PEJUANG PROMIL

TERUNTUK PEJUANG PROMIL -COUPLE CHOICE, AWAM BOLEH, BEGO JANGAN- Melalui coretan singkat ini, kami berniat berbagi Bahagia, sehingga pada akhirnya bahagia ini bisa dirasakan oleh para pejuang buah hati. Kami menikah pada 6 Mei 2011. Seperti pasangan lainnya, memiliki keturunan adalah dambaan, termasuk kami. Di tahun awal pernikahan, belum tampak ada tanda-tanda kehamilan, bulan demi bulan kami lalui dengan hampa, lalu kami sepakat untuk berusaha lebih dan lebih dari sekedar menanti dan berdoa. Ada yang bilang 'if you want to have something you never had, You have to do something you never did'. ********* Kami mengunjungi beberapa dokter specialis kandungan di kota kami,( nama tidak perlu di sebutkan ya, menjaga kode etik jurnalistik ) kami dapati kesimpulan mereka hampir sama, mirip mirip, beda tipis, tidak apa-apa, sehat semua, tunggu saja, banyak berdoa, Tuhan belum kasih aja. Blablabla... kata para dokter. Dalam hati kami membatin, 'Tuhan tidak pernah menyalahi Takdirnya, jika air diberi gula pasti manis, itu lah takdir Tuhan, tidak mungkin tidak ada apa2, tapi entah lah, kami juga tidak tahu kemana dan siapa yang bisa memberi penjelasan tentang rasa penasaran ini'. Berselang beberapa tahun, sampai lah kami di titik jenuh, bosan, sebosan menunggu jemuran kering di hari yang mendung. Kalimat yang lumayan meneduhkan ' Pernikahan ini saja sudah anugerah, jika Tuhan tidak percayakan keturunan pada kita, tidak apa-apa asal kita bisa tetap bersama' kalimat teduh sekaligus mengharukan. Dalam kesepian, dengan hanya asa yang tersisa sedikit, di persimpangan waktu, penghujung 2016. Skenario Tuhan mempertemukan kami dengan pasangan nan romantis, -kali ini tidak perlu menjaga kode etik jurnalistik. -seharusnya kami sebutkan untuk mengutarakan betapa kami sangat bersyukur Tuhan pertemukan kita dalam obrolan yang hangat - Silvia dan Alfi, pasangan yang dikarunia Tuhan retorika yang sangat arkulatif. Pasangan inilah yang menunjukkan tapakan ikhtiar kami menjadi terang benderang. Once again Thanks GOD untuk dua sahabat tanpa pamrih ini. Dari paparannya, kurang lebih begini yang kami tangkap dan pahami, bagi kami yang awam, tentunya informasi ini menjadi kunci, yaitu bagaimana kita memilih dokter spesialis yang tepat, dia mulai menjelaskan tentang keahlian dokter dalam bidang kebidanan dan kandungan, di antaranya SPOG, SPOG KFER dan SPOG FETOMATERNAL. Secara umum, SpOG adalah gelar yang disandang para dokter kandungan, merupakan kependekan dari Spesialis Obstetri & Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan). Spesialisasi kesehatan sistem reproduksi wanita. inilah yang utamanya berperan dalam membantu dan memeriksa ibu hamil, membantu persalinan, serta perawatan setelah persalinan. Mulanya sebagai seorang yg awam di kedokteran, kami tidak terlalu serius memperhatikan sub spesialisasi SPOG, padahal bidang ini memiliki Sub-spesialisasi. Ehm...awam boleh, Bego Jangan. Pasangan suami istri yang sudah bertahun-tahun menikah namun tak kunjung mendapat keturunan, seperti kami, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter yang memiliki sub specialisasi ini. Dokter akan membantu dalam menemukan masalah infertilitas. Nah, apa sich bedanya? Sebagian dokter spesialis melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu subspesialis, atau lebih dikenal sebagai konsultan. Beberapa gelar yang ditambahkan: 1. (K) diakhir gelar spesialisasi berarti Konsultan/Sub Spesialis. 2. KFER , Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi kalau kita sudah berhasil hamil dengan kondisi kehamilan normal baik dan sehat, boleh-boleh saja kita pindah dari dokter Konsultan Fertilitas (SPOG KFER) ke dokter kandungan (SpOG tanpa KFER). Selanjutnya subspecialis fetomaternal. Ini merupakan salah satu cabang dari bagian kandungan dan kebidanan (obstetri dan ginekologi). Sub-spesialis ini mampu mendiagnosa atau mendeteksi kelainan pada janin atau ibu. Pemeriksaan fetomaternal meliputi deteksi kelainan genetik, gangguan pembentukan organ, deteksi keguguran dan bayi lahir dalam keadaan meninggal, kelahiran prematur dan screening untuk kelainan kromosom. Apakah semua kehamilan harus melalui pemeriksaan fetomaternal? Itu