"Ibu Juga Seorang Anak"

MengAsihi bukanlah hal yg mudah seperti kelihatannya. Pada umumnya bunda-bunda diluar sana banyak mengalami drama dan kesulitan dalam mengAsihi sikecil, begitu juga dengan yg saya rasakan sewaktu mengAsihi anak keduaku. Tak semudah pengalaman terdahulu, mungkin bunda pada setuju ya, tiap anak itu berbeda tingkat kesulitan dalam merawatnya. Aku bahkan hampir menyerah kala sedang MengAsihi anakku, tapi aku tidak berputus asa walau saat itu aku juga menyambungnya dengan susu formula, sebenarnya sangat sedih klw anakku diusianya yg seharusnya masih asi exsklusif tetapi harus merasakan susu formula. Sebenarnya awalnya Asiku sangat melimpah, namun ada beberapa hal yg membuat produksi Asiku menjadi menurun drastis waktu itu. Kondisi yg drop usai melahirkan memaksaku harus terus2 untuk minum obat hampir sebulan penuh. Diusia anakku yg baru beberapa minggu, puting susu ku awalnya lecet dan karna frekuensi menyusu sikecil masih sangat sering, membuat puting susuku luka hingga mengeluarkan darah, nanah sampai bau busuk, yg mengakibatkan sikecil seperti mau muntah setiap x menyusu. Walaupun begitu saya tetap memberikan Asi kepada anak saya, dengan cara mengistirahatkan payudara sebelah-sebelah. Bukan dengan nipple cream atau sejenisnya, tapi untuk mengobati puting saya yang luka, nenek saya memberikan parutan kunyit yg ditempelkan di area puting yg luka, dan itu berhasil membuat lukanya cepat kering sehingga saya bisa memompanya. Hasil sekali pompa pada saat itu satu payudara bisa menghasilkan 200 ml bahkan lebih dan itu bisa untuk minum anak saya selama 1 hari. Alhasil untuk mengistirahatkan agar puting saya bisa sembuh total, saya hanya memompanya 1-2× dlm sehari, itu karna klw dipompa pun terkadang darah juga ikut keluar, tak jarang saya pernah membuang asi yg baru dipompa karna bercampur dengan darah. Karena frekuensi yg jarang memompa dan menyusui, membuat produksi Asi saya berkurang, namun saya tetap menyusui walau saat menyusui rasanya seperti nyawa yg dihisap si bayi, belum lagi pada saat itu gusi saya mengalami bengkak karena gigi geraham paling ujung yg mau keluar, uhh rasanya kaya uda jatuh ditimpa tangga lagi. Namun disitu saya tetap komitmen masih menyusui walau tiap x menyusui harus mengeluarkan air mata karna menahan sakit nya, dan ditengah menahan sakit saya memohon kepada Allah agar mempermudah proses menyusui agar tetap bisa memberikan yang terbaik bagi anakku. Belum lagi dibalik itu ada seorang ibu dan nenekku yg selalu menguatkan ku, dengan caranya merawat ku yg sedang sakit dan membantuku merawat sikecil, setiap hari ibuku selalu memberikanku perasan jeruk yg dicampur madu, dan memastikan asupan makananku terjaga. Bahkan hingga merebuskan air panas untuk mandiku saat itu. Saat itu Juga ada nenekku yg rela malamnya terganggu cuma untuk mengganti popok sikecil, tanpa mau membangunkanku kecuali jika sikecil haus. karna untuk memastikan kondisiku yg mengharuskan untuk banyak istirahat. Setiap hari, Full dalam waktu 1 bulan lebih ibu dan nenekku membantuku. Ibuku yang menyiapkan segala keperluanku, mulai dari bangun pagi hingga tidur malam semua dipastikannya, kemudian sinenek yg selalu menyiapkan sikecil dr mandi, mengganti popok dll. Tak terlepas dari kata menyusui, Pagi itu tiba2 saya merasa menggigil disertai nyeri yg hebat seperti terbakar dibagian payudara kanan, ternyata saya terkena Mastitis. dan itu adalah awal dr hampir menyerahnya saya. Selepas dari 1 bulan dan saya kembali kerumah sendiri dengan suami dan anak2. Ketika itu saya menyambung anak saya dengan bantuan Susu Formula karena produksi asi saat itu sudah menurun dan kondisi puting saya yg tak kunjung sembuh. Dan setelah mengalami Mastitis pertama, saya menjadi sangat sering mengalami mastitis, padahal luka pada puting saya sudah sembuh dan saya mau berkomitmen untuk kembali full menyusui. Untuk bunda yg pernah mengalami mastitis pasti tau rasanya tuh kaya gimana. Sampai saya menjadi heran sendiri, kok tiap kali menyusui/dipompa, pasti salah satu payudara saya mengalami Mastitis. Mungkin kalau gak ada ibu saya, saya uda berhenti menyusui sikecil diusia 2 bulannya. Karna suami saya memang menyarankan untuk berhenti menyusui karna saking gak tega melihat saya yang tiap kali harus menahan kesakitan hingga demam dan menggigil. Namun ibu saya tetap menyemangati saya dengan merawat saya dan membantu mengurus anak pertama saya tiap x saya demam karna Mastitis, walau masih tetap saya sambung sufor. Dan untungnya juga ada suami saya yg selalu setia bangun di tengah malam untuk membuatkan susu sikecil. Tidak hanya itu, diusia anak saya yg belum genap 3 bulan, sikakak (anak pertama saya) harus saya relakan menginap di rumah sakit karena kekurangan cairan dan batuk yg tak kunjung sembuh, hancur hati saya, sedih bercampur bingung. Kembali lagi ibu saya menguatkan saya, hingga ia rela hari2 nya terganggu untuk menjaga anak