Help! Anak Saya speech delay!
Kadang Ada terbesit iri melihat kiri kanan depan belakang anak2 sebayanya sudah ceriwis. Awalnya stressfull karna melihat perkembangan anak yg berbeda. Namun orang2 dikeliling kita menguatkan dengan kata "normal mam, anak tetangga umur 3 tahun belum lancar bicara, bla bla bla,". Saya yakini, anak saya normal2 saja. Hanya berbeda perkembangannya dengan teman sebayanya. Saya yg tadinya takut berangsur cuek, dengan harapan menunggu waktu. Umur 2 tahun 3 bulan anak saya (pertama) sakit. Seperti biasa saya bawa ke dsa favorite saya yang kebetulan pro RUM (rational used of medicine atau pelit obat 🤭). Karna sejak lahir dipegang dsa ini, dokter paham Dan hapal perkembangan anak saya. "Bu, di rumah sudah bisa bicara apa saja Dan kira2 berapa kata," Tiba2 bertanya disela selesai sesi diagnosa. Saya terkejut sekali, jantung saya deg2an. Pertanyaan yg paling takut saya hadapi, ternyata di tanyakan juga. "Lumayan dok, bisa ngomong mama, papa, nenek kakek, cars, ee, us (aus) dll," Jawab saya berharap pertanyaannya berhenti. "Kalimat terpanjang apa bu?" Keringat saya mengucur, karna saya paham anak saya minta sesuatu dengan dua kata "mama ee/mama mam/mama num/hayolo" Atau 1 kata "fish/cars/brumm dll," Saya jawab sejujurnya. Usia anak Saya seharusnya sudah bisa merangkai kalimat sederhana. Walau lafal sulit (r, y, t, h) terskip di usia ini Dan dianggap normal, namun tetap red flag karna kosa katanya tidak banyak. Saya merasa tertampar dan jatuh dari jurang. Saya merasa gagal saat itu. Dokter menyakinkan, tidak selalu kemungkinan terburuk terjadi tapi wajib antisipasi. Beliau merekomendasikan poli tumbuh kembang anak di tempat senyamannya saya. Ketika pulang hancur hati saya. Saya tidak membicsrakan kepada siapapun termasuk suami. Saya kumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai speech delay. Dan cara penanganannya. Satu bulan rekomendasi tumbuh kembang tidak saya lakukan dengan berharap bisa diselesaikan sendiri di rumah. Anak saya ikutan stress karna tiba2 saya terbawa emosi berusaha keras mengajarkan ke anak. Saya yg tidak sabar dengan ekpektasi berlebih Dan hasil cepat. Saya akhirnya coba terbuka kepada suami Dan keluarga. Tentunya pro Dan kontra. Suami Dan keluarga nya bilang dokter Saya lebay, "ah anak si ini pas 4 taun baru lancar ngomong santai aja, ngapain terapi mahal dll" Sedangkan keluarga ibu saya panik. Karna keluarga saya sangat amat pro medis. Beberapa anggota keluarga ibu bekerja sebagai dokter atau di RS. Beberapa mendukung "udah bawa aja, kalo dokter nya bilang gitu buruan dibawa,". Saya memutuskan saya ke tumbuh kembang anak. Saat anak pertama, bpjs belum Ada. Pak Jokowi belum menjabat presiden, saya tidak punya asuransi dan askes. Jadi saya mencari solusi terbaik melalui searching internet. Beberapa rekomendasi saat itu di klinik tumbuh kembang pel**. Hampir semua blogger yg saya temukan berhasil baik di klinik tersebut. Kedua, rekomendasi di KM*, disana banyak dokter favorit di dunia Maya. Salah satunya pendukung AIMI ASI yang sangat terkenal. Saya coba ke klinik pe**9. Saat masuk klinik pel**, Saya diminta mengisi data diri anak. Termasuk bb lahir tinggi lahir, fase perkembangan berguling, duduk, merangkak, berjalan. Kemudian lahir normal atau sc, Ada kelainan/komplikasi kehamilan, saat lahir menangis atau enggak, kapan pertama senyum, kapan pertama berceloteh dll. Isiannya detail sekali. Pertama masuk saya harus screening test, biaya nya tahun 2014-2015 saya lupa persisnya kapan sekitar 800rb. Screening test anak saya diminta bermain. Waktu itu main balok. Ada beberapa ukuran Dan tugasnya dimasukan dalam lubang2. Awalnya takut, melihat 2 orang (1 dokter, 1 psikolog) di depannya. Tapi lama2 dia bermain, mencoba. Saya ditanya di rumah sering main hp/Nonton g? Film/serial favorite dia? Bisa jalan umur brp? Pakai sedotan umur brp? Pakai sedotan panjang umur brp? Bisa tiup lilin ga? Kalau tiup disembur atau tiup? Cara makannya gimana dikunyah, diemut, langsung ditelen? Tekstur makanannya gimana saat ini? Usia berapa bisa mengunyah makanan padat rumahan/nasi utuh? Anak Saya juga disuruh jalan. Melihat jinjit ga? bisa loncat ga? Kalau diminta Gerakan sederhana apakah mengikuti intruksi dll. Hasil