Perjuanganku Saat Hamil

Mungkin pengalamanku banyak dialami juga oleh ibu-ibu lainnya.Tapi aku ingin berbagi sedikit kisah perjuanganku yang penuh suka duka saat hamil. Aku positif hamil setelah hampir 2 bulan menikah.Senang pastinya karena termasuk cepat bagi pasangan yang baru menikah.Namun di sisi lain aku dan suami juga galau karna kondisi keuangan kami pas-pasan.Suamiku saat itu hanya pengemudi ojek online yang penghasilannya tidak menentu.Sedangkan aku hanya seorang buruh pabrik dengan gaji yang minim. Kalau aku berhenti kerja karna kondisi hamil,otomatis pendapatan kami semakin berkurang sementara kami harus mempersiapkan dana untuk persalinan. Akhirnya aku memutuskan untuk tetap bekerja dan suami pun mau tak mau setuju asalkan aku bisa menjaga kesehatanku juga calon bayi kami. Yang namanya buruh pabrik,kerjaannya bukan kerjaan ringan seperti staf kantor. Ada kalanya aku harus ikut angkat barang walaupun pastinya dibantu teman-temanku. Aku juga harus naik turun tangga untuk memberi laporan kepada atasan,meskipun beliau menyuruhku minta bantuan pada orang lain,tapi selama kondisiku masih fit,aku berusaha untuk bekerja dengan tanggung jawab.Dan sebagai ibu hamil di semester awal,aku sangat terganggu dengan rasa mual yang aku rasakan setiap pagi.Nafsu makan juga berkurang drastis,padahal sebagi ibu hamil yang juga bekerja,aku butuh asupan makan yang lebih banyak.Sampai usia kandungan 5 bulan aku bekerja dengan sistem pembagian waktu kerja 2 Shift.Tentu saja tantangan paling berat itu saat harus bekerja di shift 2 alias shift malam.Harus menahan rasa ngantuk dan lelah dari jam 4 sore sampai jam 11 malam.Bersyukur sekali,aku punya teman-teman kerja yang sangat peduli dan perhatian padaku.Mereka tidak pernah sungkan memberiku makanan yang mereka bawa untuk bekal.Saat aku merasa mual dan lelah,mereka sigap membantuku memberi makanan atau minuman pereda mual.Bahkan,mereka menawari bantuan mencarikan makanan yang aku idamkan. Sembilan bulan masa hamil aku jalani dengan perjuangan antara tubuh yang semakin cepat lelah tapi harus tetap bekerja demi membantu suami mencari nafkah sekaligus persiapan untuk persalinan. Seringkali aku menangis ingin rasanya berhenti kerja lebih cepat.Namun setiap kali merasakan tendangan dari kaki mungil anakku,aku kembali tegar dan semangat. Aku tak ingin melimpahkan beban ini kepada suamiku sendirian sementara aku masih bisa membantunya. Hingga akhirnya saat yang dinanti itu pun tiba.Karena indikasi awal aku diharuskan operasi Caesar,aku pun mengikuti saran dokter.Tubuhku termasuk mungil,aku pun tidak mau ambil resiko untuk keselamatan bayiku. Sebenarnya aku begitu takut dengan proses operasi.Bayangan berbagai resiko buruk operasi Caesar begitu menghantuiku.Namun,dari aku berdoa,berserah pada Yang Kuasa juga dari dukungan orang-orang di sekitarku,aku jadi kuat.Dan pada tanggal 27 Juli 2019 tepatnya jam 2 siang,putri kecilku pun lahir.. Semua rasa lelah,sedih,takut hilang seketika. Yang ada hanya rasa syukur karna Tuhan telah mempercayakan malaikat kecilnya hadir dalam keluarga kecil kami. #ibujuaraTAP

Perjuanganku Saat Hamil
1 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

hallo bun, kebetulan aku saat ini sedang hamil trimester pertama. aku kagum sama km bun. km kuat dan bersyukur sekali...

3y ago

makasih bun.. smoga bunda dan bayinya sehat slalu ya😊