saya di rumah sakit. Untungnya ibu dan kakak laki2 saya mau menunggu anak saya selama 3 hari 3 malam dirumah sakit. Walaupun begitu saya tetap sedih karna tidak bisa menemaninya. setiap pagi saya menjenguknya dan kembali pulang siang hari. Lalu sore hari ayahnya menjenguknya lalu pulang malam hari. Sikecil aku titipkan kpd nenek ku saat aku menjenguk anak pertamaku. aku tidak tahu entah bagaimana nasib anakku jika tidak ada ibuku. Tepat di 3 bulan usia sang anak saya ingin sekali kalau anak saya kembali merasakan nikmatnya full Asi. saya mencari referensi dari pengalaman bunda2 lain di sosmed dan bertanya ke konselor laktasi. Hasilnya semua sama saja, Asi saya tetap sedikit dan masih mengalami mastitis dan luka puting saat menyusui kembali. Bukan sekali atau dua kali, melainkam sangat sering, semua referensi sudah saya coba namun tak satupun yang berhasil. Sampai saya ingin menyerah dan menyudahi proses menyusui, namun saya sangat tidak tega melihat anak saya. Sampai pada suatu saat, saya membuka sosmed dan tidak sengaja menemukan postingan seorang ibu yg sama seperti saya, seperti tidak cocok menyusui sang anak. akhirnya saya membaca banyak postingan nya, dan tersentuhlah hati saya saat ia berkata mungkin aku banyak salah kepada ibuku, dan stelah ia meminta maaf kepada ibunya, Allhamdulillah semua urusan dia mengAsihi sang anak dipermudah sama Allah, seketika terlintas dibenak saya, apa saya juga harus seperti itu. Awalnya saya malu untuk meminta maaf kepada ibu saya, namun saya hanya melakukan kewajiban saya. yg tadinya saya jarang sekali melakukan sholat, akhirnya saya melakukan sholat 5 waktu dan tidak pernah lagi meninggalkannya dan meminta kpd Allah agar mempermudah segala urusan saya. bbrp hari kemudian, Allah memdengar doa saya, saya kembali menyusui dan tidak pernah mengalami mastitis dan puting luka lagi. Namun asi saya masih sedikit. Saya kembali berpikir apa memang saya harus meminta maaf kpd ibu ya? Belum saya lakukan, tp saya meminta ridho kepada suami, sy minta maaf sma suami klw saya sering melawan dan meminta ridho agar didoakan bisa menyusui kembali. Namun tetap saja Asi saya masih sedikit. Hingga pada waktu itu, saya main2 kerumah ibu saya yg kebetulan tidak jauh dari rumah saya, disela2 obrolan saya meminta maaf dan meminta agar ibu mendoakan saya agar bisa menyusui kembali. Walaupun ibu saya awalnya tertawa, hingga ia berkata"yg namanya seorang ibu, mau bagaimana pun kelakuan anaknya, ibu tidak akan pernah menaruh dendam pada anaknya". Padahal aku merasa sangat bersalah, karna pada saat aku selesai melahirkan, kondisi ibuku jg krg sehat pada saat itu, tp aku krg perduli trhadapnya, tp sebaliknya, ibuku malah lebih memperhatikanku saat kondisiku seperti ini. Setelah kejadian itu, Bukan sulap bukan sihir ya. Tepat beberapa hari setelah itu, saya menyetop susu formula anak saya, dan membiarkannya terus menyusu hampir satu harian smp saya gk sempat masak dan beresin rumah, smp anak pertama saya titipin sma ibu saya, krn gak keurus, dgn memberhentikan sufor, awalnya memang saya sempat khawatir takutnya si anak kekurangan cairan, krn mmng waktu itu dia buang air hanya sekitar 3-4 dr 6 x yg diminimalkan. Hampir selama 3 hari anak saya sering menangis krn kurang asi, namun tidak terlepas dr doa dan usaha, akhirnya setelah sekian lama saya kembali merasakan payudara saya seperti penuh namun memang tidak melimpah seperti dulu. Sekarang anak saya berumur 4 bulan lebih sudah tidak sufor lagi, tiap x habis menyusui, saya sambung pompa lagi, walau hasilnya hanya dikisaran 50 ml lebih.. yg penting konsistensi untuk mengosongkan payudara, jd tiap x sianak ingin menyusu, asi nya terpenuhi. Dari situ saya sempat berpikir, ternyata beginilah ibuku dulu merawatku, dan beginilah ternyata perjuangan beliau, hanya untuk memastikan aku mendapatkan yang terbaik. Aku juga seorang anak, yang sekarang sudah tahu seperti apa rasanya menjadi ibu. Tidak berhenti sampai disitu, hampir setiap hari ibuku selalu memberikan ku sayur-sayuran dan jus untukku agar asi ku tetap keluar. Tapi bukan hanya itu, jadi jangan salah sangka, kita meminta maaf dan meminta doa kpd Allah agar cuma di mudahkan proses menyusui nya, klw produksi Asi ya itu ttp usaha dr kita sendiri. Jangan takut gemuk, intinya dalam satu hari ini semua bisa saya konsumsi bahkan ditengah malam sekalipun. ✔ Rajin makan buah (Alpukat, apel, mangga, naga) dan sayur (Daun katuk, pepaya muda, sop daging dgn wortel) ✔ Telur Rebus 3-4 x ditengah2 waktu makan. ✔ Susu kedelai 3x minum (atau bisa diganti dgn susu ibu menyusui) karna saya gk suka susu ibu menyusui ✔ point yg paling penting, Banyak minum air putih dan konsisten menjaga frekuensi menyusui/pumping. Dengan semua itu, insyaallah asi akan selalu ada saat sikecil membutuhkannya. Semoga pengalaman saya kali ini bisa menginspirasi para bunda yg sedang kesulitan dalam memgAsihi sikecil. #karenabundaberharga

