Pelayanan dari Klinik Dokter kurang memuaskan, atau saya terlalu sensitif? Pindah atau menetap?
Assalamualaikum bunda. Saya ingin bercerita pengalaman kontrol kehamilan saya di salah satu klinik di kota saya. Saya menikah awal Agustus 2020. Bulan Agustus akhir, saya masih haid seperti biasa. Lalu akhir September juga keluar darah bertepatan dengan tanggal haid saya. Namun tidak seperti haid saya biasanya, saat itu darah sudah keluar lewat 15 hari jadi saya putuskan untuk periksa ke bidan dan diberi obat. Namun setelah itu saya justru mual seperti orang hamil. Lalu ibu saya meminta saya cek test pack dan kaget sekali ternyata muncul garis dua, padahal darah masih tetap keluar. Kami hubungi bidan lagi dan disarankan untuk usg ke salah satu klinik di kota. Esok harinya kami periksa di Klinik. Ketika di usg sudah tidak ditemukan kantong ataupun janin, "ini kantongnya sudah nggak ada, harus dikuret". Saya kaget dengan ucapan Dokter, baru kemarin saya tau kalau hamil dan sekarang harus menghadapi kenyataan kalau saya keguguran. Jadi ternyata darah yang keluar selama ini bukan darah haid atau istihadzoh melainkan darah karena keguguran. Tanpa basa-basi lagi Dokter lalu bilang "kalau pakai bpjs nggak bisa kuret disini tapi kalau nggak pakai bisa kuret disini" Saat itu kami memutuskan untuk kuret di Klinik tersebut. Saya masih tidak menyangka dalam dua bulan itu saya merasakan menjadi seorang istri, hamil dan melahirkan (keguguran). Suami terus mencoba menenangkan saya. Lalu akhirnya tiba waktu saya masuk ke ruangan. Awalnya saya mencoba untuk tidak menangis lagi, saya harus kuat. Namun ketika diminta tidur di kasur dan kaki dikunci di penyangga, saya tak bisa membendung isak tangis. Kala itu ada dua suster yang mendampingi tindakan Dokter. Melihat saya menangis, salah satu suster berkata "Lho mbak ini tuu belum mulai kok udah nangis" dengan nada yang menurut saya sedikit sinis. Saya mencoba menahannya agar tidak menangis lalu suster satunya meminta saya untuk istighfar. Proses kuretase berjalan lancar sekitar 15 menit. Kami mengurus administrasi dengan nominal yang cukup lumayan, kemudian pulang tanpa tahu atau mendapatkan penjelasan oleh Dokter faktor keguguran saya. Alhamdulillah Januari 2021 saya telat haid lagi dan saya putuskan untuk periksa langsung di Klinik Dokter sekalian untuk usg. Dokter yang memeriksa saya adalah Dokter yang menangani kuretase saya sebelumnya. Bapak-bapak yang mungkin seumuran dengan bapak saya dan tentu sudah cukup berpengalaman. Pemeriksaan kurang lebih 7 menit kemudian kami diberi obat. Entah hanya perasaan saya atau bagaimana, saya merasa Dokter sangat blak2an (to the point) dengan kondisi saya. Bagus memang tapi kadang saya merasa kaget dan traumatis setelah mendengar perkataan dokter tersebut. Seperti saat pemeriksaan saya minggu lalu, ketika usg Dokter bilang "ini sudah ada kantongnya, 6 minggu, kalau minggu depan belum ada janinnya, berarti tidak berkembang." Saya awalnya bahagia sekali mendengar kantong rahim sudah terlihat namun saya langsung kaget dan khawatir dengan kalimat selanjutnya. Dokter menjawab singkat pertanyaan dari saya membuat saya sungkan untuk berkonsultasi lebih lama. Pagi itu kami datang pagi-pagi sekali ke Klinik agar dapat antrian awal. Kami datang pukul 07.10 WIB dan mendaftar paling pertama. Lalu suami tanya ke suster "ini sudah mulai belum ya konsultasi dokternya?", "belum mulainya jam setengah 8 nanti dipanggil". Kami menunggu, 07.30 tapi belum ada panggilan, 08.00 pasien lain mulai datang dan menanyakan ke kami apakah praktek buka kemudian kami sama sama menunggu. Tidak ada konfirmasi apapun dari pihak klinik. Baru pukul 9.20 akhirnya nama saya dipanggil. Setelah menunggu 2 jam lebih saya masuk dan tidak sampai 10 menit saya keluar (ini sudah termasuk usg dan pemberian obat). Ketika itu pun tidak ada permintaan maaf atau informasi terkait keterlambatan pemanggilan konsultasi. Nah Bunda berhubung ini pengalaman pertama, saya meminta saran lebih baik saya tetap di klinik tersebut yang notabene sudah mengetahui atau terdapat riwayat kehamilan saya dari awal ataukah lebih baik saya pindah ke klinik lain? Apakah umumnya Dokter dan Suster bersikap dan memeriksa dengan seperti itu atau saya yang sedang sensitif saja? Dengan tarif administrasi yang cukup lumayan, apakah sudah cukup worth it dengan pelayanan yang seperti itu? Terima kasih Bunda, mohon tips dan sarannya🙏
Sedang mengandung