Apakah perempuan harus selalu lemah?

Akhir2 ini sering sekali mendengar cerita istri yang terdzolimi. Entah tidak diberi nafkah lahir batin, diperlakukan kasar oleh suami bahkan mertua, sampai diselingkuhi berkali-kali. Tapi sayangnya, mereka hanya bisa bersabar dan diam tanpa bertindak. Apakah wanita harus selalu terlihat lemah lembut bahkan ketika harga dirinya diinjak-injak? Kenapa untuk mempertahankan harga dirinya, memperjuangkan haknya saja tidak bisa. Surga perempuan memang suaminya, tapi suami yang seperti apa? Bahkan untuk memenuhi tanggung jawab sebagai seorang lakilaki saja tidak bisa, apalagi untuk menuntunnya ke surga. Kenapa disaat seperti itu perempuan hanya terdiam. Ataukah karna anak. Tapi bukannya ayah adalah panutan untuk anaknya, apa yang bisa diambil dari laki-laki seperti itu. Saya hanya masih terheran ketika ada perempuan yang diam saja disakiti, kenapa tidak bisa sedikit lebih tegas untuk mempertahankan diri. Cobalah untuk berfikir bahwa diri kamu itu berharga, belajarlah menghargai diri sendiri jangan mau diinjak2 ketika suami sudah jauh dari koridor yang dianjurkan oleh agama. Bukankah perempuan juga harus bahagia. kalian dibesarkan oleh kedua ortu kalian dengan susah payah. Dan kalian hanya diam saja ketika didzolimi. Ah. Mungkin hati kalian sangat lembut dan sabar, tapi bisa kah sedikit menghargai diri kalian sendiri. Tulisan ini saya buat bukan untuk memprovokasi para istri untuk melawan suaminya, tetapi lebih untuk memberi semangat kpd para istri yang terdzolimi oleh laki-laki yang tidak bertanggung jawab. Topong jangan hanya diam ketika disakiti, perjuangkan hak mu. Kartini berjuang dengan susah payah agar perempuan dihargai, jangan sampai perjuangannya sia-sia.

1 Tanggapan
undefined profile icon
Tulis tanggapan

🥱