NIKAH SIRI
Ceritanya sedikit panjang, jika berkenan boleh kasih saya saran saya harus bersikap gimana. Aku dan suamiku memutuskan nikah siri bulan juni lalu bukan karna (maaf) hamil diluar nikah keputusan ini memang kami ambil berdua karna pada saat itu saya sedang dalam proses perceraian dengan mantan suami saya. Dari pernikahanku yg pertama aku sudah dikaruniai anak laki2 yg saat ini usianya genap 3 tahun, alhamdulillah saat masih berpacaran suami saya sangat menerima anak saya dan memperlakukan anak saya seperti anaknya juga. Btw suami saya blm pernah menikah. Kembali ke cerita, jadi pada saat kami memutuskan untuk menikah siri saat itu kedua orgtua suamiku tidak tau kalo kami akan melangsungkan pernikahan siri tapi orgtuaku tau saat suamiku ijab kobul saya disuruh bapak penghulunya untuk menelpon orgtua saya karna saya perempuan jadi harus di wali'kan dan saat itu saya langsung hubungi papa saya, dengar saya menikah papa saya kaget bukan main. Tapi lagi2 alhamdulillah orgtua saya menerima. Kehidupan setelah menikah siri, kami memutuskan untuk ngekost bertiga, saat itu saya dan suami masih bekerja dan kami masih menyembunyikan status kami dari orgtua suamiku. Singkat cerita, suami di PHK, dengan waktu yg berdekatan saya positif hamil dan saat itu mabok parah sampai saya harus memutuskan untuk berhenti bekerja. Yaa.. saat itu kami bener2 tidak ada yg bekerja dan untuk bertahan hidup alhamdulillah suami dari kantornya dapat uang kompensasi yg cukup besar nilainya saat itu kami yakin uangnya cukup untuk sehari hari sampai suami dapat kerjaan lagi. Ternyata dugaanku salah, uang tabungan kami sudah hampir habis tapi suami blm dapat kerjaan juga dan akhirnya suami bilang ke orgtua dan berterus terang ke orgtuanya soal kami. Saya tidak ikut saat kerumah suami saat suami bilang ke orgtuanya karna kondisi saya yg hamil muda dan jalannya cukup jauh. Setelah dari kejadian itu, semua keperluan rumah tangga dari biaya kostan, makan semua uang di support dari mertua saya bahkan sampai detik ini (karna suami baru muali kerja seminggu lalu) bahkan kami di belikan rumah di daerah dekat rumah mertuaku. Alhamdulillah bersyukur sekali. Dan sekarang untuk sementara waktu sampai saya pindah ke rumah yg di belikan mertua saya, saya tinggal di rumah mertua dulu kebetulan tempat kerja suami juga lebih dekat dari sini. Tapi di balik keberuntungan saya memiliki mertua yg sangat perduli kepada saya dan anak saya, saya merasa sedih. Sejak menikah saya sudah beberapa kali nginap dirumah mertua tapi kehadiaran saya seperti hal yg memalukan buat keluarga suami. Contoh, pagi2 mertua bilang ke suami kalau sodaranya ada yg mau main kerumah (posisi ada saya dan anak saya menginap) suami disuruh orgtuanya untuk bawa saya dan anak saya pergi keluar rumah dengan alasan jalan2 sampai saudarnya pulang, kalo sudah pulang sodaranya saya baru di bawa pulang lagi kerumah orgtuanya. Dan selama saya tinggal disini, saya dan anak saya tidak di perbolehkan keluar rumah bahkan ke teras rumahpun ga boleh untuk sekedar buang sampah dengan alasan katanya tetangganya blm ada yg tau kalo suamiku sudah menikah. Saya jadi merasa kaya tahanan dirumah terus saya jenuh dan saya bosan kadang saya merasa sedih kenapa diperlakukan kaya gini. Entah saya yg berlebihan atau gimana, saat saya bilang ke suami, suamiku hanya bilang aku harus bersyukur aku cuma tinggal nafas doang jangan banyak ngeluh. Ya allah tapiku sedih bgt serasa simpenan. EDIT : Terima kasih atas saran dan respon yg luar biasa dari ibu2 disini 🙏 sebelumnya saya ingin klarifikasi soal pernikahann saya sebelumnya. Saya sudah di talak cerai mantan suami dari anak saya usia 7 bulan atau lebih tepatnya di pertengahan tahun 2020 di saat itu saya dan anak saya di telantarkan begitu saja. Jadi sudah lewat masa iddah ya bun.. Alhamdulillah tidak lama saya menikah siri dengan suami surat putusan cerai saya atau akta cerai saya sudah keluar. Memang kami dan keluarga ada rencana untuk mengSAHkan statusku dengan suamiku hanya saja terkendala saat ini suami baru saja masuk kerja (blm mendapatkan upah) suami berniat untuk melangsungkan pernikahann menggunakan hasil kerja kerasnya bukan hasil dari orgtuanya dan juga kebetulan papa saya sedang sakit dan dalam proses penyembuhan. Akhir kata, terima kasih untuk sarannya ya bunda2. Saya tau gimanapun saya dan suami di awal memang salah