Kekosongan

Semenjak resign dr kerjaan dan memilih jd IRT demi anak,dunia serasa tidak berputar lg. Sehari2 yg ditemui hanya anak,anak,anak dan anak lalu suami walau hanya berapa jam dalam sehari. Teman perlahan satu persatu mulai menghilang,melupakanku. Suami pun seperti punya dunianya sendiri,seperti tak pernah betah berada dirumah. Jiwa mudanya masih seprti dulu saat belum menikah. Tiap pulang kerja tidak selalu langsung pulang,dgn teman2nya dulu. Weekend yg harusnya menemaniku & anak tapi selalu cari2 alasan mau kumpul dgn teman2nya. Mengobrol dari hati kehati dengannya hampir jarang kurasakan lg. Diri ini merasa seperti bukan apa2,bukan siapa2,bahkan merasa bahwa tak ada yg menyadari keberadaanku di dunia ini. Sepi..sepi..hampa..hampa..kosong..kosong.. Namun tatapan kecil dari tubuh yg mungil ini yg mampu menyadarkanku,seolah berkata "Bu,aku butuh ibu" Ya nak,sampai kapanpun terus berada disisi ibu ya..hanya kamu yg ibu punya :) Harta paling berhargaku

Kekosongan
128 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Ga mudah untuk jadi IRT sepenuhnya. Saya jga pernah merasa begitu. Rasanya perjuangan selama masa sekolah, semua prestasi yg susah payah didapat, gelar sarjana luar negri, segala pencapaian kok rasanya sia2 ga terpakai. Tiap hari urus anak, urus rumah, dirumah aja. Tp setelah anakku 2 tahun lebih ini, saya belajar untuk menyukuri semuanya. Setidaknya skrg saya bisa lihat hasil yg saya sdh kerjakan selama ini yaitu karakter dan kepribadian baik anak kami. Yahhh.. Memang kelihatannya IRT itu kyk ga ada kerjaan. Tp sbnrnya kita sedang mendampingi seorang karya ajaib Tuhan untuk mencapai kemajuan maksimalnya

Baca lagi