Menikah ulang atau tidak

Bun, aku mo numpang ngeluarin unek unek.aku ragu bun antarah menikah ulang lagi atau tidak. aku baru tauh, kalo ternyata orang tua aku hamil sebelum menikah.aku lahir 3 bulan setelah pernikahan ortu. Dan sepengetahuan aku,berdasarkan sabda rasul, sebagian besar ulama berpendapat, wanita hamil sebelum pernikahan, maka ayah kandungnya tidak boleh menjadi wali nikahnya. Yang boleh jadi wali nikahnya adalah hakim. Saat aku menikah dulu, ayah ku yang menjadi wali nikah aku. Beberapa hari yang lalu, putri kecil ku , bilang ke aku, jadi bunda,nenek itu hamil dulu baru menikah? Emang bole begitu bunda?ya Tuhan, aku kaget sekali, hampir copot rasanya jantung ini denger pertanyaan putriku.aku jawab, enggak ah.koq adek ngomong begitu?siapa yg bilang? Putriku menjawab, adek denger sendiri koq bunda videocall sama om. ya Tuhan ternyata putriku mendenger pembicaraan ku dengan adik ku.akhirnya putriku bilang, ok bunda, ini rahasia kita berdua.ga ada yg bole tauh. Suamiku belum tauh masalah ini bun. Suami, alhamdulillah, agama nya lumayan bagus.tiap malam selalu tahajud.subuh selalu di mesjid, rajin dhuha. Kalo suami tauh masalah ini, pasti suami ngajak nikah ulang. Dan yg skarang aku pikirkan efek dari nikah ulang itu bun. Kalo suami tauh, otomatis mertua akan tauh.sodara2 ipar akan tauh. Dan mertua aku itu temenan sama ibu teman kantorku. aku takud klo mertuaku sampai keceplosan ngomong sm ibu temanku, maka teman2 satu kantorku pun akan tauh pernikahan ulang kami. Selama ini, hubungan ku dengar mertua & ipar terjalin baik.akur. Ortu & mertua & ipar2 & temenku hubungan nya jg baik. Ortu belum tauh, kalo aku dan adik ku suda mengetahui kalo mereka hamil dulu baru nikah. Aku takud, klo ada pernikahan ulang bukan cuma aku yang malu.tapi kedua orang tua ku akan malu, masa lalu mereka terbongkar. aku takud efeknya mempengaruhi kesehatan orang tua. tp klo tidak menikah ulang, aku takud bun, pernikahan kami di anggap tidak sah.takud mo tidur sama suami serasa berzina. Maaf ya bun curhatnya panjang lebar. Terimah kasih.

32 Tanggapan
undefined profile icon
Tulis tanggapan

Ini sensitif banget bun. Dan aku sering banget bahas sama suamiku, karna kami jadi tempat cerita saudara dan teman kami yang hamil diluar nikah kebetulan anaknya perempuan. Jadi suatu saat ketika anak mereka menikah, kami juga punya tugas untuk mengingatkan terkait nasab anak mereka. Baiknya menikah ulang bun, karna yang aku tau selama bunda tau hal tersebut dan tidak melakukan nikah ulang itu sama saja bunda zina (maaf ya bun). Rasanya sakit memang, tapi temennya bapak mertuaku aja pernah cerita kalau dia berantem sama adiknya karna dia tau dulu adiknya pun seperti ibunya bunda, terus dia bilang sambil nangis "lebih baik aku tidak menghadiri pernikahan anakmu, daripada aku sakit melihat dosa yang amat besar terjadi depan mataku tanpa aku bisa mencegahnya". Menikah ulanglah di KUA bun, bicarakan baik baik dengan suami. Bunda bisa titip anak bunda ke adiknya bunda biar diajak main dulu ke taman bermain atau kemana. Jadi bunda betul betul berdua sama suami ke KUA biar gak ada yang tau juga. Dan jika memang dibutuhkan persetujuan ayah bunda, maka bicaralah baik baik bahwa kalian semua harus bisa legowo dengan kondisi dan bersama sama perbaiki semuanya agar pernikahannya diridhoi Allah. Karna soal hamil diluar nikah, nasabnya bukan sekedar wali bun, tapi nasab "bin/binti" juga ketika bunda meninggal nantinya, bunda menjadi binti (ibunya bunda). Selain itu, nasab waris juga bun. Bunda hanya bisa diwaris oleh ibunya bunda. Dan nasab nafkah, tapi kalau nafkah ini kan ya bunda kan sekarang juga sudah menikah, jadi sudah kewajibannya suami bunda. Jadi nasab yang terputus dengan ayah bubda adalah nasab wali, waris, dan nafkah. Intinya ketika bunda dilahirkan dari wanita yang hamil diluar nikah, maka bunda menjadi anak ibu, dan nasab bunda yaitu kepada ibunya. Nasab yang tidak terputus dari ayah jelaslaha nasab mahram. Semangat bun, mengejar berkah ya bun :)

Baca lagi