AKU TIDAK INGIN PUNYA ANAK

Aku berpacaran dg suami 6 tahun lamanya . Aku sangat menikmati hari demi hari bersama dia . Aku sangat amat bahagia menjalin cinta dengan pria yg sangat aku cintai , hingga akhirnya kami menikah . Setelah menikah kehidupanku bertambah bahagia , menikmati hari demi hari dengan ikatan yg sudah halal. Menyenangkan sekali . Hingga aku merasa kebahagiaanku sudah sangat cukup . Aku sudah sangat bahagia hidup hanya berdua dengan suami . "aku rasa aku tidak perlu punya anak" Ya , itulah kata kata yg selalu aku katakan pada suami . Punya anak hanya akan membatasi kebahagiaanku . Punya anak akan membuat aku dan suami menjadi jauh . Dengan punya anak aku dan suamiku tidak lagi bisa bermesraan , tidak lagi bisa seromantis dulu . Punya anak hanya akan membuat kebahagiaanku dan suami terganggu . 7 bulan sudah rumah tanggaku terlewati tanpa hadirnya seorang anak . Bahagia , itulah yg aku rasakan setiap hari . Aku dan suami nyaman dg keadaan seperti ini karna memang ini keputusanku sejak awal menikah yaitu Tidak ingin punya anak . (Walau suami kadang merayu agar aku mau punya anak) Aku tetap pada pendirianku . Omongan² orang tentangku karna aku belum juga hamil tak membuatku risih . Aku tetap nyaman dan tak memperdulikannya . Dalam pikirku , bahagiaku sudah cukup hanya berdua dg suami . Hingga pada suatu hari , mertuaku bertanya apakah ada masalah dg kesuburanku . Karna sampai bulan ke 7 pernikahanku , aku belum juga hamil . Aku tak terima dg pertanyaan itu . Hingga aku putuskan saat itu juga AKU INGIN PUNYA ANAK . Aku ingin membuktikan pada mertuaku bahwa aku wanita seutuhnya . Aku juga bisa mengandung seperti yg lain . Bulan berikutnya , tepat bulan ke 8 pernikahanku . Aku hamil . Aku bahagia . Sangat . Akhirnya aku bisa membuktikan pada mertuaku bahwa aku juga bisa menjadi seorang ibu . Hari demi hari berlalu , aku mulai merasa tidak nyaman dg kehamilanku . Aku mulai menyesal dg kehamilanku ini . Dan tanpa sepengetahuan suamiku, aku mulai mencoba berbagai macam cara utk menggugurkan kandunganku . Tapi tak satupun berhasil . Aku frustasi. Aku tidak ingin punya anak . Selama kehamilan , suamiku sadar atas tingkah laku ku yg aneh. Dia satu satunya orang yg menjaga dan mensuportku selama kehamilan . Selama masa kehamilanpun. Aku hanya banyak diam , tak mendengar kata orangtuaku utk banyak gerak agar bayi cepat berputar . Aku tak peduli pada bayi dalam perutku . Benar saja pikirku . Semenjak aku hamil, aktifitasku menjadi terbatas . Kegiatanku bersama suami yg tadinya setiap minggu kami pergi keluar kota hny utk jalan² tidak lagi kami lakukan. Kesal , benci rasanya . Sekali lagi Aku tidak ingin punya anak . Dari usg pertamaku di bulan ke 4. Bayi sungsang sampai usia 39 minggu bayi tetap sungsang . Mau tidak mau aku melahirkan dg cara Sesar. Entah ada keajaiban apa , setelah sadar dari operasi. Aku melihat bayi mungil yg sangat cantik. Dia mirip sekali denganku kata orang² . Yg tadinya aku bersikeras tidak menginginkan anak ini , begitu melihatnya aku menangis sejadi jadinya . Rasa sesal terlalu menyesakkan hatiku . Ibu macam apa aku ini? Dikaruniai bayi cantik sehat sempurna dan aku menolaknya?! Air mata terus mengalir . Hari demi hari berlalu . Dan aku masih selalu menangis jika mengingat dulu pernah dg sangat ingin menghilangkan anakku . Ternyata dg punya anak justru membuatku dan suami makin harmonis. Dg punya anak justru membuatku dan suamiku semakin dewasa . Dg punya anak ternyata membuatku dan suami semakin bahagia . Hari ini tepat 4 bulan usia anakku . Rasa sesal itu masih ada tapi aku balas dg kasih cinta yg takan habis untuknya . Kupersembahkan hidup dan waktuku sepenuhnya untukmu , anakku .

161 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Saya juga seperti org gila bun, sampai saya dan suami berniat anak satu aja dah ngk mau nambah sangking repot nya saya . Tersiksa selama mengandung ini, mungkin begini karna saya punya riwayat keguguran . Tapi sebisa mungkin saya tepis saya kuat kan diri saya agar semangat dan tidak menyalahkan bayi saya apalagi menggugurkan nya , saya berpikir bukan cuma saya yg mengandung ribuan ibu pernah merasakan nya . Kadang saya juga nangis karna ngk sanggup mengandung segini ngk enak nya , tapi lagi lagi saya bawa istifar saya bawa berfikir positif . Sudah kayak org gila saya kalau menangis berasa kayak saya paling menderita . Duhhhhhhh bego memang saya

Baca lagi