sich terserah, jika menganggap cukup ke SpOG biasa atau Bahkan hanya ke bidan, its up to us. Yang perlu di pertimbangkan, Pemeriksaan fetomaternal biasanya akan disarankan untuk ibu-ibu hamil dengan risiko tinggi, seperti jantung, diabetes, keguguran berulang yang tidak diketahui sebabnya, penyakit asma, paru, lupus dan lain-lain. Semisal hasil tes parasit toksoplasma positif Atau positif mengidap parasit toksoplasma saat hamil, ini masuknya sudah ke rana Fetomaternal. Loh, kenapa tidak ditangani oleh Spog saja? Saya juga punya pertanyaan yang sama. Namun akhirnya ketemu jawabannya. Sekali lagi Kehamilan dengan risiko tinggi, sebaiknya ditangani langsung oleh SPOG Fetomaternal. Para dokter dengan kemampuan sub spesalis ini, memiliki hak untuk memeriksa kandungan dan janin dengan lebih teliti, salah satunya dengan screening 4D. Pemeriksaan yang dilakukan juga bisa mendeteksi ada kelainan janin lainnya misalnya, pertumbuhan organ dalam yang tidak sempurna atau adanya kelainan pada ukuran kepala yang bisa merupakan akibat dari penyakit genetis lain. Jadi singkat nya, fetomaternal juga termasuk dokter kandungan, karena sebelum mereka ambil sub spesialis ini mereka juga harus jadi dokter spesialis kandungan terlebih dahulu. Selain itu, Dengan mengunjungi dokter fetomaternal, kita bisa lihat muka anak kita saat screening ini. Lihat apakah hidungnya seperti siapa, kemudian lihat perkembangan jari tangan, tulang punggung, perkembangan organ dalam, lapisan-lapisan yang melindungi organ tersebut dan hal menarik lainnya. Singkat nya, Spog specialist monitor kehamilan dan membantu persalinan. Sopg k fer specialist konsultan fertilitas. Spog fetomaternal specialist Ibu dan Janin. Di sini lah letak ( yang kami Anggap ) tidak maksimal nya ikhtiar kami. posisi di palembang, Tujuan Jakarta, semangat mengarungi punggung sumatera, ketika tersadar ternyata kami di medan. semangat berjalan tapi ternyata di arah yang salah. Kita Harus Banting stir. ****** Pada tanggal 25 Januari 2017, setelah hampir 6 tahun pernikahan, berbekal informasi dari sahabat kami yang luar biasa tadi, dan mereka merekomendasikan salah satu dokter spog k(fer) terbaik di Palembang, Dr. Aerul Cakra Alibasya. Spog.K (fer). praktek di klinik imaya Palembang. Persentase terjadi kehamilan, atau penyebab infertilitas : 30 % faktor sperma 20 % gangguan ovulasi 20 % faktor Tuba 5 % faktor Rahim 25 % unexplained Itu artinya investor sperma yang harus di analisa lebih dahulu. Di Laboratorium klinik Pramita cabang palembang, Hasilnya Adalah Oligozoospermia. Menurut WHO ( world Health Organization ) Jumlah sperma normal Adalah 15.000.000 lebih. Jika angka nya di bawah itu, maka di kategorikan jumlah sperma yang di produksi sedikit. Sementara suami 10.600.000, termasuk jumlah sperma yang di produksi sedikit. Kemudian lanjut ke pemeriksaan istri, pada konsultasi pertama dokter menemukan ada nya perlengketan di jalan sperma berenang menggapai sel telur, lalu micropolyp ( mematikan sperma ) dan myoma uteri ( mengganggu pembuahan, tumor jinak yang berasal dari otot rahim ). Jreeeeeng, ini lah fokus kita, Garis bawah tebal miring, UNDERLINE BOLD ITALIC. sudah jumlah sperma nya sedikit, mau masuk terhalang perlengketan, sampe pun harus berhadapan dengan micropolyp, sekaligus ancaman myoma uteri. Jelas sudah, jika hanya menanti dalam pasrah, berapa tahun kemudian, tahun tahun yang akan datang, usia semakin menua, Buah Hati akan sulit (kalo ga bisa di bilang mustahil) untuk bisa hadir. But, its okay. Usang tapi relevan, Better late than never. Mari dokter, Bimbing kami untuk Berusaha. Untuk suami, Jangan terlalu capek, jangan kurang tidur, perbanyak makan yang mengandung protein, dan jangan stress. Serta ini suplemen pendukung depthen, zeman, allerten. Untuk istri, harus dilakukan tindakan LAPAROSCOPY dan HYSTEROSCOPY... Tanpa pikir panjang, suami menjawab, Lakukan apa saja yang di perlukan, sampaikan bagian yang kami harus lakukan, dokter jalan kan yang perlu dokter kerjakan, selebih nya Biar campur Tangan Tuhan yang tentukan. Tanggal 21 Februari 2017. Rumah sakit Siloam Sriwijaya, tindakan tersebut di laksanakan... Usai Tindakan, Dokter menyatakan ' secara anatomi, ini