Satu Perlakuan Ribuan Rasa Syukur
Saat itu usia kehamilanku sudah melebihi HPL, Sedangkan suami pun masih bekerja diluar kota, bercampur rasa lelah, khawatir, bahagia, semua ada. Aku tak sabar menanti kehadiran buah hati pertama kami, suamiku pun tak sabar ingin segera pulang dan melihat sendiri persalinannya. Ahh.. tapi kupikir itu tidak akan mungkin karna butuh 2 hari lagi untuk suamiku bisa pulang kerumah. Sedangkan janin diperutku sudah akan di induksi esok hari Iya di induksi, begitulah saran dokter, karena usia kehamilanku sudah 10 hari melewati hpl. Esok paginya bibi dan saudaraku yang lain menyarankan agar aku terus banyak bergerak dan berjalan-jalan kaki di sekitar rumah, akupun mengikuti saran mereka dan juga Aku memutuskan untuk membatalkan proses induksi atas saran keluarga dan suamiku. Sampai sore hari tiba, aku merasa ada yang aneh diperutku, perutku terasa mules, tapi aku tidak tau apa penyebabnya beberapa kali aku pergi ke toilet. Dan akupun terus menghubungi suamiku, dan menceritakan semuanya. Aku sangat berharap dia ada disampingku, sangat ingin berada disisinya dan memegang erat tangannya. Saat itu, kakak iparku mengantarku ke bidan sekitar pukul 19.00 malam. Bidan berkata aku baru pembukaan satu, belum apa-apa. Lalu aku kembali kerumah dan berbaring dikasur. Ibuku yang menemaniku terus mengajakku mengobrol untuk mengalihkan rasa sakit yang terus semakin menguat. Tapi dalam hati dan benakku aku terus mengingat suamiku, rasanya aku ingin menangis. Aku berdoa pada Tuhan agar dia ada disampingku. Sekitar pukul 22:00 malam aku semakin kesakitan, aku bilang pada ibu untuk segera membawaku ke bidan. Ya kebetulan jarak bidan yang akan menanganiku tidak jauh dari rumahku. Sebelum aku berdiri, tak kusangka terdengar suara suamiku dari luar mengucap salam "Assalamu'alaikum" Rasanya hatiku lega, dan seketika itu juga aku menangis. Entah mengapa aku ingin mengeluarkan keluh kesahku padanya. Suamiku tidak tega melihatku merasakan kesakitan, dia cepat-cepat menelpon asisten bidan dan segera membawaku ketempat bersalin. Sekitar 3 jam lebih aku merasakan sakit yang luar biasa, namun karena didampingi suamiku hatiku merasa bahagia bahkan berkali lipat rasa syukurku dengan kelahiran putra pertama kami yang begitu tampan dan sehat. "Alhamdulillah" Sungguh rasa syukur yang tiada duanya #SeputarBunda.#BestMemoriesTAP
Read more