Aprilia Fatma profile icon
SilverSilver

Aprilia Fatma, Indonesia

Kontributor

About Aprilia Fatma

ratu of 1 aktif anak laki-laki

My Orders
Posts(1)
Replies(2)
Articles(0)

Perjuangan #ibujuara melawan vonis dokter tidak bisa hamil karena PCOS

Berawal dari usia pernikahan 6 bulan, pada september 2018, kenapa ya kok masih 1 garis padahal terlambat haid sudah 3 bulan ini. Pergilah saya dan suami ke dokter obgin. Sontak saya kaget melihat banyaknya sel telurku di layar USG 2D namun mereka kecil-kecil. Kata dokter itu adalah PCOS (policiclic ovarium sindrom) alias tidak subur, dan akan sulit bisa hamil tanpa bantuan medis, ada obat hormon suntik maupun oral, dan hingga terapi bayi tabung bisa dilakukan. Betapa kecil nya hatiku mendengarnya. Rasanya dunia ini bukan tempatku. Hari demi hari suami menguatkanku, menyemangatiku terapi hormon yang sangat mengganggu kadar gula darahku. Hingga hari-hariku kulewati dengn badan yang lemas, selalu merasa lapar hampir tiap 2 jam, ku lalui hingga 6 bulan lamanya. Belum hamil juga, dokter menyarankan ku mengulang terapi lagi 6 bulan kedepan. Sambil ku lalui, aku dan suami mencari alternatif lain. Kami ke 2 dokter lainnya. Ongin ke-2 di RS yg bagus namun sangat mahal biaya. Berharap setengah hrga ditanggung asuransi suami dari tempatnya bekerja. Walau sudah 80%, tetap saja 20% nya sangat berat sekali untuk kami. Hingga pada tahap dimana hampir selesai terapi hormonnya, di waktu yg sama suami resign dri tempat ia bekerja karena tidak lama lagi, devisi yg ia tempati akan dihilangkan. Alhasil, dgn sgt berat hati kami tak dapat melanjutkan terapi tsb. Obgin ke-3 pun kami datangi. Benar sja PCOS adalah diagnosa dri ketiga dokter tsb. Beliau pun meresepkan papsmear hingga HSG, sungguh rasanya sgt tidak nyaman. Uji lab hormon ini dan itu hingga kami kehabisan biaya. Darisitu aku mulai tersadar bahwa yang rusak ditubuhku harus kuperbaiki, karena bukan org lain, aku sendiri yg merusaknya. Mulailah diet makanan sehat, buat kebun sendiri di pekarangan rumah, kurangi makanan kemasan, olahraga teratur hingga turun 10kg dlm 2 bulan. Pola hidup sehat ku jalani, ditambah konsumsi seduhan rempah tiap pagi, zaitun kurma, madu selalu menemani ku hingga bulan ke 3 diet tersebut aku hamil 4 minggu tnpa aku sadari. Satu minggu sebelum ku tespek, suami mengajakku ke beberapa tempat, Cirebon - Pekalongan - Pemalang - Dieng - Jogja - Tasikmalaya. Kita melewati liburan tanpa fikir beban. Aku tak menyangka saat aku hamil muda, aku sempat menanjaki puncak Sikunir Dieng, puncak Galunggung dan berendam air panas di Cipanas. Masya Allah.. Sepulang dri sana aku merasa badanku sgt berbeda dan akupun tespek. Sungguh seperti mimpi dan terasa melayang tubuhku rasanya melihat 2 garis di tespek yg entah selama perjalanan menuju hamil ini sudah ribuan kali aku tespek, saking selalunya telat haid tapi tidak hamil. Allahu Akbar. Anakku lahir normal 17 oktober kemarin, dan Alhamdulillah ia sehat wal'afiat sekarang, walau hari-hari pertamanya sempat di NICU 10 hari karena ketuban pecah dini. Perjuangan untuk mengirim ASI ke RS rujukan yg dimana juga merupakan RS rujukan covid setiap harinya. Mengingat bayi kecilku harus tidur sendirian di inkubator dengan restraksi pada pernapasannya, membuatku semakin semangat memerah ASI dari yg cuma 5-10 ml dlm 30 menit perah, hingga 100 ml setiap perahnya. Tabarakallah untuk kita semua, smoga segala keringat ayah bunda di balas Allah dengan sebaik-baik balasan. #ibujuara #SeputarBunda

Read more
Perjuangan #ibujuara melawan vonis dokter tidak bisa hamil karena PCOS
 profile icon
Write a reply