BOOSTER ASI - "Tidak ada booster ASI yang secara khusus dianjurkan"
Pasti Bunda sering lihat produk booster ASI atau anjuran makan ini itu atau minum ini itu untuk meningkatkan produksi ASI. Mari simak penjelasannya... Sebelumnya saya pernah buat thread berjudul "My Breastfeeding Journey" berisi pengalaman pribadi menyusui, serta tips dan kutipan artikel terkait menyusui. Lalu kali ini saya akan buat thread khusus tentang booster ASI. Saya capslock lagi bahwa TIDAK ADA BOOSTER ASI YANG SECARA KHUSUS DIANJURKAN. Nah sekarang saya copas kutipan artikel dari AIMI dan akan saya jelaskan kembali. Ini dia : "Dalam ilmu laktasi, ada sebutan galaktagog atau laktagog atau laktagoga, yaitu hal-hal yang dipercaya dapat memperlancar ASI. Ada aneka ragam laktagog yang diyakini oleh berbagai masyarakat di dunia. Di mancanegara ada fenugreek, camomile tea, sup ayam, oats, kacang-kacangan, dsb. Di Indonesia, selain daun katuk ada juga pare, kacang hijau, susu kedelai, hingga susu almond dan kukis. Laktagog pun kini lebih dikenal dengan nama ASI booster. Ada dua hormon yang berpengaruh terhadap kelancaran ASI, hormon prolaktin sebagai hormon yang mendorong produksi ASI dan hormon oksitosin yang mengatur pengeluaran ASI. Hormon prolaktin bekerja selama ada pengeluaran ASI dari payudara, baik dengan diisap bayi maupun dengan memerah ASI. Sedangkan hormon oksitosin berkaitan erat dengan perasaan rileks dan keyakinan. Layaknya kerja sebuah afirmasi atau sugesti positif, jika ibu merasa rileks dan percaya diri setelah mengonsumsi salah satu booster ASI tersebut, maka terjadilah apa yang diyakininya itu, yaitu produksi ASI-nya meningkat. Celakanya, beberapa ibu lantas merasa tidak percaya diri saat lupa mengonsumsi booster ASI. Akibatnya ibu panik, lalu hormon oksitosin tidak bekerja maksimal. ASI-pun seret. Penggunaan booster ASI tidak dilarang, tapi juga tidak ada booster ASI yang secara khusus dianjurkan. Setiap ibu memiliki karakter, latar belakang dan selera yang berbeda, yang kemungkinan dapat mempengaruhi persepsinya terhadap suatu laktagog, dan akhirnya mempengaruhi efektivitas booster ASI tersebut, sehingga hasil yang didapat pun akan berbeda. Penting untuk dipahami bahwa ibu akan lebih baik untuk tidak bergantung pada satu booster ASI, karena sebaik dan sebanyak apapun booster ASI yang ibu konsumsi, tidak akan banyak berpengaruh jika ibu tidak menjaga frekuensi menyusui atau memerah ASI." (https://aimi-asi.org/layanan/lihat/ada-apa-dengan-katuk) Saya pernah cerita kalo ASI saya sempat seret pas usia baby 4 bulan. Lalu diberi booster ASI oleh dokter, namun tidak memberikan pengaruh karna waktu itu saya tidak menjaga frekuensi menyusui. Lalu di usia 8 bulan saya cari review sana sini tentang booster ASI karna khawatir ASI saya sedikit ketika puasa yg akan datang 1 bulan lagi. Dan bermunculanlah berbagai rekomendasi booter ASI mulai dari produk khusus booster ASI, anjuran makan ini dan itu, minum ini dan itu. Kemudian, saya coba 1 merk booster ASI. Dan tidak ada masalah menyusui saat itu. ASI saya tetap cukup. Ketika seminggu saya coba booster ASI ini, saya tuliskan reviewnya di story IG dan teman saya pun mencobanya. Namun, booster ASI ini tidak berpengaruh kepada teman saya. Sesuai dg kutipan artikel di atas bahwa memang bisa tidak berpengaruh kepada yg lain tergantung dari "kepercayaan diri/afirmasi positif" yg berkaitan erat dg hormon oksitosin. Selama 4 bulan saya minum booster ASI berbeda untuk coba coba karna dg konsumsi ini memberikan afirmasi positif bahwa ASI saya akan selalu cukup. Dengan kata lain, saya merasa tidak percaya diri jika tidak mengkonsumsi ini? Akhirnya saya menemukan artikel ini, dan mendapatkan jawaban tentang kenapa ASI saya tetap terjaga ketika konsumsi booster ASI dan kenapa tidak berpengaruh ke teman saya. Lalu saya lepas booster ASI di usia 12 bulan dan menanamkan afirmasi positif bahwa ASI saya akan selalu cukup untuk anak saya. Dan jangan lupa, selain afirmasi positif, ada beberapa hal juga yg mempengaruhi kelancaran ASI, yaitu frekuensi menyusui, kelola stres, dan sebagainya yg saya tulis di thread "My Breastfeeding Journey". Disini lengkap juga saya tulis indikasi medis digunakannya sufor. Ini linknya https://community.theasianparent.com/q/postingan_2_bulan_lalu_alhamdulillah_sampai_saat_ini_17_bulan_masih_full_asi_yuk/1572924?d=mobile&ct=q&share=true Semoga bermanfaat Bun. Happy breastfeeding♥️♥️♥️