Perjuangan KITA
Kita menikah pada tgl 5 Februari 2017, kisahku dimulai saat akad terucap dari mulut seorang pria yang sudah lama aq cinta dan kini dia memantapkan hati untuk meminangku di depan orangtua dan penghulu serta tamu undangan. Bahagia tak terkira di benakku... Pikiranku kita akan bahagia selamanya bak RAJA dan RATU seperti kisah kisah dongeng yang akhirnya happy ending. Ternyata... Kisahku tak seperti itu. Pernikahan bukanlah hal yang selalu bahagia tanpa ada kesedihan tanpa ada ujian dan cobaan. Di awal pernikahanku saja yang baru umur sehari aq sudah menderita sakit. Setelah malam pertama aq lalui, aq merasakan sakit yang amat sangat di bagian perutku. Aq kira biasa karena awal pernikahan. Tapi lama kelamaan hal itu menjadi pertanyaan besar karena aq selalu menahan sakit saat hubungan suami istri. Akhirnya aq pun menangis secara diam dan berkata apa yang salah denganku ???. Memang dulu waktu masih gadis pernah mengalami kecelakaan motor 4x dan punya penyakit HNP (syaraf terjepit di tulang belakang, bagian tulang ekor). Waktu itu pernah periksa katanya akan mempengaruhi rahimku karena posisi rahimku juga retrofleksi dan syaraf yang terjepit di belakang rahimku. Bagaikan disambar petir, sampai berpikir apa aq susah punya anak. Singkat cerita setelah sakit yang sering aku keluhkan di perut dan pinggang aq periksa ke dokter kandungan, periksa sana sini sampai ganti 5 rumah sakit alhasil koleksi kartu rumahsakit sampai buanyak sekali. belum juga ditemukan ??? akhirnya rumah sakit yang terakhir aq melakukan usg transvagina yap benar saja rahimku retrofleksi dan ada endometrioma (semacam kista endometriosis tapi tumbuh di dinding rahim) sedih banget denger kabar itu ???. Waktu itu pernikahan kita masih seumur jagung baru umur 6 bulan ??, aq udah sangat sedih dan gatau harus gimana. Dokter memberi saran, karena kistanya tidak bisa dioprasi akan mengakibatkan kerusakan rahim maka disarankan melakukan suntik tapros Ya Allah apa lagi itu, dalam benakku.... Dan biaya sekali suntik adalah 1,5jt dilakukan selama 4 bulan. Oh Ya Allah... Uang dari mana... Kita baru nikah seumur jagung punya syaraf terjepit belum lagi ujian ini. Akhirnya gak pikir panjang suamiku mengiyakan dengan penuh tanggungjawab. Dia menenangkanku katanya tidak apa apa kita cari rejeki sama sama yaa insyaAllah Allah kasih jalan ya sayang, yang penting kamu sehat dan gak sakit lagi. Suntikan demi suntikan aq lalui tiap bulan rutin entah uang darimana ku kumpulkan waktu itu, aq tidak haid selama 4 bulan. Dan efek dari suntikan itu luar biasa karena suntikan hormon, aq merasa seperti orang hamil. Mual muntah pusing lemes campur aduk, tapi aq gak haid. 4 bulan aq lalui, waktunya kontrol. Dag dig dug yang aq rasain, menunggu di ruang tunggu dokter kandungan yang biasa aq periksa. Melihat berjejer para ibu ibu hamil yang mau periksa. Rasa iri dalam hati dan sedih menghampiri. Suami langsung kasih perhatian dan mengalihkan agar aku tidak sedih, selalu pengertian dan dia sabar ?. Waktu periksa tiba, alat panjang itu masuk ke Miss V ku (USG transvagina) dokter mencari cari di layar monitor, aq sambil berdoa sesekali memejamkan mata. Seketika dokter bilang Alhamdulillah udah bersih ya mbak sudah tidak ada besok bulan depan waktu haid datang lagi kita mulai program. Ya Allah bahagia tak terkira karena sudah tidak ada kistanya. Tapi... Kebahagiaanku sirna, bulan depan mengalami sakit perut yang amat sangat hebat saat aku haid pertama setelah 4 bln gak haid. Rasa seperti mau pingsan dan nyeri sekali, gak bisa gerak akhirnya aq dibawa ke UGD. Di UGD sampai 2 jam diberi penanganan akhirnya reda dan aku boleh pulang. ??? Ya Allah kenapa rasa sakit ini masih ada. Kata dokter UGD yang beliau adalah seorang ibu dari 4 anak juga pernah mengalami sakit endometriosis sepertiku. Stress adalah faktor pemicu dan benar memang aq suka stress dengan kondisi ini. Kata dokter tersebut aq harus lebih ikhlas dan membahagiakan diri sendiri. Singkat cerita aq tidak jadi menjalani program hamil, aq fokus untuk membenahi diri dan kebahagiaan diri. Karena faktor keluarga kami masih tinggal dengan orangtua membuat stress dan kadang pertengkaran karena pendapat yang berbeda. Bulan demi bulan ku lalui, aku iklhaskan penyakit ini. Ku serahkan