Baby Wearing : Sejuta Manfaat Rutin Gendong Bayi

Aktivitas menggendong kerap di larang untuk sering dilakukan orangtua. Hal ini terjadi dikarenakan khawatir bayi bau tangan. Tapi? Benar enggak sih menggendong bikin bayi bau tangan? Dalam situsnya Kominfo, meluruskan bahwa ungkapan bau tangan akibat sering menggendong bayi adalah mitos. Faktanya, beberapa penelitian yang menjelaskan bahwa anak yang sering berdekatan secara fisik dengan kedua orangtuanya memiliki perkembangan otak dan tubuh yang lebih baik. Kontak fisik dengan anak sangatlah pentinh, untuk itu ahli merekomendasikan baby wearing atau kegiatan gendong lainnya agar terjadi kontak fisik semaksimal mungkin. Dengan harapan agar kualitas hidup, perkembangan otak, sosial dan kesehatan bayi lebih baik.   Apa Saja Manfaat Baby Wearing Berdasarkan Penelitan Para Ahli?  1. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan menggunakan baby wearing sebagai media untuk mengurangi tangisan dan meningkatkan kedekatan dan keterikatan bayi dan orangtua. 2. Ahli bedah tulang Emily Dodwell, MD, MPH, dalam situs HSS Edu, mendiskusikan manfaat baby wearing untuk bayi dan manfaatnya pada perkembangan fisik. Untuk posisi terbaik dengan resiko minim cedera, disarankan dengan posisi M atau posisi kodok. Dimana posisi kaki menekuk seperti dalam rahim ibu. Bayi berhadapan dengan perut dan dada ibu sehingga bayi merasakan dekapan saat di gendong oleh orangtuanya. 3. Bayi yang jarang disentuh akan mudah depresi dan anxiety. Perkembangan bayi juga dapat terhambat bahkan gagal tumbuh, bayi juga akan mengalami keterlambatan kemampuan, bersikap kasar dan kompulsif serta anti sosial. Rutin melakukan sentuhan fisik mendorong perkembangan sistem fisiologis anak yang terlibat dalam pengaturan emosi dan respons stress. 4. Studi menemukan adanya korelasi pada anak yang lebih perhatian dan membantu orang lain dengan rutinitas pelukan anak kepada ibunya. Sentuhan terkoneksi dengan perkembangan otak pada kemampuan sosial seseorang. Sebuah studi baru-baru ini menemukan sentuhan ibu selama bermain dikaitkan dengan konektivitas yang lebih besar di antara wilayah otak yang terkait dengan perilaku sosial di antara anak berusia 5 tahun. Temuan ini menunjukkan bahwa sentuhan lembut dan memelihara, yang dirasakan oleh ujung saraf di bawah kulit, merangsang area otak yang terkait dengan perkembangan sosial dan emosional – “otak sosial” – dan memperkuat koneksi saraf tersebut. 5. Studi yang dilakukan pada sembilan puluh sembilan ibu yang menjadi responden dan ditemukan bayi yang sering digendong menangis lebih sedikit dari bayi tidak di gendong. Kemudian bayi yang sering digendong, malam hari lebih mudah tidur lelap dan 51% jarang menangis selama tidur yang sebelumnya sering mengalaminya. 8. Studi lain menjelaskan terjadinya peningkatan keberhasilan ASI pada ibu yang menggendong bayi dengan baby wearing. Ibu yang menggunakan baby wearing lebih memahami tanda kebutuhan bayi, sehingga lebih sering menyusui dengan baik di bandingkan yang jarang menggendong bayinya. 9. Bayi yang rutin di gendong menurunkan resiko depresi setelah melahirkan. Menolong keterikatan pada ibu dengan baby blues. Baik ibu dan ayah. 10. Rutin menggendong bayi juga dapat memelihara kesehatan bayi. Berbagai penelitian menemukan bayi yang sering digendong terhindar dari masalah kepala peyang, pencernaan bayi lebih sehat, menghindari radang telinga, menurunkan stress baik orangtua maupun bayi dan lainnya.   Peran Penting Baby Wearing Dalam Ortopedi pediatri Penelitian menunjukkan hubungan antara baby wearing dan kesehatan pinggul. Displasia pinggul perkembangan adalah masalah di mana sendi pinggul bayi tidak terbentuk dengan benar. Banyak kasus sembuh dengan sendirinya, tetapi jika tidak, kondisi ini dapat menyebabkan masalah di kemudian hari. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa hampir sepertiga pasien yang menjalani operasi penggantian pinggul sebelum usia 60 tahun memiliki beberapa bentuk displasia pinggul. Studi terbaru menjelaskan bahwa menggendong bayi dalam bentuk “M” populer memiliki tingkat displasia pinggul yang rendah. Sebaliknya, budaya tradisional lainnya, di mana bayi diposisikan dengan kaki terbungkus rapat atau di bedong ikat, memiliki tingkat displasia pinggul yang lebih tinggi. Sudahkah menggendong adek hari ini Mom?   (Nyanya for eping.id)

7 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

hayu terbang ah