Pengalaman saya, sebelum resign dari sebuah perusahaan perkebunan diwilayah KALTIM. Tahun pertama pernikahan, alhamdullilah cepat diberi momongan. Suami saya bekerja satu lokasi namun berbeda Departemen/Divisi dengan saya. Sebagai seorang karyawan dan
seorang ibu bayi newborn yg merantau jauh dari Orangtua pastinya tidak mudah menyesuaikan diri dengan berbagai macam keadaan di lokasi kerja. Sempat mengalami Baby blues selama 3bln pasca melahirkan, berkat dukungan dan bantuan suami saya yg selalu siap siaga saya berhasil melewati syndrome tersebut. Usai masa cuti melahirkan saya pikir akan lebih baik tetapi justru sebaaliknya. Pikiran harus terbagi dua antara mengurus anak+tugas rumah tangga dan mengerjakan pekerjaan kantor yg ternyata menumpuk selama ditinggal cuti melahirkan (Maklum pengganti selama cuti kurang paham dg tugas saya). Sungguh Allah selalu memberi apa yg kita butuhkan, bersyukur sekali memiliki seorang suami yg mengerti keadaan saya. Disela sela waktu bekerjanya ia sempatkan mengantar Bag ASIP untuk putri kami yang diasuh seorang baby sitter dan kebetulan rumahnya dekat dengan kantor tempat kami bekerja. Selain itu setiap pulang dari kantor satu sama lain saling menunggu ,berupaya agar berangkat & pulang kerja tetap sama sama. Tak hanya itu, soal tugas rumah tangga kami atur sedemikian mungkin. Tugas masak, cuci piring dan menyiapkan makanan kami lakukan secara bergantian, biasanya selama sepekan 3hari saya urus tugas RT 3hari berikutnya saya urus putri kami sebelum berangkat & setelah pulang bekerja begitupun sebaliknya untuk giliran suami saya. Alhamdullilah tetap bisa terhandle semua meskipun harus dituntut fokus bekerja dan tidak sama sekali menggunakan jasa ART, hanya saja terpaksa pakai jasa Baby sitter karena ditinggal bekerja. Kegiatan semacam itu telah kami lakukan selama 3 tahun, dan akhirnya setelah mengandung anak kedua saya memutuskan untuk resign dari bekerja tentunya atas kemauan saya sendiri, dan dukungan dari suami. And the end, saat ini menjadi fulltime mommy sembari mengurus usaha peternakan semut rangrang kami di kampung halaman saya, sementara suami tetap bekerja diKALTIM dan sudah pindah dari lokasi bekerja sebelumnya. Demikian pengalaman dari saya moms,, tentunya agar Rumah tangga tetap harmonis dan awet dibtuhkan adanya saling pengertian, saling mendukung dg pasangan . Life is simple but isn't easy to play simple. Semoga menginspirasi
#RumahTanggaTAP
Risca Paramita