 "Ibu Juga Seorang Anak"
50 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

beruntung bgt py ibu n nenek sperti bunda..gak semua seberuntung bunda..Allah memang maha adil bun...trims shringnya bun...btw, ak dah py 2 orang putri n insya allah akan mlhirkan anak ktiga...alhamdulillah aku asi eksklusif n mnyusui smp umur anak 2th, gk prnh ngerasain puting lecet n masalah mnyusui lainnya...aku prepare bun...dr hamil trimester kdua n ketiga rutin rawat payudara...dbersihkan n dpijat pake minyak zaitun...spy lembab n lentur kulitnya dpijat payudara...klo putingnya datar bs dpijat spy bs lbh kluar...n mnyusuinya sluruh areola kita masuk kdlm mulut baby...itu yg aku plajarin bun dr kelas ibu hamil...n terbukti bun...sekedar sharing n berbagi ilmu y bun

Baca lagi

saya jg sedikit asi bun, kalo abis disusui langsung pompa pasti gk ada. trus kalo pumping alhamdulillah dpt 50-60ml. sy sll mkn sayur, mnum susu mnyusui atau susu kedelai tp produksi asi ttp sgtu jg. neneni ank kdang 1jam sx, klo 2 jam skali itu jrg bgt. di bln prtama ank sy naek 300gr. pas 2 bln kmren alhamdulillah mningkt jd 500gr. lahir 3.4kg dn skr 2bln bb ny 4.2 kg. asal ke rmh bumertua dkatai ank sy kcil x. mlh dsarankan kasi pisang aj spya cpt bsr. sy stress asal krumah mrtua atau jika mrtua dtg krumah. sy tnggal sm orgtua, belum lg spupu dtg blg ksi sufor aj spya bsar. gk ad yg ksi suport sy utk asi eklusif.

