Bunda nggak bisa kendalikan omongan, perilaku, pemikiran, pendapat orang lain.
Namun, Bunda bisa mengendalikan respon Bunda terhadap hal-hal yang dilakukan orang lain. Bunda bisa memilih mau merespon bagaimana. Apakah mau merasa kesal, sedih, kecewa, marah, atau mau memilah mana yang memang baik dan bisa membangun diri, mana yang tidak. Yang dirasa tidak baik yah abaikan saja 😁
Bunda juga bisa melakukan sesuatu atau mengambil keputusan dengan kedewasaan, penuh kesadaran.
Misal memberikan sufor, atau memilih gaya parenting tertentu, semuanya memang dengan dewasa, penuh kesadaran, dan paham risk benefitnya, jadi tidak mudah terusik dengan omongan-omongan orang lain.
Kita bisa kok belajar mengendalikan prasangka dan cara pandang 😊
Menurut saya, kadang fakta-fakta tertentu, atau cara orang lain menyampaikan pendapat, terasa sulit kita terima atau menyinggung karena kitanya yang terusik oleh omongan orang lain, misal karena mungkin masih ada perasaan denial, perasaan bersalah, kekecewaan pada diri sendiri, dll.
Padahal sampai kapan pun, yang kayak gitu akan selalu ada saja. Nggak cuma soal pemberian sufor, tapi juga soal pemilihan MPASI, metode persalinan, pola asuh, pemilihan sekolah, jumlah anak, dll dll.
Misal soal kecerdasan, memang setahu saya sih faktanya ada bukti ilmiah kalau anak yang mendapat ASI tingkat kecerdasannya lebih tinggi karena memang ASI ini nutrisi otak terbaik yang paling awal diberikan. Jadi kayak fondasi untuk perkembangan otak yang optimal.
Namun, kecerdasan tentu nggak cuma ditentukan oleh ASI, ada berbagai faktor lain yang mempengaruhi, seperti faktor genetik, stimulasi, asupan nutrisi, pola asuh, dll.
Jadi kalau Bunda belum berhasil memberikan ASI saat ini, tidak perlu berkecil hati dan terlalu khawatir karena Bunda bisa lengkapi dengan optimalkan faktor lainnya.
Mungkin maksudnya orang-orang yang pro ASI itu agar Bunda lebih semangat mengupayakan pemberian ASI karena ASI sudah sebagus itu.
Dulu saya malah pernah dicibir karena terus mengupayakan pemberian ASI. Dibilang nanti anak saya jadi bodoh karena nggak minum sufor 😅
Sayanya dibilang pelit karena nggak mau beli sufor, dibilang ngapain kerja cape-cape, gajian, tapi nggak mau beliin sufor 😅
Baca lagi
anak 1