Berjuang MengASIhi Dengan Cinta
21 Juni 2020..aku telah menjalani induksi selama 22 jam dan hanya mencapai pembukaan 2. Rasa sakit yg luar biasa, rasa rindu yg mendalam dengan si kecil, rasa tak sabar ingin segera bertemu bintang hati. Akhirnya dokter mengatakan induksi gagal dan jantung baby sudah tidak stabil, kurasa dia sudah kelelahan didalam sana berjuang mencari jalan. Sedih, kecewa, lelah, semua perasaan itu bergejolak. Sore itu dokter langsung datang, menawarkan untuk lanjut induksi atau Caesar. Tanpa fikir panjang kuputuskan Caesar saja demi keselamatan semuanya. Tepat pukul 17.15 dia lahir. Senang, haru, air mataku mengalir dimeja operasi seketika mendengar tangisan nya. Pukul 23.00 WITA bayi diantar ke bed ku..itulah kali pertama aku memandang manusia kecil yg selama 9 bulan bersamaku dan menendang nendang perutku dengan hebatnya, hehe Perjuangan belum berakhir, dengan luka operasi yg masih sangat basah, aku berjuang mengASIhi dia, sakit, perih, nyeri, ngilu, rasa yang sangat dahsyat kurasakan. Alhamdulillah colostrum keluar sangat banyak hingga malaikat kecil ini kenyang dan tidur. Hari kedua kelahiran..masih diruang perawatan rumah sakit, colostrum berganti cairan bening..drama pun dimulai, baby ku tidak kenyang dan rewel, tp aku peluk dia agar tetap menyusu. Sebagai new mom, aku masih buta dengan dunia perASIan, tidak paham bahwa mekanisme ASI adalah "Supply on Demand", panik ku lebih dominan saat itu, sehingga terbujuk oleh godaan susu formula. Esok harinya aku diijinkan pulang oleh dokter, dirumah masih dengan drama susu formula dan bahkan aku berhenti menyusui krn ketidak pahaman ku. Malam itu aku chatting dengan kerabat diluar kota yang seorang bidan, cerita tentang kondisiku..ternyata aku salah dengan menghentikan aktivitas menyusui dan menggantinya dengan susu formula, aku dipaksa untuk terus menyusui karena ternyata itu adalah rangsangan terbaik untuk memperoleh asi, oke..aku menyusui malaikat ku semalam suntuk, dan aku kuatkan hati mendengar tangisan nya yg merasa tidak kenyang. Daaaannn..pagi hari aku bangun dengan baju yang rembes, basah, dan badanku terasa lengket, apa ini?? Aku pencet2 payudaraku, cairan putih? Apa ini ASI? Sungguh ini ASI?? Masha Allah..rasa bahagia ku sampe ubun2 moms, akhirnya aku bisa memberikan HAK anak ku untuk mendapatkan ASI. Siapa ibu yang tidak bahagia apabila mampu memberi ASI? Jawaban nya TIDAK ADA..karena ASI adalah cairan terbaik untuk bayi yang nutrisinya tidak akan bisa tergantikan oleh susu formula sebaik dan semahal apapun. Tidak main2, berbagai lembaga kesehatan dunia telah melakukan riset untuk membuktikan kehebatan ASI. Cairan sehat yg diciptakan oleh Tuhan, dan Tuhan tidak mungkin salah dalam menakar nutrisi. Oiya moms..perjuangan ku tidak sampai disitu, aku menderita HNP dan tidak mampu direct breastfeeding, sehingga aku mengASIhi malaikat kecil ku dengan exclusive pumpung (e-ping). Alhamdulillah aku diberi rejeki ASI yang berlimpah, sehingga bisa donor ASI ke keponakan yang berusia 9 bulan. Semoga hal ini tidak menjadi bahan gunjingan, bully an dan perdebatan untuk para mommies, karena baik DBF maupun E-Ping semua moms adalah ibu yang hebat dan luar biasa, yang berusaha memenuhi hak anak nya, memberi makanan terbaik untuk buah hatinya. Semoga lulus mengASIhi 2 tahun ya moms. Semangat mengASIhi, salam pejuang ASI 🥰😘 #PentingnyaMengASIhiTAP
Read more