sama Allah, segala upaya sudah aq lakukan mulai dari pengobatan dokter, tarapi syaraf juga dengan dokter syaraf, pijit syaraf, konsumsi berbagai macam herbal, konsumsi madu penyubur, konsumsi zuriat, konsumsi kurma muda dan lain lain. Waktunya tiba suami memintaku untuk periksa lagi karena aq masih tidak ada perubahan masih sering mengeluh sakit perut. Akhirnya dibujuk bujuk terus akupun luluh, baiklah periksa tapi yang dekat saja pintaku. Dan akupun periksa di dokter kandungan kembali, tapi di rumah sakit yang berbeda. Ketika di USG akupun terkejut sekarang yang ada bukanlah kista itu lagi tapi PCOS (sel telur kecil kecil menumpuk tapi tidak bisa matang) membuat indung telurku membengkak kanan dan kiri ??? Ya Allah sedih sekali berkali kali ku dengar kabar sedih ini dari dokter. Aq diberikan resep obat dan aq pulang, obat itu bernama metformin dan membuat gejalaku makin mual muntah tak karuan. Aku kembali ke dokter yang berbeda dan konsultasi. Katanya "ibu jangan cemas ya, yang rileks dan sabar, ini sel telur ibu tidak bisa matang. Tapi obat yg kemarin diberikan tidak tepat karena ibu gula darahnya normal dan badan ibu tergolong kurus bukan gemuk. Jadi saya berikan resep ini ya diminum setelah haid hari ke dua selama 5 hari, kalau masih haid besok kontrol lagi bulan depan. Ya semoga saja malah hamil ya bu" begitu dokter menenangkan saya. Saya lumayan lega dengan percakapan dokter yang menenangkan. Akhirnya aq menurut dan akupun kembali bulan depan karena masih haid. Saat kontrol diberikan obat yg sama dengan dosis yang lebih tinggi. Dan pada tanggal 27 februari 2019 dimana bulan februari adalah bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke 2th. Itu menjadi haidku yang terakhir. Sebelumnya aq tidak menduga, di tanggal 27 maret 2019 - 30 maret 2019 yang seharusnya aq mendapatkan haid tidak juga aq dapatkan. Padahal perutku luar biasa sakit kram, sempet keluar flek sekitar tanggal 17 maret 2019 padahal masih jauh dari haid. Hingga tanggal 1 april aq memutuskan untuk periksa ke dokter, kebetulan karena malam, dokter yang periksa beda dengan yang dulu kasih aq obat jadi malah dikasih obat pelancar haid. Sampai hari ke 14 aq telat belum juga mendapat haid. Awalnya aku gak berpikiran kalau aq hamil karena tanggal haid ku selalu berubah dan tidak teratur selau berantakan dan juga sering telat haid sampai 1mg an, sering aq tespek hasilnya selalu nihil dan kecewa. Tapi ini sudah diberikan obat kenapa aq gak haid juga, Akupun curiga dan suamiku penasaran akhirnya membelikan tespek, setelah sekian lama aq trauma menggunakan tespek akhirnya aku beranikan. Pagi pagi sekali jam 4 aq terbangun, terasa ingin pipis dan aku coba tes. Dag dig dug menyertai 1, 2, 3, 4, dan akhirnya aq melihat 2 garis. Duarrr aq kaget tak terkira MasyaAllah Ya Allah, segala Puji bagi Mu, sang Maha Pencipta dan Pemilik seluruh alam semesta. Apakah ini jawaban dariMu selama ini. Memang ini ketentuanMu. Tapi aq masih sedikit tenang dan mencoba agar tidak kecewa kalau kalau ini bukan hamil. Aku bangunkan suami dan dia kaget ? karena baru bangun banget malah bilang apa apa ini apa, kamu kenapa sayang negatif ya, sabar yaa ?? padahal dia udah liat dan gak sadar juga akhirnya aku kasih penjelasan kalau aq positif. Dan malamnya aq periksa ke dokter kandungan di usg dengan hati yang aq kuatkan jika memang ini bukan aq iklhas Ya Allah. Di usg agak lama gak ketemu temu juga dan dokterpun memintaku untuk usg transvagina langsung aq iyakan, langsunglah alat itu masuk lagi untuk kesekian kalinya. Dan jeng jeng, kejutan yang tak terduga. Trimakasih Ya Allah, ada kelihatan kantung kehamilan dan juga janin kecil di dalamnya. Ucapan syukur tak henti hentinya aq ucapkan. Terimakasih juga suamiku selama ini mendampingiku, sabar dan juga memberiku support yang luar biasa hingga Allah mendengar do'a ini pada pernikahan kita yang tepat ke 2th. Semoga kehamilan ini membawaku untuk menjadi lebih baik lagi, dan membuatku lebih bersyukur. Semoga aku dan bayiku sehat hingga persalinan nanti. Trimaksih suamiku kau teman setiaku, pasangan pengertianku dan segala galanya yang telah memberi support besar dalam hidupku. I love you #KarenaBundaBerharga
Berusaha Terus Menjadi Baik Untuk Calon Anakku, Suamiku Dan Orang Disekitarku