Bagaimana cara bumer menunjukan sayangnya kepada moms? Sharing yuk #CeritaIbuTAP
Mungkin tidak banyak orang merasakan ketidak sukaanya dengan karakter mertua yang "garang" ternyata dari situ membuat saya sayang dengan beliau. Saat itu saya nikah di usia 19 tahun. Usia yang sangat begitu muda buat cewek kota yang terbiasa dimanja. Hingga pada hari itu tiba, hari dimana kehidupan remaja saya jungkir balik sejak menikah. Hidup dititip mertua (awalnya LDM dengan suami) dan mulailah adaptasi horor itu dimulai. ? Berbagai kesusahan, kesedihan, sudah pernah saya lalui di tahun2 awal pernikahan. Pendidikan pranikah pun tidak byk sy kuasai saat sudah menikah. Ibu mertualah yg saat itu terlihat ikut campur. Banyak memberi nasihat yg "terdengar" sok tahu, menyebalkan bagi saya. Hingga suatu hari paksu mengalami PHK. saat itu anak kami belum 1 tahun. Sedih luar biasa, dan saya luapkan tangisan itu sendirian di kebun belakang rumah sambil menatap anak saya dalam buaian. Terimakasih kepada keponakanku yg usil (3th) yg mengadukan tangis dlm diam ini kepada mertua hingga membuat aku tambah sesak "mulai deh icam lagi nih bumer". Hingga mertua datang menghampiriku dan "ikut campur lagi". Tak ku sangka saat itu ia melontarkan kalimat yg, entah aku harus bagaimana, sedih? Marah? Bahagia? Dan prasangaka lainya, apakah ia membenci pekerjaan ku sebagai irt yg aku korbankan karier gemilangku demi patuh kepada suami? Atau ini caranya memotifasiku? Yang jelas balik dari itu berhasil membuat saya termenung Nasihat itu adalah, "Perempuan harus bisa berdiri sendiri tanpa selalu mengadah ke tangan suami. Krn suami blm bs menjamim selalu ada buat kita" "Perempuan harus berdaya" "Perempuan harus mandiri" Saya mulai membantu suami dengan menjual es kelapa di pinggir jalan, berjualan online, mengajar sebagai guru honorer, kdang2 jadi ojek online, jual brownies amanda by jastip. Meskipun kadang malu dengan keluarga besar di kota saya tutupi harga diri suami. "Saya merasakan menjadi begitu rajin dan kuat mental terhadap cobaan kesulitan ekonomi" 5 tahun telah berlalu. Kalimat itu yg selalu sy ingat bahkan ketika saya menjadi single parent dan ikhtiar untuk anak sy sendiri. Saya komitmen tidak melepas status sy sbg IRT full time. Tapi sy memiliki pekerjaan Freelance sebagai blogger, admin komunitas, influencer, conten creator, membantu editing video youtube chanel kakak, yang digaji tapi tidak meninggalkan anak untuk bekerja. Kalimat yg sempat membuat saya jatuh sakit tapi akhirnya membangun pribadi sy menjadi tidak manja. Kami masih berhubungan baik, bahkan setiap ditelpon mertua menjadi percakapan penuh haru atas kerinduan dan beliau selalu bilang menggap aku anak sendiri. Ia selalu bilang atas karakternya yang blak blakan merupkan kasih sayangny kepadaku. Ketika dekat terasa mengganggu tapi ketika jauh kami saling rindu dalam haru ? beliau sifat keras kritik ya selalu ku kenang hingga kini aku menjadi pribadi yg begitu kuat Ya ibu mertua yang dulu tdk aku suka karakternya, kini aku paham cara menyanyangi seseorang itu bisa berbeda cara bahkan mungkin di luar "cara kita menangkap" kasih sayang itu sendiri. Ibu mertuaku garang tapi aku sayang beliau dan amat merinduinya... Bagaimana cara bumer menunjukan sayangnya kepada moms? Shareing yuk! #CeritaIbuTAP
Emak anak 4