Feni Indah profile icon
SilverSilver

Feni Indah, Indonesia

Anggota VIP

About Feni Indah

mama ami & mila

My Orders
Posts(3)
Replies(8)
Articles(0)

Melahirkan bayi IUFD

Hai moms saya mau berbagi pengalaman tentang IUFD (intra uterine fetal death) atau yg lebih familiar nya meninggal dalam kandungan.. Ini adalah kehamilan saya yg kedua . Ketika abangnya berusia 9 bulan saya positif hamil kedua. Waktu itu saya memang tidak KB dan Allah mengizinkan saya untuk kembali hamil. Awal nya saya sempat merasa bersalah karena lebih awal untuk menyapih anak pertama krn dokter menyarankan untuk berhenti mengASIhi agar mengurangi kontraksi kehamilan saya. Namun akhirnya saya sadar ini adalah amanah yg harus saya jaga dgn baik sama hal nya dgn hamil pertama dan saya sangat menyayangi hamil anak kedua ini. Saat hamil kedua tentu nya tdk bisa setenang hamil pertama. Ada abang yg harus tetap dijaga, rumah dan suami yg harus tetap diurus, juga harus tetap bekerja di RS ditengah pandemi korona . Dikehamilan kedua ini saya tetap rutin mengikuti jadwal kontrol bidan dan dokter. Mulai dari vitamin2 dan USG tp kadang lupa2 sih minum vitamin dan saya tidak USG 3 dimensi .. Di usia kehamilan 5 bulan saya sempat kontraksi hebat krn kecapean dan ISK maka harus dirawat. Namun setelahnya semua berjalan normal. Sampai di usia kehamilan 37-38 minggu. Di hari rabu saya mengikuti kelas senam hamil dan merasakan gerak bayi sangat aktif. Setelah itu saya di CTG untuk melihat apakah sudah ada kontraksi atau belum. Hasil konsultasi saya dgn dokter adalah baik sudah ada pembukaan 1. Di hari Kamis semua terasa normal tidak ada keluhan. Besok pagi nya di hari jum'at saya merasa ada sedikit aneh. Gerakan bayi tidak se aktif biasanya.. Saya mulai merangsang gerak bayi dgn minum manis, minum air es, dan makan kenyang namun tetap tidak ada gerakan yg aktif. Saya cerita ke suami dan ibu mereka masih menenangkan saya bahwa semua normal mungkin bayi sedang tidur. Tp feeling saya sebagai ibu sudah beda, ini ada yg salah. Akhirnya di hari sabtu subuh saya dan suami dtg ke RS kemudian bidan mulai mencari detak jantung bayi saya berulang2, tidak terdengar. Dan saya langsung di USG oleh dokter, bayi saya sudah tidak berdetak jantungnya. Tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan. Dinyatakan IUFD oleh dokter. Hati saya hancur, merasa bersalah kenapa bukan dr kemarin saya datang ke RS, kenapa saya mengabaikan geraknya yg mulai kurang aktif. Sesal saya marah saya pada diri sendiri namun saya harus ikhlas dgn ketetapan Allah ini. Saya harus tetap kuat berjuang untuk melahirkannya. Setelah berdiskusi dgn dokter dan suami kami memutuskan untuk melahirkan secara normal. Pikiran saya hanya 1 waktu itu. Saya ingin datang ke pemakaman anak saya menggendongnya maka saya harus melahirkan normal. Sabtu pagi dimulai lah induksi sampai sore belum ada tanda2 bertambah nya pembukaan. Dokter menginstruksikan metode balon sampai bukaan 5 sambil tetap diinduksi. Minggu siang baru pembukaan 5, minggu malam ketuban saya dipecahkan agar menambah kontraksi, sakit nya sungguh luar biasa. Akhirnya di hari senin jam 00.05 lahirlah anak perempuan saya 'Shafirra Almahyra Kamila' tanpa suara tangisan yg kami harapkan sejak 9 bulan lamanya. Ternyata ada simpul lilitan tali pusat di kaki nya yg membuat anak kami meninggal di dalam kandungan. Kasus yg jarang terjadi di dunia medis menurut dokter, karena biasa nya lilitan tali pusat yg mengancam itu adalah lilitan tali pusat dileher. Ini adalah kuasa dan rencana Allah.. Mila sudah dijaga oleh para malaikat di surga dan insyaallah akan menjadi penyelamat kami kelak.. Aamiin

Read more
Melahirkan bayi IUFD
 profile icon
Write a reply