Berdamai dengan peran menjadi ibu

Dear Vina Aku tau kamu sering merasa aneh dengan sesama ibu yang mengejudge kamu ketika kamu me time. Dengan alasan anak mereka ga mau skincare an, ga mau me time, kamu ke salon bentar ditanyain kok ga kasian anaknya ditinggal tinggal. Anaknya dipegang bapaknya, udah dikomentari kok ga kasian bapaknya kerja seminggu weekend masih disuruh jaga anak, ibunya ngapain. Belum lagi tudingan kalau anaknya kepentok meja, jatuh dari kasur, anaknya masuk angin semua tangan menunjuk ke arah ibu, ibunya ngapain? Ibunya dimana kok anaknya bisa jatuh BLA BLA BLA. Aku tau kamu merasa tercekik, ada yang salah dengan sosial kita, dengan budaya patriarki kita, belum budaya nyinyir dengan pilihan kamu sebagai irt. Ketika menjadi ibu baru, aku tau betapa kamu struggle dengan peran kamu, betapa kamu merasa asing, kenapa semua pengasuhan anak hanya ditamparkan ke muka kamu, kenapa masalah bb anak, masalah pup anak, masalah milestone anak sangat menganggu tidurmu dan membuatmu resah. Belum menghadapi peran sesama ibu yang membuat tumbuh kembang anak sebagai kompetisi. Hingga kamu sering mempertanyakan apakah peran ibu hanya akan melekat selamanya di kamu, apakah irt harus sekompleks ini, apakah anak harus jadi segalanya nomor satu sehingga kamu menomorduakan diri kamu sendiri. Syukurlah, kamu bisa mereset ulang pikiranmu, syukurlah kamu bisa menjalin support sistem dengan suami sehingga kamu tidak benar benar kehilangan jati diri. Walau belum bisa lepas dari lingkungan yang meromantisasi bahwa ibu adalah madrasah anak pertama,kamu dan suamimu sepakat pengasuhan adalah kewajiban berdua. Kamu dan suamimu berhak punya me time karena jadi orang tua melekat kalian sepakat tidak melupakan peran lain baik sebagai suami istri, sebagai seorang Vina. Senang sekali liat kamu sekarang,berkurang wajah cemberut, hati gundah gulana, fisik mental yang terkuras karena menjadi orang tua. Kamu tetap meluangkan waktu skincare an, luluran di waktu weekend, sesekali ke salon. Sesekali belanja baju , sepatu , tas juga untuk diri sendiri. Sempat untuk makan bergizi dan refreshing di waktu weekend. Perubahan dari kamu yang dulu merasa harus mengorbankan banyak hal, sekarang bisa mengatur ulang semua prioritas. Anak itu memang penting tapi bukan SEGALANYA. Semoga dengan kamu rutin selfcare dan me time kamu kuat dan bisa tumbuh menjadi ibu terbaik bagi anak anakmu. Ga perlulah jadi ibu terbaik versi masyarakat, versi tetangga, versi mertua. Asal bagi anakmu dan suamimu kamu udah oke banget, itu tandanya ga ada yang salah dengan pola pikir mu, ga ada yang salah dengan caramu mengelola stres saat menjadi ibu. Aku bangga padamu Vina !!! #DearMeTAP

Berdamai dengan peran menjadi ibu
1 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

yesss kita seirama bun, tetap semangat dan selalu semangat.