Cuma pengen ngeluarin pemikiran saya

Setiap manusia pasti punya cobaan hidup masing masing, mungkin banyak di sini yang merasa cobaan hidupnya paling berat dan hidup sebagai orang paling menderita di dunia (kalo baca di TAP kebanyakan di uji kelakuan suami dan ekonomi) Saya mencoba melihat ini dari perspektif luas... Di dunia ini .... ada yang di uji dengan pasangannya, ada yang di uji dengan ekonominya, ada yang di uji dengan kondisi keluarga orang tuanya ada yang di uji dengan kondisi keluarga mertuanya ada yang di uji dengan kondisi sandwich generation ada yang di uji dengan kondisi anaknya ada yang di uji dengan kesabaran menanti hadirnya momongan Inilah kehidupan, jika merasa tidak adil ya inilah dunia, kalo segalanya sempurna namanya Surga 😊 Sebenarnya saya semakin memahami kehidupan ini sejak beberapa waktu belakangan ini Dulu ketika ekonomi kami mapan, kami di uji dengan belum memiliki momongan hingga kami promil ke dokter rutin kami lakukan tas Analisa sperma, HSG, torch, sempat mau inseminasi buatan. Ketika hamil kami di uji dengan prinsip dan pandangan hidup kami yang berbeda Ketika anak lahir, walau kami belum memiliki rumah, mobil dan hidup secukupnya saja. Kini kami di uji dengan anak kami. Ketika anak kami berusia 2 tahun dan belum bisa berbicara layaknya anak normal pada umumnya, itu adalah suatu ujian, perlu waktu untuk mempersiapkan diri saya terutama mental guna membawa anak saya bertemu dokter Spesialis tumbuh kembang anak Mendapatkan dukungan dari keluarga besar, walau orang tua saya justru seperti TDK mendukung, tapi suami mendukung, saya mengajak anak saya menemui dr. Ade Indriasari di salah satu RS swasta di Jogja. Sebelum menemui beliau saya sudah membawa anak saya untuk skrining tumbuh kembang anak dengan DSA lain dan anak saya di diagnosa SCD* di usia 31 bulan *Social (pragmatic) Communication Disorder (SCD) atau gangguan komunikasi sosial merupakan kurangnya kemampuan dalam situasi sosial untuk berkomunikasi secara verbal ataupun nonverbal. Hati emak mana yang tidak hancur..... Dengan itu semua saya mencoba berkonsultasi dengan dr. Ade, diagnosa beliau anak saya mengalami GPP dan Keterlambatan wicara Apa itu GPP? GPP adalah gangguan pemusatan perhatian Anak saya begitu aktif, HP/ gedget/ TV tidak terlalu seperti anak orang lain yang duduk anteng seharian. Kok bisa terlambat wicara? Karena anak tidak bisa duduk anteng dan mendengar percakapan dengan baik. Dia sibuk kesana kesini. Saya masih merasa bersyukur karena anak saya tidak mengidap Autisme dari tes yang di lakukan. Hanya saja saya juga melakukan tes Bera untuk anak saya sebelum tetapi wicaranya di mulai. Alhamdulillah semua normal. Rasanya hancur pasti, saya masih takut jika anak saya hiperaktif dan itu baru bisa di diagnosa setidaknya ketika anak berusia 3tahun. Sempat merasa Denial, dan ingin menolak kenyataan yang ada, tapi ketika saya menunggu anak saya, saya banyak melihat banyak orang tua yang sedang berjuang sama seperti saya dengan masalah mereka masing2, di rumah sakit, saya banyak mendengar do'a-do'a yang tulus yang terkadang bagi sebagian orang di anggap sepele seperti "Semoga anakku bisa berjalan dengan normal" "Semoga anakku bisa hidup normal ketika dia dewasa kelak" kata salah satu ibu anak yang anaknya didiagnosa mengalami autisme "Semoga Tuhan memberi kami kekuatan untuk menjaganya hingga akhir usia kami kelak" Kalimat ini yang saya dengar dari salah satu pasangan yang anaknya menjadi ABK karena kelainan kromosom sejak dari dalam kandungan, bahkan di usianya yang sudah 5 tahun anak beliau belum mampu melakukan apapun. Saat melihat dan mendengar cerita beliau saya menahan tangis saya. Saya harus banyak bersyukur setidaknya anak saya masih memiliki "modal" cukup untuk sembuh menurut dokternya. Walau saya butuh berjuang untuk terapi, stimulasi dan tentunya untuk tidak stress menghadapi semua ini Menurut saya, kita boleh merasa sedih, hancur, terpuruk, namun jangan terlalu lama.. Pesan saya untuk semua ibu.... Anak kita butuh ibu yang waras untuk menghadapi ini semua, tidak ada orang tua yang sempurna, namun setidaknya kita akan mengusahakan yang terbaik untuk anak kita Untuk kalian yang di uji oleh masalah lainnya, Mari kita berjuang untuk kehidupan kita masing masing selama Tuhan masih memberikan kesempatan kita untuk bernafas

Cuma pengen ngeluarin pemikiran saya
25 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Alhamdulillahirobbilalamin. Terimakasih Bun telah berbagi kisah inspiratif ini. 🤗 Kunci hidup dari kisah ini. Sabar, ikhlas dan bersyukur. Tetap semangat Bun, tuhan tau kamu mampu melewati semuanya.

Baca lagi