Melina Wijaya profile icon
SilverSilver

Melina Wijaya, Indonesia

About Melina Wijaya

i am blessed mother of two? follow my IG : @melina_lyn

My Orders
Posts(2)
Replies(1)
Articles(0)

Pertemuan Pertama dengan Buah Cintaku

Pada awalnya aku berniat melahirkan Faith secara normal. Selama kehamilan, aku sudah berusaha rajin berjalan, rajin melakukan banyak aktivitas bersih2 rumah dan saran2 lainnya juga sudah aku lakukan untuk merangsang terjadinya kontraksi. Namun Tuhan berkehendak lain. Selama kehamilan, aku sama sekali tidak mengalami kontraksi palsu. Singkat cerita, setelah kontrol dokter spOg pada tanggal 13 Februari pagi haru, ternyata dokter mengatakan ada indikasi mengenai lilitan tali pusar yang bertambah dari semula 1 menjadi 2 di kalung leher dan adanya masalah berat badan bayi yang overload (di USG bayiku mencapai angka 4 kg) . Faktor lainnya, ari-ari/tali plasenta juga sudah mengalami pengapuran, sehingga aku segera dirujuk operasi caesar tepat keesokan paginya. Sebelum aku menyetujuinya, aku sempat memikirkan opsi lain yaitu induksi. Hanya saja, dokter dengan terbuka menjelaskan hasilnya supaya aku mempertimbangkan jalan yang terbaik.. Seandainya aku memaksa diinduksi atau ditunda pun dan berharP menunggu datangnya kontraksi, akan beresiko untuk keselamatan bayiku. Jujur saja saat itu aku tak siap melakukan jalan operasi. Seumur hidup aku paling takut dengan jarum suntik apalagi infus. Rasanya patah hatiku dan sempat aku menangis, menghakimi diriku sendiri yang gagal menjadi wanita sepenuhnya karena pada akhirnya aku tak bisa melalui persalinan normal untuk mengeluarkan bayiku. Akhirnya aku membulatkan hatiku untuk #SiapKetemuAnakku , apapun jalan yang harus aku lalui. Memasuki ruang operasi pun aku gemetar dan kembali menitikkan air mata. Meski operasi caesar, ternyata juga penuh perjuangan. Kesakitan saat harus melengkungkan badan dan disuntik di tulang belakang, kedinginan dan aku sempat alami sesak napas. Tapi semua rasa sakit itu sirna ketika beberapa menit kemudian dokter berhasil mengeluarkan bayiku. Moment paling menyenangkan selaligus mengharukan adalah saat aku bisa mendengar suara tangis bayiku pertama kalinya.. Itulah pertemuan pertamaku dengan buah cintaku. Dan akhirnya, aku resmi menjadi seorang ibu.. Bersyukur.. Tuhan masi sayang kami, sehingga meski tidak sesuai dengan harapanku untuk melahirkan normal, ia akhirnya lahir dengan kondisi sehat seutuhnya dan tidak mengalami kegagalan fungsi apapun. Padahal pasca proses persalinan, aku diinfokan oleh dokter spOg bahwa air ketubanku sudah berwarna hijau. Untunglah semua prosesnya berjalan tepat waktu. Jalan yang terbaik bagi anakku memang sudah dirancangkanNya dan ia lahir tepat di hari penuh Kasih Sayang yaitu 14 Februari 2017. Akupun menamainya Faith. Semoga cerita singkatku ini bisa bermanfaat dan berfaedah bagi para ibu yang tengah hamil dan segera mempersiapkan proses persalinan. #SiapKetemuAnakku

