yang menangani istriku. Malam itu aku menelpon kaka iparku untuk meminta pendapatnya. Dan hasilnya sama. Dia setuju untuk aku membawa istriku ke RSCm untuk diobservasi disana dan ditangani oleh dokter yang memang mengerti kondisi istriku. Malam itu kami pulang dulu kerumah untuk mengambil KTP, dan beberapa baju salin berjaga jaga jika harus di opname di RS. Sesampainya dirumah istriku langsung menangis sejadi jadinya dan terkulai dilantai. Malam itu ada yang menguatkan hatiku dan mengatakan "Tenang.... Tegakkan hatimu, hibur istrimu, Aku besertamu" Aku memeluk istriku dan mengatakan, Tuhan Yesus baik. Apapun yang terjadi, Tuham Yesus baik. Jangan pernah kecewa pada Tuhan.. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan. Koko percaya Anak kita dijaga oleh Tuhan didalam sana, dan dia masih ada bersama kita. Itu iman Koko saat ini. Tuhan ada saat ini bersama kita, rasakan hadiratNya. Saat itu jam menunjukan pukul 00.30 dini hari. Namun tidak ada perasaan ngantuk maupun lapar yang aku rasakan padahal kami belum makan sesuap pun malam itu. Kami langsung bergegas ke RSCM. Namun saat itu di RSCM tidak ada dokter spesialis obgyn yang standby dan kami masuk ke klinik 24jam disana. Disana ada dokter internis yang betugas jaga malam itu. Setelah dilakukan cek tensi, dikatakan bahwa semua normal. Dan saat dicek malam itu, pendarahan istriku sudah berhenti. Namun berdasarkan apa yang kami ceritakan dan diagnosa di RS sebelumnya, dokter ini memikirkan hal yang sama dengan diagnosa di RS sebelumnya, hanya bedanya dokter internis ini hanya berpendapat setelah mendengar cerita kami tanpa melakukan pengecekan rahim istri saya karena memang itu bukan bidangnya. Saat itu kami tidak putus harapan, dan karena istri saya merupakan pasien lama disitu, kami minta bantuan agar ada dokter obgyn yang bisa datang untuk mengecek istri saya. Kami berharap jika memang masi bisa tertolong, maka waktu emas itu tidak berlalu sia sia karena kami membuang waktu yang berharga itu untuk menantikan dokter Gita praktek yang saat itu beliau baru buka praktek jam 10.00 pagi. Setelah berdebat cukup panjang dengan dokter dan petugas di klinik 24jam, tiba2 saja salah seorang perawat mengatakan, "Jika bapak ibu mau, bapak ibu bisa menuju ke UGD RSCM pusat yang berada disebelah rumah sakit ini, disana ada dokter obgyn yang saat ini sedang bertugas". Tanpa buang waktu kami lansung menuju ke RSCM pusat. Saat itu waktu menunjukan pukul 03.00 subuh. Sesampainya di RSCM pusat, istriku langsung ditangani oleh petugas dan dibawa menggunakan kursi roda sesaat kami melapor bahwa istri telah mengalami pendarahan hebat malam itu. Sembari istri dibawa ke ruang khusus tindakan pasien hamil, aku mengurus administrasi. Setelah selesai mengurus administrasi tersebut, aku langsung menuju ke lantai dimana istriku berada. Saat aku sampai, aku tidak diijinkan masuk, dan saat itu sudah ada 3 dokter yang sedang menangani istriku. Didalam aku mendengar bahwa istriku sedang menceritakan kronologi cerita sambil menangis. Saat itu dokter obgyn yang bertugas sedang melakukan operasi persalinan, sehingga yang menangani istriku adalah dokter residen dan dokter Koas. Namun saat aku berada diruangan, istriku sedang bersama dokter Koas dan dokter Residen sedang tidak ditempat. Mendengar cerita dari istriku, dokter Koas ini penasaran dan karena keingin tahuan dan rasa penasaran yang tinggi, akhirnya dia melakukan USG perut kepada istriku. Dan apa yang terjadiii....... Tiba2 saja ketika dia sedang melakukan USG, sang dokter Koas tersentak kaget dan mengatakan, "Sepertinya saya mendengar suara detak Jantung" Dokter koas ini menggeser geser alat USG tersebut ke perut istriku bagian lain, dan benarrrrrrrrr,,, suara itu makin jelas. Saking paniknya dia, dia segera memanggil seniornya yaitu dokter Residen. ******************************************** Namun