dinyatakan sehat '. kami sekarang sudah layak mengikuti program kehamilan. Tanggal 4 Maret 2017 konsultasi kedua pasca tindakan, kami berdiskusi dengan dokter untuk proses selanjutnya... dokter memberikan 2 pilihan program kehamilan : 1. secara alami 2.inseminasi intra uterine (alami berbantu ) Beda nya, yang pertama berenang sendiri, yang kedua di hantar ke tempat tujuan. Tidak ingin mengulur waktu lagi, 6 tahun sudah terlalu lama, kami berdua sepakat untuk memilih Langkah yang kedua. Mulai tanggal 11 maret - 14 Maret dilakukan persiapan inseminasi, suntik gonal sebanyak 3 kali dan suntik ovidrel 1 kali ( setiap ibu berbeda persiapan nya, tergantung kondisi ibu, doctor knows better ) Tanggal 16 Maret 2017 dilakukan tindakan inseminasi Intra uterine (iiu). Dokter sampaikan bahwa jumlah sperma 40.000.000 after washing. Its means is sudah normozoospermia. Sperma yang di produksi sudah Normal. Amazing, thanks Dok. Tindakan ini, yang kami pahami, setidaknya ada 2 opsi. Swingvote atau dengan memiringkan wadah, memilih sperma. sperma yang berenang ke atas adalah bakal laki2, sementara yang stay di bawah adalah bakal perempuan. Yang kedua, density ingredient, memasukan semua sperma. Pada tahapan ini, bagi kami, laki2 atau perempuan tidak masalah, kita tidak perlu gender selection, masukan saja semua untuk memperbesar peluang dan potensi kehamilan. Iiu berjalan lancar. kami harus menunggu raport selama 14 hari. Tanggal 2 April 2017 adalah tanggal yang mendebarkan, test dengan testpack. Semua alat tespack dengan berbagai merek yang ada diapotik saat itu kita beli. hasil tespack menyatakan 2 garis (positif). ini adalah awal, bukan akhir. misteri belum selesai. ****** kami memonitor kehamilan ke dokter SPOG ( tanpa K FER ). Di Bulan pertama dokter : saya tidak melihat ada kehamilan, ( jantung kami berdegup). tapi saya melihat ada nya penebalan rahim, biasa nya penebalan rahim adalah salah satu tanda kehamilan. datang lagi aja bulan depan. huh. belum lega. bulan kedua dokter : saya melihat ada kantung, tapi kita harus pastikan kantung itu ada isi nya atau tidak? jika tidak ada isi itu pembuahan yang gagal nama nya. datang lagi aja bulan depan. wow makin panik. bulan ketiga suami : kantung nya ada isi dok? dokter : kantung nya ada isi, tapi kita musti pastikan apa kah di dalam atau di luar rahim. jika di luar nama nya hamil anggur harus di keluarkan. oh God. bulan ke empat suami : dok dalam rahim atau di luar? dokter : dalam rahim, dengar ini, deg deg deg deg, ini detak jantung nya. Alhamdulillllaaah, kami nangis bombay, haru dokter : kita harus pantau perkembangan janin, jangan sampai terlahir tidak lengkap, entah jari nya, entah tulang nya... huh, ga jadi lega. bulan ke lima dokter : ini kelihatan, cowo ya. saat ini berat nya harus di pantau belum lega sepenuh nya bulan ketujuh dan kedelapan dokter : janin nya kecil ya, ibu nya harus lebih sering makan. es krim, bubur dll, di stock kuatir... bulan ke 9/minggu ke 38 dokter : ini air ketuban nya sudah mulai berkurang, saran saya harus di induksi. Pilih rumah sakit, AMANNA booking kamar KRISAN, chek in. cemas Luar Biasa baca bebarapa artikel, melahir kan sama dengan 40 tulang di patahkan bersamaan. cemas memuncak. tanggal 25 November 2017 lahirlah buah cinta kami / cahaya mata dengan proses persalinan normal, laki2. ini sangat melegakan, mencium wangi bayi yang sangat khas adalah Aroma yang melega kan. Aroma yang melegakan dalam Bahasa Arab adalah Nafhan. dan kami beri nama "Nafhan Zein Atiyan". Penantian panjang dengan sabar , ikhtiar maksimal serta doa, Insya Allah akan mendapatkan hasil terbaik. Hampir 6 tahun menanti dengan rasa bercampur kami jalani dan dengan pemilihan dokter yang tepat, Allah memberikan karuniaNya, seorang cahaya Mata untuk kami. Tuhan Tidak pernah menyalahi Takdir nya, air dikasih Gula pasti manis. pastikan saja jika Posisi kita di palembang, tujuan jakarta, setidak nya saat sadar anda di Lampung, di arah yang Tidak keliru. Tetap semangat. Special thanks to : Alfi n silvia Dr M Aerul Chakra Alibasya, Spog KFER Dr Tedy Gozali, Spog Dr Kurnia Meity isasari, Spog Komariah rizkiana putri Am.keb

 profile icon
Tulis tanggapan
Jadi yang pertama beri tanggapan