diagnosa motorik kasar Dan halus sangat baik. Anak Saya sudah bs menggambar (Saya tidak ajarkan) ikan/ bentuk2 disukainya detail Dan sesuai (Ada bakat besar menurut psikolog). Bicara nya terlambat, fokusnya belum terarah. Hasil screening test belum speech delay namun bingung bahasa. saya terbiasa bicara inggris, bapaknya hanya bisa indo, omanya kadang sisipin sunda, mertua suka nyanyi lagu jawa. psikiaternya optimis mumpung masih dini, anaknya diterapi. Terapinya sensorik integarsi (ot) Dan wicara. Durasinya ot 2 kali + 1 wicara jadwal selang seling selama sebulan. Lalu berkurang perlahan jadi seminggu dua kali, lalu seminggu sekali. Saya tersandung Dana, karna biaya nya sangat besar. Beruntung tahun kelahiran anak ibu2 TAP yang sudah merasakan BPJS bisa mendapat akses gratis tumbuh kembang saat ini RSUD/ RS swasta yg kerjasama di seluruh wilayah Indonesia. Saya pilih tidak melanjutkan. Akhirnya mengganti ke poli RS tempat dsa anak2 praktek Dan lebih dekat rumah. Biaya saat itu 125rb per visit atau 250 untuk 2 terapi per minggu. kami juga di minta kompak hanya pilih 1 bahasa. semua ya, artinya tontonan ga perlu wajib semua agak susah jaman skrg, tp Mayoritas bahasa indo. Siapapun yang berbicara/komunikasi tidak boleh pakai bahasa lain/campur2. Siapapun yg berbicara tidak boleh berbicara dengan bahasa bayi/sok imut/sok cadel. kalau anak minta sesuatu biasakan bilang bukan tunjuk (dibantu). Fase terlelah menurut Saya. Karna diuji temper Dan kesabaran Saya. Saya terus membujuk perlahan mencoba sambil bilang "mau apa? Miiiiiii... Nummmmm, " Berkali-kali dengan mata sejajar. setiap ngobrol usahakan berdiri sejajar (aku biasakan jongkok, tatap mata) Dan mulut dibuka selebar2nya sesuai lafal. Banyakin temen sebaya Dan biarin mereka main mandiri (jgn terlalu sering assist, tp awasi baik) Rajin pijat rahang bisa cek YouTube caranya. Tidak membiasakan anak makan halus seperti bubur. Saya diminta per banyak daging agar mau tidak mau anak terpaksa selalu mengunyah. Setelah 3 tahun terapinya dilepas dokter. Saya masukan ke playgroup dengan catatan belajar sosialisasi. Saya cari sekolah yg minim belajar Dan tekankan "anak Saya ga perlu bisa calistung ga apa2 bu, di usia 5 tahun saja kata dokter saya,". Akhirnya lancar bicara di usia hampir 4 tahun. Sekarang usia nya 8 tahun Dan ampun2an ceriwisnya. psikiater bilang bila Ada masalah bicara atau sudah sampai ranah speech delay dan terlambat di terapi/penanganan, dampak terbesarnya saat usia siap belajar calistung. Anak nya akan sangat kesulitan Karna masih dalam fase belajar bicara. Yang paham menentukan normal atau tidak, speech delay atau tidak hanya medis. Sebagai ibu, jangan denial jangan di tunggu dengan harapan miracle. Jangan saying judge atau menerka anak sendiri atau orang lain yang ber masalah komunikasi. Salah satu tetangga anaknya jarang ngomong. Udah khawatir setengah mati karna paham pengalamanku. di check ternyata anaknya Ada masalah di rahang Dan lidahnya. Adapun teman kantor, anaknya jarang interaksi Dan bicara. Seperti punya dunia sendiri. Ibunya sering curhat kesaya Saya tidak berani men jawab apa2 hanya menyarankan ke dokter. Akhirnya setelah dicek belum asd/autism untungnya. Tapi ber masalah dengan pendengaran. Setelah pakai alat bantu pendengaran anaknya bisa cepat mengejar komunikasi yg tertinggal. saya kirim pelukan dan support online 💕💕 untuk mama mama yang berjuang/ khawatir untuk masalah yg sama. sabar ya mam. insyaallah usaha berbuah hasil yang selalu baik. ☺ *info tambahan Pakai BPJS gratis bisa. Benar2 gratis dengan bpjs. Caranya ke faskes 1 minta rujukan ke RS dengan poli tumbuh kembang anak. Selama terapi Saya coba beli segala suplemen yg katanya bisa menyembuhkan speech delay. Dokter nya tertawa Karna obat yg diyakini medis saat ini hanya terapi. https://www.parenting.co.id/balita/biaya-klinik-tumbuh-kembang-gratis-dengan-bpjs https://www.jamkesnews.com/jamkesnews/berita/detail/tmn/6845/20180917/dengan-rujukan-online-terapi-rutin-ke-rs-terdekat-jadi-lebih-cepat https://www.lubenaali.com/2016/11/terapi-di-klinik-tumbuh-kembang-dengan.html #artikelfavoritTAP #gebyarhadiahmanTAP #seriusnanya #bantusharing #ingintahu #jangandibully #firstbaby #1stimemom #speechdelay #bpjs