Garlic Butter profile icon
BronzeBronze

Garlic Butter, Indonesia

Kontributor

About Garlic Butter

Bermimpi menjadi orangtua

My Orders
Posts(1)
Replies(1)
Articles(0)

Izin Cerita Pengalaman Sedihku ya Bunda"

Mungkin ini akan jadi postingan yang panjang, Jadi harusnya bulan ini adalah bulan membahagiakan buatku, karena hplku harusnya tanggal 25 Oktober kemarin, tapi alhamdulilah ternyata malaikat kecilku minta keluar lebih dahulu di tanggal 12 Oktober jam 14:00 WITA, bayi laki" dengan berat 2,9kg lahir secara normal, betapa bahagianya aku sebagai ibu, akhirnya malaikat kecil yang aku tunggu" selama 9 bulan terlahir juga, dengan kondisi sehat dan selamat ketika lahir, tangis bayi pecah memenuhi ruangan bersalin ketika anakku lahir, begitupun tangis haru suami dan mertuaku yang kala itu menemaniku saat proses bersalin,, Namun memang takdir Tuhan tidak ada yang tau, proses persalinan yang awalnya baik" saja, lancar tanpa hambatan apapun, tiba" berubah menjadi musibah, aku yang melahirkan secara normal dan harus di mendapatkan jahitan sebanyak 3 lapis, mengalami sakit luar biasa di bekas jahitan, awalnya bidan yang membantuku bersalin menganggap itu hal wajar, namun ketika aku memutuskan untuk stay di klinik tersebut sampai malam hari ternyata sakit itu tidak kunjung hilang justru bertambah intens, dan ketika di cek ternyata jahitanku membengkak dan bidan bilang kemungkinan ada sisa darah beku yang terjebak di jahitanku, kalau dalam 2 jam bengkak tersebut tidak kunjung membaik terpaksa aku harus di rujuk ke rumah sakit untuk operasi penjahitan ulang, karena kalau penjahitan ulang tersebut dilakukan di klinik bidan, bidannya khawatir aku gak akan kuat menahan rasa sakitnya, akhirnya bidan memberi waktu 2 jam untuk observasi apakah perlu atau tidak untuk merujukku ke rumah sakit, tapi sebelum waktu observasi habis aku mengalami 2x kejang hebat bahkan sempat berhenti bernafas selama beberapa kali, tanpa pikir panjang akhirnya aku langsung di bawa kerumah sakit,, Sesampainya di rumah sakit kondisiku sudah sangat menghawatirkan, dengan begitu dokter langsung memutuskan untuk segera melakukan operasi “pengobrasan” untuk jahitanku, alhamdulilah operasi berjalan lancar, tapi aku membutuhkan transfusi darah sebanyak 3 kantong karena hbku merosot jauh sampai di angka 4, tapi saat mencari donor darah ke PMI ternyata golongan darahku termasuk langka dan susah di cari, tapi lagi" alhamdulilah Tuhan memberikan jalan ada orang" dengan golongan darah sama yang ternyata bersedia untuk mendonorkan darahnya,, Hari kedua aku di rawat dokter menyarankan keluargaku untuk membawa bayi kecilku ke rumah sakit, karena ternyata asiku sudah mulai keluar, takutnya nanti kalau aku tidak mengasihi anakku, terjadi peradangan pada payudaraku, akhirnya bayi kecilku di bawa ke ruang rawat inapku, tapi belum sempat bayiku meminum asi dariku ntah kenapa kesehatan bayiku mulai menurun, dia mulai suka “gumoh”, awalnya saat tanya ke perawat dan dokter disana katanya normal mungkin dedenya kekenyangan, dan disarankan kalau habis menyusu untuk segera di sendawakan, kita ikuti saran dokter tapi tetap bayiku selalu gumoh setiap habis menyusu, dan makin lama gumohnya semakin banyak dan berwarna kuning, akhirnya kita tanya lagi ke dokter dan perawat disana, dan di sarankan untuk di bawa ke rumah sakit yang lebih besar dan lengkap untuk periksaan,, Besok harinya akhirnya mertuaku memutuskan untuk membawa bayiku ke rumah sakit yang lebih besar untuk di periksa dan hasilnya, dokter disana bilang bayiku “keracunan kehamilan” yang sudah menyebar sampai ke paru"nya, dan harus segera di rawat di ICU, vonis yang sama seperti vonis dokter yang mengoperasi ku untuk penyebab aku kejang di klinik bidan saat melahirkan, pikirku cobaan apalagi ini Tuhan aku belum sembuh, tapi bayiku ikut sakit,, Akhirnya bayi kecilku di rawat di ICU berbeda rumah sakit denganku, bisa di bayangkan kan bunda" bagaimana hancurnya perasaanku, aku belum pulih dan sedang di rawat secara intensif tiba" anakku juga harus di rawat secara intensif, bahkan harus masuk ICU, aku sebagai ibu gak bisa menemani dan hanya bisa berdoa untuk kesembuhannya,, Tiap hari aku tanya kabar anakku ke suamiku, tapi jawabannya selalu membuat aku khawatir dan sedih, suamiku selalu jawab “doain yang terbaik aja buat dede, sekarang dede lagi kritis di ICU, nafasnya harus di bantu pakai oksigen”, hati ibu mana yang gak teriris mendengar anaknya sedang kritis tapi gak bisa menemani di sampingnya, hanya bisa berdoa semoga anakku diberi kesembuhan, kalau bisa aku minta ke Tuhan penyakitnya pindahin aja ke aku,, Sampai akhirnya hari yang aku takuti terjadi juga, 17 Oktober 2023 tepat hari dimana aku dinyatakan boleh keluar dari rumah sakit, anakku ternyata udah berpulang terlebih dahulu, bukan berpulang ke rumah, tapi ke pangkuan Tuhan, itupun aku tau paling terakhir, aku tau lewat chat wa suami dan ibu mertua saat buka hp suami, karena suami dan mertuaku takut kalau aku langsung di beri tahu aku kejang lagi, karena kondisiku tensi masih tinggi di atas 160/100 tapi hb rendah diangka 7, betapa hancur dan teririsnya hatiku bunda", anak yang aku tunggu selama 9 bulan, ku jaga sebaik mungkin selama di dalam kandungan, ketika dia lahir bahkan belum sempat aku gendong, belum sempat aku susui, bahkan aku gak bisa lihat anakku untuk yang terakhir kalinya sebelum di kuburkan, bisa dibayangkan kan bagaimana hancurnya aku dari segala sisi sebagai ibu, perjuanganku untuk melahirkannya, sampai harus kejang , 2x proses penjahitan, bahkan hampir kehilangan nyawa, tiba" harus merelakan bayi kecilku berpulang😭😭 Kalau gak ada suami dan mertuaku yang terus buat aku semangat, yang terus kasih masukan positif, mungkin sekarang aku udah gila bun 😭 mohon doaku ya bun untuk almarhum anak pertamaku Muhammad Asta Octa Pratama, semoga anakku diberi tempat terbaik di sisi Tuhan yang maha Esa 😇

Read more
Izin Cerita Pengalaman Sedihku ya Bunda"
 profile icon
Write a reply