saat itu aku tidak mendengar percakakan mereka karena aku sedang menelpon mamahku untuk meminta doa darinya. ****************************************** Aku ingat jelas nama dokter Malaikat itu. Dialah dokter Andro... Dokter Andro melakukan USG transvaginal untuk memeriksa kandungan istriku dengan detail. Aku pun dipanggil kedalam untuk menyaksikan proses USG itu. Dengan hati berdebarrr dan penuh harapan.. Dannnnnnnnnnnnnn................... Diaaaaaa adaaaa.... Anakkkuuuu masiihhhh adaaaaaaaaaa... Dann dia sudah berbentukkk janinnnn... Dokter Andro dengan wajah yang gembira mengatakan, kandungan ibu tidak apa apa, kantong rahim ibu masih utuh, dan kalian bisa lihat, janin kalian tidak apa apa. Detak jantungnya sangat baik. Dan lihatlah apa yang sedang ia lakukan. Dia sedang menghentak hentakan kakinya didalam dan bergoyang goyang. Bekas pendarahan memang masih ada, namun ini bukan berasal dari dalam rahim maupun janin kalian........ Janin ini masih ada bersama dengan kaliannn..... Dan untuk 2 onggokan yang kalian perlihatkan ini, saya juga tidak tau apakah ini darah atau apa. Biarlah itu menjadi rahasia Tuhan. Saat itu lah ketika aku mendengar detak jantung calon anakkku,, air mata bahagiaku tidak berhenti menetes. "Yesss Jesuss,, Engkau ada" "Engkau sungguh ada bersama dengan kami... Engkau ada disini, memperlihatkan bahwa Engkau sungguh ada dan hadir dalam situasi ini. Engkau yang menenangkan hati kami dan berkata jangan khawatir,Percayalah Aku ada" Tidak ada kata yang mampu kami ucapkan selain Trima kasih Yesus.. Hari itu aku mengalami perjumpaan pribadi yang begitu Indah dengan Tuhan. Bagaimana Tuhan berbicara sebagai Pribadi Bapa kepada AnakNya dengan mengatakan, "Jangan takutt,, sebab Aku besertamu" Malam itu kami berdua pulang dengan Hati yang bersuka cita. Bukan saja bersuka cita karena anak yang kami dambakan masih ada bersama dengan kami, tapi terlebih dari itu, Malam itu kami berdua melihat bahwa Yesus berjalan bersama dengan kami, Ia menangis bersama kami dan Dia memeluk kami memberikan ketenangan kepada kami dan SuaraNya jelas terdengar direlung hati kami yang paling dalam "Tenanglah Anakku, Aku bersamaMu. Percayalah, anak kalian aman bersamaKu didalam kandungan istrimu, Sebab Akulah Tuhan yang menjaganya" ********************End******************** Akhir Kata, saya ingin berterima kasih kepada Dokter Dokter Malaikat di RSCM Pusat,, terkhusus Dokter Andro yang sudah menolong istri saya melewati sulitnya malam 12 Oktober 2020 dan mengembalikan kebahagiaan kami kembali. Semoga Tuhan Memberkati Dokter Andro bisa lulus menjadi Spesialist Obgyn dan dapat menjadi dokter Obgyn yang memberkati banyak pasangan. Walaupun masih Dokter Residen namun Dokter Andro menangani istri saya dengan sangat profesional dan sangat Sigappp.. Kepada Dokter Herbert Situmorang, kami sangat berterima kasih kepada dokter Residen dari dokter Herbert yang sudah membantu kami melewati sulitnya malam itu. Terima kasih banyak juga kami berdua ucapkan kepada Dokter Tommy Gita Pratama, yaitu dokter yang kami percayakan untuk membantu program kehamilan istri saya sehingga saat ini istri saya dapat hamil dan saat ini usia kandungannya menginjak 11 Weeks.. *****Nama Rumah sakit dan Dokter tidak kami samarkan dan sengaja kami sebutkan, karena ucapan terima kasih yang tidak terhingga kami ucapkan kepada RSCM dan Dokter yang menangani Istri saya****** Semoga cerita ini menjadi berkat bagi siapapun dan menjadi kekuatan bagi kita semua. Saya tutup dengan sebuah ayat yang sangat memberkati saya: "Dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita" -Roma 5: 4-5- *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-**-*-*-*-*-*-* "Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya. Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau" -Mazmur 139:13-18- Tuhan Memberkatii kita semuaa,, Aminn........