Cerai saat hamil

Mau cerita nih bun, sekalian ingin tanya Jd saya menikah tahun ini dan ini anak pertama saya udh 28 week. Tapi dari pihak keluarga laki" tidak pernah menanyakan bayi ini, sekedar bertanya sehat atau ngk,sudah usg atau tidak.. tidak pernah sama sekali. Yg mereka tanyakan soal warisan dari keluarga saya, rumah, tanah, perkebunan Sedangkan pihak laki" (maaf bukan menjelekkan) hanya memberi kain + baju gamis saja diambil kembali bun. Tapi saya tidak mau ambil pusing, karna takut dibilang baperan. Nah jadi saya rencana ingin lahiran dirumah ibu saya, krna ngerasa belum tau apa apa karna hamil anak pertama, jd memutuskan untuk pulang ke rumah ibu saya (posisi di jakarta, pulang ke lampung). Tapi malam itu suami bilang "jika saya pulang saya akan di cerai". Saya iyakan bun, karna dri awal pernikahan feeling saya sudah tak ada kata bahwa pernikahan akan baik² saja. Sampai 8x suami mengatakan itu saya iyakan. Sampai dia bertanya "siapa yg ngurus surat cerai?" Lalu saya serahkan ke dia. Karna saya tidak takut untuk single parent jika akan bercerai,saya berkecukupan. Dia juga menyumpahi saya bahwa lahiran saya tidak akan selamat. Sakit hati pastinya bund. Tapi,setelah saya pulang (sampai dilampung,btw saya pulang beli tiket pakai uang tabungan sendiri).. dia nelpon ibu saya bilang ke ibu saya jika mau baik baik aja sama saya. Sedangkan kalo nelpon saya ,saya dikata katai "bab*,j*lang" bahkan dia pernah berkata juga "lebih baik saya mengejar mantan saya kemarin" Saya merasa suami bermuka dua bun, seakan menikahi saya bukan karna cinta. Menurut bunda dsini saya harus gimana, posisi saya juga kekeluarga suami sudah tidak berkoneksi lagi, mau dri via hp atau bertemu. Apakah jika dia bilang cerai saat saya masih hamil, jatuhnya tetap cerai atau bagaimana bun? Jangan dibully ya bun ;) #bantusharing #seriusnanya

66 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

hai mom😊 saya memiliki anak 2. ketika saya hamil anak kedua, mertua tidak pernah menanyakan bagaimana kondisi janin saya. suami pun terlalu acuh terhadap anak kedua. mereka selalu memikirkan anak pertama saya. apa-apa selalu anak pertama saya. sedangkan anak didalam kandungan saya, mereka acuh. saya dua kali bertengkar dahsyat dengan suami. suami tidak pernah membela saya. suami lebih membela keluarganya yg jelas-jelas salah. Kakak kandung saya, disumpahin tidak menikah seumur hidup. tapi ketika suami saya butuh uang, Kakak saya yg bantu, Ibu saya yg bantu. keluarganya mana pernah tau akan soal itu. yg keluarganya tau, saya jelek aja dimata mereka. saya dikatain anjing, bangsat, cewek kontol, gakpunya otak, dll. saya dikatain seperti itu melalui status whatsappnya dia. ketika usia kehamilan saya 6bulan jalan 7. saya memutuskan untuk keluar dari rumah kontrakan. sebab, saya memang sudah diusir dan tidak boleh meminta uang ke dia lagi. terjadinya masalah tersebut, sebab dia sebagai suami tidak pernah mengerti akan kondisi saya seperti apa. anak pertama saya sakit, saya serta Ibu dan Kakak begadang secara bergantian untuk menjaga anak pertama saya. saya lelah berhari-hari begadang kondisi lagi hamil. ketika saya pulang ke kontrakan, dia minta berhubungan badan, tapi saya tolak. sebab saya capek mom, badan saya serasa ambruk apalagi saya sedang hamil. dia sebagai suami tidak bisa mengerti keadaan saya. ketikasaya diusir, pagi hari saya angkat kaki dari kontrakan tersebut. saya udah gak peduli lagi sama itu manusia. terlalu sakit hati saya dikata-katain seperti itu. bahkan anak yg saya kandung, dia tak menganggap bahkan mengakuinya. semua orang dihasut sama dia, dia bilang kesemua orang bahwa saya selingkuh dan anak yg saya kandung adalah anak hasil perselingkuhan saya. tetapi dia tidak bisa membuktikannya. saya amat sangat sakit hati, mom. mental, psikis, kesehatan, semua ambruk. tapi saya harus kuat demi anak-anak saya. saya harus tetap tegar demi anak-anak saya walaupun hati saya hancur sehancur-hancurnya. saya mau gugat cerai, tetapi saya belum ada uangnya. saya bisa saja meminta atau meminjam kepada Ibu atau Kakak saya. tapi saya gakmau selalu merepotkan mereka. jadi, saya menunda untuk proses perceraian. saya mau mencari uangnya dulu, baru saya proses. mom, jadilah seorang perempuan yg memprioritaskan harga diri. jika harga diri sudah diinjak-injak apalagi dengan suami sendiri, itu sudah tidak baik. bagaimana bisa seorang suami yg seharusnya melindungi, menjaga, menyayangi istrinya. malah menginjak-nginjak harga diri istrinya sendiri. bagaimana kalau nanti anak-anaknya tau perlakuan Bapaknya terhadap Ibunya? pastinya mereka sedih dan sakit hati. itu sih menurut pendapat saya ya, mom.

Baca lagi
1y ago

yaallah🥹🥹peluk jauh dari aku ya bund sehat terus bund,,jaga mental,kesehatan bunda bner bun,kita harus kuat demi anak..