Read more
 profile icon
Write a reply

Angioedema Syndrome

September, 28th 2018 Pk 22.30 Faith akhirnya berhasil divonis oleh dr.Gani, Spa. Hanya dengan mendengarkan gejala2 dari awal lalu memeriksa dan mengamati kondisi anggota tubuh Faith. Tanpa dr.Gani tahu bahwa Faith sudah menjalani pemeriksaan dengan 2 dokter SpA lainnya, dr.Gani juga tidak diberitahu bahwa Faith sudah 2x nge-LAB. Diawali dengan kondisi kaki Faith mendadak membengkak di malam hari, aku bawa Faith ke RSiA dan dijadwalkan bertemu dr.A... Awalnya dia langsung bilang harus tes darah lengkap. Setelah tau hasil leukositnya Faith mencapai 17rb dari normal 3,5-10rb, maka dianjurkan untuk lanjut tes apusan darah. Diagnosanya : kemungkinan alergi atau hanya memar2 biasa karena tampak anaknya aktif, sehat dan nggak ada gejala umum seperti panas atau lemas. Dikasih obat antibiotik + anti alergi serta menu diet alergi. 2 hari setelahnya, skortum Faith mendadak bengkak, dan segera aku coba alternatif lain dr.B (senior) karena kondisi kejadiannya sudah sore menjelang malam dan after pemeriksaan singkat, Faith langsung dirujuk untuk tes igE (immunoglobin-E). Hasilnya, kadar igE Faith 43 dari normalnya 60. Kalau igE tinggi baru menyatakan bahwa benar alergi thd 1/bbrp jenis makanan tertentu. Diagnosa akhirnya : Orchitis, yaitu peradangan atau inflamasi akut pada testis yang biasanya terjadi sebagai reaksi sekunder dari infeksi di bagian tubuh lainnya, yang dipicu oleh virus maupun bakteri. Contohnya virus mumps atau bakteri Neisseria gonorrhoeae sebagai penyebab umum penyakit epididimitis. Penanganan : Perlu diUSG dan diresepin obat khusus yg hanya bisa diperoleh di Apotek kliniknya saja. Singkat cerita, hari ini memang aku memutuskan harus bertemu 2 dokter, salah satunya dr.Gani, meski jadwal di q doc sudah antrian ke-29.. Satu2nya ya karena nggak ada perasaan yakin sama jawaban ke-2 dokter yang sudah nangani Faith lebih awal, tidak ada kepastian hasil 'diagnosa PASTI' yg menyatakan apa yg sebenarnya terjadi pada diri Faith. Sangat nggak mungkin Faith ini baik2 aja, melihat kondisi fisik Faith yang mama dia itu semakin membengkak naik ke seluruh bagian tubuhnya. Puji Tuhan akhirnya dr.Gani bisa memvonis 1 sindrom, namanya "Angioederma"... yang mana sebelumnya belum berhasil didiagnosa dengan benar walau sudah menjalani tes darah dan terapi obat2an namun tidak ada perkembangan signifikan pada tubuh Faith, yang ada kondisinya malah semakin buruk. ? Puji Tuhan, pertolonganNya nggak terlambat, karena ini berhubungan dengan pembuluh darah. Apa itu Angioderma Syndrome ? * Angioedema merupakan reaksi alergi pada jaringan di bawah kulit yang ditandai dengan pembengkakan. Pembengkakan dapat disertai bilur-bilur besar pada area yang terkena. Gangguan kulit ini tidak berbahaya dan bukan penyakit menular. Namun, pada beberapa kasus, pembengkakan akibat angioderma yang sampai di tenggorokan dapat menyebabkan penderita akan sulit bernapas sehingga mengancam nyawa. * Penyebab utama angioedema bisa bermacam-macam, biasanya disebabkan oleh reaksi alergi. Gejala secara fisik adalah pada daerah di sekitar matanya bengkak, mengalami perubahan warna atau bercak di wajah, kaki, tangan, dan di daerah kelamin. Gejala yang dialami Faith : - ruam tipis kemerahan yang hilang sendirinya - mendadak muncul memar biru pada kaki 5 hari lalu dan dalam hitungan menit lgs menjalar jadi bulatan2 ruam bengkak di area kaki bagian bawah. - tidak gatal - tidak lemas dan nafsu makan tidak mengalami penurunam - tidak ada panas/demam maupun radang pada tenggorokan Anyway, dr.Gani sm.sekali tidak menyarankan tes darah !! katanya percuma, nggak akan bisa kelihatan dari hasil tes igE".. dan dr.Gani menjelaskan sangat detail bahwa alergi itu ada 2 tipe : 1) alergi immunoglobulin-E yang bisa diketahui melalui tes darah igE (alergi jenis ini menunjukan hasil yang tinggi). 2) alergi non immunoglobulin-E, tidak bisa terdeteksi melalui tes darah igE. Untuk kasus Faith, yang menjadi pemicu awalnya kemungkinan terbesar adalah karena aku selama sebulan terakhir mengganti susu Formula dengan susu UHT full.. Padahal sebelumnya Faith pernah mencicipi UHT bahkan susu sapi murni, dia baik2 aja. Menurut penjelasan dr.Gani, bahwa susu UHT hanya baik untuk dikonsumsi di negara Eropa dan Amerika karena tubuh mereka telah memiliki enzim yg cukup untuk mencerna proteinnya. Enzim itu terbentuk dari proses adaptasi selama berabad-abad. Namun justru mereka tidak bisa mengkonsumsi susu soya karena ada kandungan protein di dalamnya bisa menyebabkan kegemulaian. Sebaliknya di negara Asia, susu UHT tidak cocok untuk anak usia 1-3tahun karena tubuh kita tidak memproduksi enzim untuk bisa mencerna proteinnya. Sementara susu soya Aman untuk semua gender anak/bayi di kawasan Asia karena sejak berabad-abad lalu, tubuh orang Asia sudah beradaptasi dengan kandungan protein dalam kedelai . Nah, kalau cuma konsumsi UHT dalam jumlah sedikit, selama enzim tersebut masih cukup untuk mencernanya, Gpp. Tapi sementara ini Faith tetep dianjurkan dr.Gani untuk kembali ke susu Formula dan harus konsumsi susu soya sampai keadaan pembengkakannya akibat reaksi alerginya itu sembuh total.

Read more
 profile icon
Write a reply