Mertua Problematic
Bun, ada nggak sih yang sering berantem soal mertua, padahal mertua juga nggak serumah? Tapi ada-ada aja deh. Memang suami tiap Jumat itu ke rumah mamanya, nginep sampai Sabtu. Masih satu daerah sih, tapi agak jauh. Nah, ada aja tuh ibunya suami, yang tiba-tiba pengen sama suami lah, dan lain-lain. Padahal anaknya udah beristri dan saya sedang hamil, butuh banyak perhatian suami. Kebetulan Jumat kemarin, suami duluan ke rumah mama, aku di rumah karena pengen rebahan dulu, capek dari kantor. Pengen banget dinner di luar sama suami, tapi suami bilang dinner-nya besok Minggu aja. Aku kesel dong, Bun, akhirnya aku bohong sama suami, bilang rada pusing di rumah. Akhirnya suami balik ke rumah, nggak jadi nginep tuh Jumat malamnya. Pas sampai rumah, suami curiga aku nggak sakit, karena aku abis order kopi. Terus suami nanya, "Kamu nggak sakit? Terus kenapa bilangnya sakit?" Aku jawab, "Udah agak mendingan." Suami langsung balik agak ngegas, "Mendingan apanya? Karena minum kopi? Nggak usah bohong deh. Lagipula, orang yang nggak lagi hamil aja pas nggak enak badan nggak mau minum kopi, apalagi pas hamil." Aku emosi, Bun. Aku langsung bilang aku nggak suka dia ke rumah ibunya terus-terusan. Eh, dianya balik ngegas, Bun. Dia bilang, "Aku ke rumah ibu cuma sesekali. Aku sama kamu tiap hari, nggak boleh apa aku ke rumah ibu sebentar? Lagian semua mau kamu aku turutin!" dan lain-lain. Aku udah malas dengar, Bun. Dia emosi banget. Memang kalau emosi, dia suka agak ngegas, tapi ya kata-katanya tajam banget. Sampai bikin aku mau nangis. Aku gas balik, suami aku bilang, "Aku juga berkorban kok. Aku ngurangin main aku sama teman-teman karena nikah dan kamu hamil." Padahal dulunya aku suka banget jalan-jalan. Aku bilang, dia mau milih aku istrinya atau ibunya. Suami malah balik ngegas aku, Bun. Katanya, "Semua maumu aku selalu turutin, masa kamu nggak bisa ikutin maunya aku sesekali? Lagian, ibu aku udah tua, merasa kesepian, temannya berkurang. Kamu masih muda, masih bisa minta banyak teman." Suami bilang, aku boleh larang dia apa aja, tapi jangan harap bisa larang dia buat ketemu ibunya. Terus dia bilang, "Jangan ganggu aku dulu," terus dia pergi, Bun. Ngambek dianya. Memang, suami saya selama ini men-treat saya baik, Bun. Segala keinginan saya diturutin. Secara finansial, suami saya lumayan mapan. Dan memang ibunya nggak pernah ikut campur masalah finansial. Tapi bukan soal finansial, Bun. Masalahnya, ibunya suka banget ganggu waktu aku dan suami. Aku kesel banget. Aku nggak berani sih membujuk suami duluan, karena aku tahu dia masih marah. Sore ini jadwal kontrol ke SPOG. Suami pulang tadi siang, tapi dia masih dingin aja. Jujur sih, bikin sakit hati. Badan juga jadi meriang mikirin dia begitu.