KASIAN SUAMIKU...
Bun, aku ingin cerita sedikit tentang suamiku tapi ini agak panjang yaa bun, aku sebagai istri benar2 gatau harus gimana ? aku harap bisa menemukan solusi dari bunda2 semua.. Awal lulus SMA, suamiku buka usaha dagang jananan kaya goreng2 gitu, dia benar2 mulai dari nol sendiri didukung orangtuanya.. Selang mungkin setahun usaha suamiku lancar bahkan terbilang sangat laris meskipun tetap sama aja diawal pasti mengalami untung rugi tapi semakin hari alhamdulillah semakin naik.. Tapi, usahanya diambil alih oleh kakanya yang ke2 entahlah alasan apa aku kurang jelas, akhirnya dia memilih merantau ke bali nyusul kakanya yang ke3 disana juga.. Alhamdulillah suami dapat kerjaan Dihotel meskipun bukan lulusan perhotelan.. Singkat cerita, suamiku pulang dan memilih cari kerjaan di kotanya, alhamdulillah dapet dihotel juga dan menikah dengan aku.. Sebelum menikah suamiku kerja di hotel A yang nyaman sekali bagi dia, semua teman2nya sudah seperti keluarga baik dalam pekerjaan ataupun diluar pekerjaan, jam kerjapun masih 8 pagi-5sore.. Malah kadang belum jam 5 sore suami udah santai karena kerjaan sudah selesai.. cuman masalah gajinya yang sedikit dan suami akhirnya resign bukan itu sih alasan resign tapi karena dihotel A ini emang peraturan gaboleh nikah kalo Blm jadi staff/masih kontrak.. Setelah menikah, suami kerja di hotel B gajinya lumayan lebih besar dari sebelumnya.. Tapi, suamiku kayanya ga nyaman ? jam kerja yang teralalu lama dari 8pagi kadang - 8malam.. apalagi semua teman kerjanya seperti bukan teman, hanya ada persaingan disini, tidak ada tolong menolong, bahkan berburu nilai bagus dari atasan, kadang suka menjelekan dibelakang.. Terlebih suamiku bukan lulusan perhotelan, disini hampir semua tidak menyukai suamiku karena bagi mereka kenapa bukan anak perhotelan bisa kerja di hotel??? Pokoknya suamiku seperti benar2 sangat dikucilkan ??? Hampir setiap hari suamiku bercerita tentang teman2nya, hati istri mana yang tidak sakit mendengarnya bun? Apalagi saat suami bilang “aku sebenrnya ga betah, aku ga nyaman, tapi semua demi kamu dan anak (aku sedang mengandung anak pertama)” Mungkin bagi sebagian orang, perlakuan teman2 suamiku itu wajar dalam dunia pekerjaan. Tapi itu menyakitkan bagi suamiku yang sangat baik, ramah, suka menolong, sabar, tidak pernah membeda2kan orang, humoris, humble, dan friendly banget ? Aku gatau harus gimana bun, aku bukan orang pandai menghibur atau jago berkata2 agar suamiku tenang dan merasa baikbaik saja.. Aku tidak bisa melakukan apapun ? ditambah aku cuma IRT yang cuma bisa nunggu suami gajian.. Rasanya aku gada gunanya sekali sebagai istri ?? bahkan setiap aku menawarkan diri untuk memijat dia mungkin cape, dia gamau.. Alasannya takut aku kecapean ? kalo diajak pijat ke tukang urut, dia selalu jawab gamau, tar jadi kebiasaan sakit sedikit pengennya urut ? padahal apapun yang aku mau, dia selalu berusaha mewujudkan meskipun kadang itu sulit bagi dia.. Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku bukan istri yang baik untuk suamiku ????
