Keputusan hamil saat mengidap TBC

Antara keinginan hamil dan kondisi buruk yang sedang saya alami ketika baru menjadi seorang istri dari suami yang sangat tulus menerima apapun keadaan saya, karena kebetulan sakit yang saya derita sebelum mengenal suami. Saya menikah tahun 2016 September, namun ketika itu saya sudah lumayan sehat dari luarnya,tapi belum pernah dinyatakan sembuh dari dokter spesialis paru. Terus terang dibulan kedua saya menikah hati beratanya-tanya " kok saya belum hamil juga ya?", hahahha saking pengennya punya baby,lalu saya meminta kesuami bahwa saya ingin banget segera hamil...dan positif thinking saja lah aku " aku yakin ,aku sudah sehat". Tapi suami adalah seseorang yang paling memahami saya, suami menunda kehamilan saya karena ingin saya sembuh total dulu. Saya nggak sabar ya.... akhirnya diturutin sama suami... dan akhirnya 2017 Januari saya telat datang bulan. Alhamdulillah ya Allah saya hamil 2 bulan. Hari-hari setalah periksa dari dokter mulai ni bawaan hamilnya, pusing,mual,muntah,lemas,batuk,demam. Ihh banyak banget. Waktu itu memang saya dan suami bekerja, mulai bolos lah saya ...nggak kuat apa-apa, suami mulai gelisah melihat keadaan saya, bingung ketika saya sendiri dikos pas ditinggal kerja. Beberapa hari nggak masuk kerja, nggak enak sama bos, akhirnya tetap nekat masuk meskipun dikerjaan seperti orang mabuk,muntah,tidur. Lama-lama saya putuskan keluar kerja atas ijin suami juga. Hari-hari setelah keluar kerja, apa-apa suami, jadi rutinitas sebelum suami kerja selalu rebus air mandi buat saya, padahal disurabaya itu panas ya... tapi kalau hamil itu ada aja macemnya, nggak bisa mndi air dingin. Alhamdulillah suami selalu sabar,pengertian,dan support system yang istimewa ?. Bangun tidur pagi saja pernah kerena ditinggal kerja shift pagi sama suami,bangunku siang...saya nggak makan kalau nggak dibeliin adik, kebetulan ada adik dikos sebelah,adik kerja juga,saya juga nggak mandi,nggak gosok gigi,nggak sisiran, kenapa? semua itu akan saya lakukan ketika adik saya pulang kerja dan masuk kekamar kos saya. Padahal kamar mandi juga sebelahan... Iya itulah adik kandung saya juga menjadi support system saya. Next ... keadaan semakin memburuk, saya semakin nggak bisa sendirian,muntah terus, nggak bisa kemana-mana sendiri... karena nggak kuat lagi jalan,minta pulanglah saya kekampung rumah orang tua. Alhamdulillah atas ijin suami juga, sebenarnya berat harus Long distance relationship ?,berat sekali... pada dasarnya saya manja, baby kelihatannya juga manja sama ayahnya. Semua kelar, harus pulang karena badan ini nggak mampu apa-apa sendiri. Yeee sudah dikampung ini... apa saja yang saya lalui... terus dan terus semakin memburuk, bukannya tambah baik ya Allah,dibulan ketiga demam ini terus,batuk semakin hebat selama berbulan-bulan,badan bukan tambah gemuk,tapi nyaris tulang dan kulit... hamil beberapa bulan Berat badan 45 terus,dalam hati "anakku semoga berat badanmu normal sayang, kamu harus kuat,meski mama seperti ini",tangis air mata setiap hari terus membasahi pipi. Dengan keluarga dirumah,ibu,bapak,adik semua saya bikin repot setiap saat, manja juga ke keluarga. Karena saya ingat riwayat TBC saya, oke lah saya minta suami pulang waktu libur, dan pergi ke dokter spesialis paru, ingin tau bagaimana paru-paru saya. Ya Allah ya Robb, saya masih terkena TBC yang dulu saya abaikan,sekarang saya berjuang untuk keselamatan 2 nyawa yang sangat dicintai suami dan keluarga. Suami selalu memberikan dukungan yang luar biasa, memberikan,mengajak untuk tanamkan keyakinan dalam hati saya bahwa saya dan calon anak akan lahir sehat,dan selamat dua-duanya. So... hamil saya konsumsi obat paru selama 6bulan, nggak ngerti bagaimana jadinya anakku,tapi berkat yakin semua kujalani saja. Dibulan ke4 ... saya nunggu " ayo aku sehat,aku nggak mual,aku nggak muntah,aku bisa jalan cepat,". Yacch semua belum berakhir, bulan ke 5& dan ada hal baru yang terjadi, kapanpun,dimanapun bisa saja tiba-tiba kedinginan menggigil,nggak bisa ambil selimut sendiri, lalu 30 menit kudian dingin berubah jadi demam hebat,30 menit keringat mengalir seperti mandi,baju sampai basah seperti disiram air. Cobaan hamil apalagi ini, setiap saat nelfon suami, diberi dukungan lewat telfon, ntah suami ketika kerja atau apalah, karena istri dikampung bentar-bentar darurat,seperti itu terjadi 2bulan,setiap pagi didepan rumah cari matahari, selalu saja tetangga kalau lewat lihat saya nggak tega, semua pada kasian dan bilangnya sih waktu saya hamil dalam hatinya bilang " apa bisa melahirkan normal,sedangkan kurus kering,jalan nggak mampu sendiri". Iya benar saya nggak bisa jalan,kaki bengkak,sakit,kram. Maaf ya, sampai BAK,BAB,mandi harus duduk bangku tinggi ... kalau saya duduk dibawah dibantu,berdiri juga dibantu. Subhanallah luar biasa perjuangan seorang ibu. Saya sembuh dari keluhan hamil di bulan ke 8, Alhamdulillah ada niatan suami kalau saya sembuh diajak pulang kerumah suami mau nyekar almarhum ibu,bapak mertua, dan kakak ipar punya niatan pesta untuk pernikahan kami yang di tahun 2016 cuma ijab qobul. fotopun bertiga sama suami dan adik kandungku yang jadi support system selain keluarga dikampung. Hajatan deh...? #KarenaBundaBerharga

Keputusan hamil saat mengidap TBC
13 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Sehat terus ya cin, demi kelurga tercintahh

6y ago

anak umur 19 bulan 27hari

VIP Member

Semoga sehat dan lekas sembuh ya Bunda

6y ago

aamiin terimakasih bunda

semangat ya bun

4y ago

☺️☺️💪. dan skrg lagi hamil kedua saya bun