Baca lagi
6y ago

oh gitu, saya cb prhatikan lg peletakan mulutnya. trimakasih bun utk informasinya. smoga anak kita sehat sll. aamiinn

Sngt setuju.. MengASIhi... Tidak lh mudah...sangat n sangattt berat.. Masa itu pun relatif lama kurleb 2 th.. Tdk sama dgn saat mngandung 9 bln,, ataupun masa melahirkan.... Air mataq pun sering keluar pd masa2 mengASIhi.... Krena mnhn rs sakit perih, berdarah, nyeri, menusuk sakit smpai punggung,, bahkn pernah bernanah.. Trutama pd masa ank pertama... Saat2 itu hnya bisa berdoa semoga rasa skit yg dirasakn pd saat mengASIhi.. Akn digantikan menjadi rasa bangga/bahagia.. Disuatu hari kelak saat kita mlihat ank kita sdh dewasa...

Baca lagi

salut bun sma perjuangan bunda.. kebetulan saya calon jg calon ibu.. sudah mau melahirkan hpl tgl 14 mei.. kadang berpikir rasanya mengandung usia tua spt ini rasanya.. kebetulan saya sekarang ada dirumah mertua.. jadi jarang pulang kerumah ibu sndiri.. kadang ada rasa kangen, pengen pulang kerumah tp suami kerja g ada wktu mau suruh nganter ya sudh capek.. wktu suami sudah pulang berbaring disebelah saya, kupandngi wajahnya suka nangis kalo liat suami jam sgini baru pulang. mncari nafkah demi kebahagiaan istrinya..

Baca lagi
6y ago

nanti klw sudah melahirkan kesepian bunda bakal terobati kok, punya hiburan tersendiri.. saya jg dlu gtu, stress beban pekerjaan, tp terobati pas liat anak. padahal anaknya gk ngapa2in.. ntar klw uda punya anak, hal kecil yg dibuat anak aja uda buat kita senang lho bund.

sangat menginspirasi Bun sy jadi terharu sungguh beruntung bunda. sy juga tidak mengASIhi bayi ku Bun karna mmg dari awal ASI sudah macet dan keluarga kurang support dg sy bun. walaupun sy tinggal dg ibu sy, ibu sy bun tidak bnyk mbantu karna lelah bekerja jadi keperluan sy yg siap kn sendiri apalagi suami sibuk bekerja. mw gk mw sufor yg saya berikan untuk bayi ku smua usaha untuk ASI lancar udh sy lakuin tapi mmg asi sy yg tidak mw keluar lagi

Baca lagi
VIP Member

Dear bunda Reni Priya luka pada puting disebabkan oleh beberapa faktor. faktor yg paling mempengaruhi itu adalah lekatan mulut bayi ke area puting. saat baby menyusu, mulut bayi harus terbuka lebar agar ia bisa menghisap smp dibagian areola (bagian hitam yg melingkari puting) klw hanya dibagian puting yg ia hisap, lama kelamaan itu akan mengakibatkan puting bunda menjadi luka, dan bayi jg tdk bisa mnghisap asi hingga habis.

Baca lagi

Bunda dulu waktu saya menyusui anak pertama pas anak saya usianya 14 bulan puting saya luka seperti luka di silet silet bun krn itu saya menyusui anak saya cuma sampai usia 15blan, dan sekarang saya sdang hamil anak ke dua , ada ke khawatiran jg bun akan sama seperti menyusui anak pertama.

6y ago

iya bun nanti kalau ke dua dah lahir saya perhatikan lg cara menyusui nya, trimakasih infonya bun

alhamdulilh asi ku banyak bngt. smpe2 sring bengkak gara2 kelebihan.. ak emng d urus sma ibu ku. tpi cmn sbntr krna emng ak ny pngn mndiri tanpa nyusahin siapa pun. dan alhamdulilah sih anak prtama dan ke dua g ada kesulitan apa pun. ank prtma SC. anak kdua normal.

Terharu😭 inshaallah disini aku bsa mengambil hikmahnya . Dan aku semakin siap untuk menunggu calon anakku keluar untuk melimpahkan kasih sayangku seperti dulu almarhum ibuku berikan padaku. Makasih bunda untuk sharing kisah nya😘❤️

apa lagi ibu br sprti sy bun. 1 bulan prtm skt perih ny luar biasa saat mengASIhi. tak trsa menangis jg akhrnya krna tak tertahankan lagi. alhamdulillah tdk sampai berdarah dan nanah sprti yg bunda alami. 1 kata SEMANGAT untk mengASIhi.