Identitas si PELAKOR
Bismillahirrahmannirahim, Telah kering sudah air mata ini, tapi saya harus terus berjalan kuat menatap masa depan anak-anak saya. Saya harus tegar walaupun pikiran & hati saya sudah tidak kuat lagi ya Allah. Memang benar kata pepatah : "Kesetiaan seorang istri diuji saat suami tidak punya apa-apa, Kesetiaan seorang suami diuji saat dia memiliki segalanya." "Jika engkau mencintaiku, setialah. Jika engkau tak mampu setia, pergilah. Sebab tanpa kesetiaan cintamu hanya membawa luka." Alhamdulillahirabbil’alamin, Terima kasih yg tak terhingga saya ucapkan utk para Bunda yg walaupun kita tidak saling mengenal & bertatap muka, tapi berkat doa-doa & saran Bunda semua, akhirnya saya bisa mendapatkan identitas diri Fera Febriantini dari pihak RT setempat. Saya baru mengetahui kalau si pelakor sudah tidak menempati rmh tsb. Menurut informasi yg saya dpt dari RT & warga setempat hanya anak laki-lakinya saja yg msh duduk di bangku STM yg menempati rmh tsb. Anak laki-lakinya sdg tidak ada di rmh, tapi msh bersekolah di Cikarang. Ibu & anak perempuannya sdh tidak tinggal di sana. Saya hanya ingin bertemu secara kekeluargaan & bicara 4 mata dgn dia, tapi malah no hp saya diblokir & dia sudah pergi dari rmhnya. Saya hanya ingin mengetahui apa alasan dia merebut suami saya, tp dia tidak berani menemui saya & pihak keluarga saya. Ternyata pelakor itu hanya berani mencaci maki & menghina saya lwt telpon saja. Saya sebagai seorang istri sah & ibu dari anak-anak saya merasa SANGAT KECEWA karena suami saya tidak bisa memutuskan utk memilih satu diantara saya & istri sirrinya. Demi Allah... saya tidak ridho dgn pernikahan sirri mereka. Suami saya jg tidak akan menceraikan kami berdua & menyuruh kami utk tinggal serumah bersama agar kami saling akur & tidak terjadi kecemburuan. Ini sdh benar-benar tidak waras & tidak bisa diterima oleh akal sehat saya. Entah apa yg membutakan mata hati & pikiran suami saya, sehingga suami saya tetap mempertahankan istri sirri & anak-anaknya. Saya pasrah & ikhlaskan lwt sujud saya ditiap sholat-sholat wajib & sunnah serta sdh saya diskusikan jg dgn pihak keluarga & anak-anak saya, inilah hasil keputusan saya utk MENGGUGAT CERAI suami saya. Untuk apa lg saya hrs hidup berbagi suami dgn istri sirri yg jls-jls tidak menghargai saya sbg istri sah & anak-anak saya. Ingat Bu Fera, Anda blh menang di dunia ini & tertawa di atas penderitaan saya & anak-anak saya. Tapi ingat msh ada pengadilan Allah di akhir zaman. Harta itu hanya titipan Allah yang sewaktu-waktu bisa diambil kapan saja & tidak akan dibawa mati. Masih ada kehidupan yang jauh lebih indah di Surga nanti. Mungkin semua harta suami saya bisa membahagiakan dia & anak-anaknya. Karena saya percaya bahwa segala sesuatu yg instant yg dia & anak-anaknya dptkan akan instant jg hilangnya. Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin. Mohon doa dari para Bunda, agar saya & anak-anak saya tetap kuat, tidak putus asa, tegar, pasrah, tabah, ikhlas dlm menjalani hidup kami selanjutnya, meskipun tanpa sosok suami & sosok Bapak di tengah-tengah keluarga kami.