Maaf ya hanya sekedar ingin cerita siapa tahu ada yang terinspirasi lewat kisah saya ini. Saya menikah karena dijodohkan orang tua, suami saya seorang yang punya pekerjaan mapan dan seorang yang sangat taat beragama, dia seorang imam yang mungkin sangat diimpikan oleh wanita lain, dia bahkan hapal al quran, dan tidak pernah pacaran sekalipun. Awal perjodohan dia mengatakan pada saya kalau dia tidak ingin menikah jadi dia hanya ingin menikah siri dan setelah tiga tahun kami akan berpisah. Kami menjalani pernikahan kami tanpa rasa cinta sama sekali tapi tetap menjalankan kewajiban kami, sebagai suami dia selalu mengingatkan dan membimbing saya untuk taat beribadah, hingga waktu berjalan dua tahun, saya memakai kb agar tidak hamil, tapi kemudian saya begitu menginginkan anak karena saat berpisah dengannya pasti saya akan kesepian, saya pun melepaskan kb saya, dan hamil dia tahu saya hamil dan marah, setiap hari mengatakan saya ingin menjebaknya, setiap hari di kehamilan saya begitu berat, semua rasa nikmat saat hamil saya lalui sendiri hingga akhirnya kehamilan saya berjalan 4 bulan, dia mengajak saya ke KUA untuk membuat surat nikah dan masuk dalam daftar keluarganya, saya begitu bahagia saat itu, meskipun semua masih saya lalui sendiri hingga kehamilan 9 bulan saya punya penyakit Asma dan hari itu obat saya sdh tidak mempan dan harus masuk RS, saya selalu ingin melahirkan normal karena teman saya berkata saat kita melahirkan normal suami akan bertambah sayang sama kita, tapi ternyata saya harus memilih operasi atau kehilangan anak dalam rahim saya karena sudah kekurangan oksigen, suami memilih untuk operasi, dan hari itu jumat saya melahirkan seorang anak lelaki yang mirip sekali dengan suami saya, jujur ada rasa sedih karena tidak bisa melahirkan normal tapi setelah saya kembali ke kamar perawatan ada yang berubah dari pandangan suami saya, matanya berubah lebih teduh saat melihat saya, dia melantunkan ayat suci al quran yang selalu terdengar indah setiap kali saya mendengarnya, dan berkata terima kasih, saya tersadar ternyata melahirkan bukan tentang normal atau tidak, tapi tentang ketulusan seorang ibu dalam mengharapkan yang terbaik untuk anak nya. Dan sekarang saya sedang hamil anak kedua, meskipun dokter sdh berkata kalau saya akan melahirkan secara SC tapi saya tetap berdoa agar dapat melahirkan normal, dan kehidupan saya dan suami sekarang lebih indah dengan menerima kekurangan bukan mengharap kelebihan, doakan saya dan bayi saya selalu sahat ya bunda2, dan semoga bunda di luar sana yang selalu menyalahkan diri karena tidak bisa melahirkan normal mengerti bahwa yang terpenting adalah bagaimana bayi kita lahir dengan selamat dan sehat tidak perduli seperti apa pun itu, kita semua tetap seorang ibu sekarang, tetap kuat dan semangat karena Tuhan selalu memberi hal terindah di saat yang trpat bukan disaat kita ingin. Makasih sudah membaca kisah saya, salam kenal semuanya.
Read more